nyanyian- nyanyian dalam demonstrrasi secara kongkrid dan keilmuan mengikuti pemikiran Alan P. Merriam.
4.1.1 Nyanyian sebagai pengungkap emosional
Nyanyian sebagai pengungkap emosi dalam demonstrasi dapat dilihat dari keseluruhan aksi yang dilakukan oleh FMN. Dimana nyanyian yang digunakan selalu
seiring dengan gerakan tubuh peserta demonstrasi baik berupa semangat, kesedihan dan ekspresi lainnya sesuai dengan tema-tema aksi maupun suasana yang meliputi
pelaksanaan aksi. Sebagai contoh; Dalam aksi HTN pada tanggal 24 November 2008, aksi
demonstrasi yang diadakan oleh FMN cabang Medan bersama Front Multi sektor melibatkan unsur organisasi petani. Tuntutan mereka antara lain:
Hentikan perampasan tanah.
Hentikan kekerasan terhadap kaum tani dan hentikan ssegala bentuk
kriminalisasi terhadap kaum tani
Kembalikan tanah seluas 102 Ha kepada Kelompok Tani Arih Ersada Aron Bolon KT-AEAB.
Bebaskan 5orang petani anggota Kelompok Arih Ersada Aron Bolon tanpa
syarat.
Batalkan SKT-SKT yang dikeluarkan oleh Mantan Kepala Desa Durin Tonggal Kec. P. Batu an. Sinar Ginting dan batalkan semua aturan yang
bertentangan dengan UUPA No.5 Tahun 1960 seperti UUPM tahun 2007 dan Perpres No.36 tahun 2005 Ju.65 tahun 2006.
Universitas Sumatera Utara
Ketika menyanyikan lagu darah juang, banyak peserta demonstrasi dari petani menangis. Disini penulis melihat, isi dari nyanyian darah juang tersebut mengandung
kesamaan keadaan yang dirasakan oleh petani tersebut, dimana banyak kekerasan yang terjadi dan hak mereka yang dirasa terampas oleh oknum-oknum tertentu.
Begitu juga nasib teman seperjuangan dan keluarga mereka yang pada hari itu masih ditangkap dikepolisian dan mereka meminta untuk dibebaskan.
Nyanyian pada lagu tersebut dapat dilihat sebagai pengungkap emosi para peserta aksi. Dan dalam demonstrasi lainnya kecendrungan hal ini sangat terlihat,
baik pengungkap rasa sesal, amarah, semangat, dan lain sebagainya.
4.1.2 Sebagai hiburan
Nyanyian sebagai fungsi hiburan dapat dilihat dalam suasana yang tenang dan pasif, dimana tidak terjadi orasi-orasi maupun tuntutan-tuntutan yang disampaikan
oleh orator atau pimpinan aksi. Seperti pada waktu istrahat, ataupun waktu tertentu sesuai dengan petunjuk pimpinan aksi dalam setiap demonstrasi.
Waktu istrahat terjadi pada waktu- waktu tidak tertentu. Misalnya; terjadi perundingan antara utusan ataupun perwakilan dari massa demonstran dengan sasaran
penerima tuntutan aksi. Hal ini biasanya diwakili oleh perangkat atau pimpinan aksi yang telah dipersiapkan dalam manajement aksi sebelumnya. Dalam kondisi seperti
ini, massa aksi biasanya dikomandokan oleh pimpinan aksi untuk menunggu dan beristrahat, agar tidak bosan menunggu, disinilah musik atau nyanyian ditampilkan
sebagai hiburan kepada massa aksi.
Universitas Sumatera Utara
Ada juga waktu-waktu istrahat yang tertentu, seperti; makan siang “jika ditentukan dalam manajement aksi”, sholat, istrahat malam “jika dilakukan aksi
nginap” dsb. Biasanya pada waktu-waktu seperti ini. Hiburan untuk massa aksi sangat dimaksimalkan. Hiburan tersebut berupa acara cultural, diskusi, musik jika ada.
Namun banyak juga hiburan yang dilakukan oleh FMN untuk melatih petani dan buruh untuk belajar menyanyi lagu perjuangan. Dan kemudian dijadikan sebagai
nyanyian untuk menghibur
36
4.1.3 Sebagai penghayatan estetis