3.2 Penggunaan nyanyian dalam demonstrasi memperingati hari perempuan
internasional HPI A.
Penggunaan nyanyian dalam demonstrasi HPI
Demonstrasi ini dilakukan oleh FMN dengan Membangun aliansi strategis dengan beberapa organisasi yang berwatak patriotik, demokratik dan militant adalah
bagian dari strategi untuk memperluas pengaruh
32
Aksi demonstrasi aliansi sektoral. Untuk itu, dalam moment peringatan HPI ini, FMN secara terbuka
mengadakan kerja sama dengan Seruni
33
32
Wawancara dengan sekretaris jendral FMN cabang Medan
33
Organisasi massa perempuan “serikat perempuan nasional” Cabang MEDAN.
untuk melakukan agenda bersama peringatan HPI dalam bentuk diskusi dan aksi bersama.
Aliansi dengan taktik memperluas pengaruh ini front multi sektor juga mereka jalankan secara menyeluruh juga kepada beberapa organisasi yang memiliki
konsistensi terhadap perjuangan kaum perempuan dan dikongkritkan dalam sebuah agenda bersama yaitu aksi demonstrasi ditingkatan kota.
A.1 Nyanyian Khusus - Mars perempuan
Perempuan bangkit melawan Dengan membentuk organisasi maju
Menggalang semua kekuatan Lawan segala bentuk penindasan
Dan budaya patriarki Bangkit dan melawan
Universitas Sumatera Utara
Tiba saatnya kaum perempuan Hancurkan paham lama
Menuju dunia baru Menuju kesetaraan
Bangkitlah wahai perempuan Bergerak untuk kemenangan
Tegakkan dan wujudkan Demokrasi nasional
Nyanyian ini merupakan nyanyian yang bertemakan tentang peranan perempuan dalam perjuangan massa dan perlawanan terhadap penindasan terhadap
rakyat khususnya kaum perempuan Indonesia. Nyanyian ini juga berisikan suatu bentuk ungkapan kaum perempuan terhadap posisi kaum perempuan dengan kaum
laki-laki, dimana budaya patriarki adalah bentuk satu penindasan terhadap perempuan. Kaum laki-laki dan perempuan memiliki posisi dan hak yang sama
dihadapan hukum, politik, budaya, ekonomi. Hal ini merupakan satu bentuk ungkapan dan perjuangan kaum perempuan yang tertuang dalam nyanyian tersebut.
Nyanyian ini yang paling banyak dinyayikan dalam aksi HPI ini secara berulang-ulang dan terus menerus. Hal ini dikarenakan karena moment ataupun tema
dalam demonstrasi ini sangat sesuai dengan nyanyian tersebut dan juga isi dari tuntutan yang diperjuangkan dalam demonstrasi seiring dengan lirik-lirik dari mars
perempuan ini.
Universitas Sumatera Utara
A.2 Nyanyian umum
Nyanyian umum seperti kategori yang dituliskan sebelumnya ditambah dengan nyanyian nyanyian lainnya seperti:
- TKI
Berbondong-bondong para tenaga kerja Tersebar keseluruh dunia
Berduyun-duyun para rakyat jelata Menuju negri yang penuh impian
Dengan harapan Dapat memperbaiki nasib hidupnya
Padahal semua miliknya Telah habis terjual untuk kesana
Kini sertelah mereka dipulangkan Apa yang dapat dilakukannya
Mampukah padat karya mengatasinya Penganggur yang berjuta jumlahnya
Jangan disalahkan Jika mereka menjadi beringas
Itu semua terjadi Sama sekali tak ada dalangnya
Rakyat kecil jadi kambing hitam Bagi mereka para pejabat
Universitas Sumatera Utara
Yang berhati laknat Rakyat kecil jadi kambing hitam
Bagi mereka para pejabat yang berhati laknat Nyanyian ini berisi tentang banyaknya TKI Indonesia yang harus bekerja
meninggalkan negerinya, dikarenakan padatnya tenaga kerja didalam negeri dan sangat sulitnya untuk mendapatkan lapangan kerja. TKI bekerja dengan harapan
dapat memperbaiki ekonomi hidupnya, namun kenyataannya tidak demikian. Bahkan mereka harus kembali pulang kedalam negeri dengan tidak membawa apa-apa,
melainkan harus menanggung rugi biaya keberangkatan sebelumnya. Hal ini juga berkaitan dengan moment demonstrasi yang merespon HPI,
dimana nasib perempuan yang banyak yang mereka perjuangkan, juga berkenaan dengan TKI yang sebagian besar jumlahnya adalah perempuan Indonesia.
- Mars Pemuda
Mars pemuda berisi tentang hibauan kepada pemuda untuk membangkitkan semangat jiwa muda untuk bangun dari kelemahannya. Nyanyian ini dinyanyikan
dengan semangat sebagaimana biasanya nyanyian-nyanyian berirama Mars. Pemuda sebagai generasi penerus kedepan bangsa harus cerdas melihat kenyataan objektif
rakyat dan penguasa, dan menjadi barisan terdepan untuk melawan segala bentuk penindasan terhadap rakyat dan menjadi pembela rakyat sejati, hal ini adalah bagian
dari isi nyanyian ini.
Universitas Sumatera Utara
- Tidur Jangan
Marilah kawan yok bangkit bersama Rebut hakmu yang dirampas
Jangan biarkan mereka menjarah Keringat petani didesa
Hei kau yang terlelap bangunlah segera Singsingkan lengan bajumu
Jangan biarkan mereka menghisap Keringat buruh dipabrik kota
Tak mungkin berubah begitu saja Tampa kita mau berusaha
Tak ada perjuangan yang sia-sia Yakinlah penindas pasti binasa
Nyanyian ini juga bersifat hibauan kepada pemuda khususnya dan rakyat secara umum untuk bangun dari tidurnya. Tidur dalam judul nyanyian ini merupakan
pengertian dari ajakan untuk melihat kenyataan kesusahan rakyat. Keadaan seperti itu tidak akan bisa berubah jika tidak dikerjakan atau diperjuangkan menjadi perubahan
lebih berarti. Dan perjuangan yang suci untuk perubahan kepada rakyat tersebut tidak akan pernah sia-sia.
- P7 ala Tut
Cerita tut-tut tentang hidupnya Bekerja jadi buruh dipabrik tuan kaya
Universitas Sumatera Utara
Peras tenaga upah tak seberapa Sementara situan bisa tambah istri muda
Beli lipstick tuk tambah penghasilan Siang dipabrik malam dijalanan
Demi perutnya yang butuh isi makan Dan orang tua yang perlu kiriman
Kostan sempit tidur berdiri Isi sandal jepit sampai minyak wangi
Makan sepiring untuk satu hari Badan kurus Mirip artis yang kelewat seksi
Ini bukan impian, ini kenyataan Namun sampai kapan meski bertahan
Jelas situ-tut harus mikir perumahan Agar hidupnya menjadi senang, menjadi tenang, menjadi mapan
Nyanyian ini bercerita tentang buruh yang bekerja di pabrik. Bekerja dengan upah yang sangat kecil dan tidak bias memnuhi untuk kebutuhan sendiri, apalagi
tanggung jawab yang lain seperti keluarga dan orang tua. Buruh tersebut kemudian harus mencari pekerjaan tambahan dijalanan pada malam hari, Karena dia harus
bekerja dipabrik di siang hari. Dalam pengertian lain, nyanyian tersebut dapat diterjemahkan dengan
kehidupan buruh sangat memprihatinkan dengan upah yang sangat rendah dan tidak sebanding dengan keuntungan perusahaan yang mempekerjakan mereka dengan
Universitas Sumatera Utara
hanya memiliki modal usaha. Dan pembagian antara kerja buruh dan pendapatan yang diberikan kepada perusahaan tidak sebanding dengan upah yang diberikan.
Nyanyian- nyanyian dalam aksi HPI ini, di sajikan dengan tanpa peralatan musik, melainkan hanya dengan nyayian yang dipandu oleh dinamisator lapangan
dan memutar lagu-lagu spoer dengan menggunakan kaset saat peserta aksi istrahat. Dan ada juga yang menyanyikan lagu-lagu perjuangan berbahasa daerah
seperti, erkata bedil; yang menceritakan tentang perjuanagn rakyat karo dalam
merebut kemerdekaan tanah air dari penjajahan belanda, dan nyanyian yang berjudul
sora mido: yang berisikan tentang amanah pejuang tanah karo terhadap generasi
sekarang. Ke dua nyanyian tersebut dinyanyikan oleh beberapa orang dari organisasi petani tanpa menggunakan instrument musik.
B. Sejarah peringatan HPI
Gagasan tentang perayaan Hari Perempuan Internasional pertama kali dikemukakan pada saat memasuki abad ke-20 di tengah gelombang industrialisasi
dan ekspansi ekonomi yang menyebabkan timbulnya protes-protes mengenai kondisi kerja. Kaum perempuan dari pabrik pakaian dan tekstil mengadakan protes pada 8
Maret 1857 di New York City. Para buruh garmen memprotes apa yang mereka rasakan sebagai kondisi kerja yang sangat buruk dan tingkat gaji yang rendah. Para
pengunjuk rasa diserang dan dibubarkan oleh polisi. Kaum perempuan ini membentuk serikat buruh mereka pada bulan yang sama dua tahun kemudian.sumber
: Wikipedia
Universitas Sumatera Utara
Pada bulan Februari 1908, ratusan perempuan di Amerika Serikat menyelenggarakan aksi massa besar-besaran menuntut hak-hak ekonomi dan politik
bagi kaum perempuan. Pada tahun 1909, sekitar 20.000-30.000 perempuan buruh garmen di Amerika Serikat menggelar aksi massa menuntut kenaikan upah dan 8 jam
kerja dalam sehari. Aksi massa ini digelar selama 13 minggu berturut-turut. Aksi kali ini memberikan pengaruh yang cukup luas terhadap kebangkitan pekerja perempuan
dan bahkan meluas hingga ke Eropa yang pada akhirnya mereka meraih keberhasilan dengan dipenuhinya tuntutan-tuntutan mereka.
Setahun kemudian, dalam Pertemuan Internasional Perempuan kedua di Copenhagen-Denmark, disepakati bahwa momentum tersebut diperingati sebagai
Hari Perempuan Internasional. Meskipun pada saat itu belum disepakati tanggal-nya. Adalah Clara Zetkin, seorang perempuan Jerman, yang mengusulkan bahwa kaum
perempuan di seluruh dunia harus memiliki momentum tertentu dalam setiap tahun dimana mereka dapat memperingatinya sebagai bentuk penghormatan atas
kebangkitan kaum perempuan dalam perjuangan menuntut hak-hak sosial- ekonominya.
Proses penetapan waktu tersebut berjalan selama 7 tahun berikutnya. Minggu terakhir Februari 1913, kaum perempuan di Rusia menyelenggarakan demontrasi
untuk menentang perang dunia I. Setahun kemudian demonstrasi ini meluas ke seluruh Eropa, jatuh pada minggu pertama Maret.
Tahun 1917, lagi-lagi kaum perempuan di Rusia melakukan demonstrasi besar pada minggu terakhir Februari dengan mengusung tuntutan “Bread and Peace”
Roti dan Perdamaian. Empat hari kemudian, tepat tanggal 8 Maret dalam kalender
Universitas Sumatera Utara
masehi, kekuasaan Tsar Rusia jatuh. Kemudian kaum perempuan mendapatkan hak pilih mereka. Sejak saat itu 8 Maret ditetapkan sebagai Hari Perempuan
Internasional sebagai penghargaan atas kebangkitan kaum perempuan dalam memperjuangkan hak-hak sosial-ekonominya.
3.3 Demonstrasi memperingati Hari Buruh Internasional may day.