merupakan bagian dari ungkapan aspirasi dari para demonstran. Baik berisikan semangat, himbauan, sampai kepada tuntutan para demonstran.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis memilih objek kajian dan menjadikannya sebagai satu tulisan ilmiah. Adapun judul dari penulisan skripsi ini
adalah: “Penggunaan Dan Fungsi Nyanyian Dalam Aksi-aksi Demonstrasi: Study Kasus FRONT MAHASISWA NASIONAL Cabang Medan”.
Karya ini kemudian nanti akan difokuskan kepada penelitian kegiatan FMN yang berhubungan dengan Nyanyian-nyanyian pada aksi-aksi Demonstrasi yang
dilaksanakan khususnya Kota Medan.
1.2 Pokok Permasalahan
Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun
pembatasan masalah tersebut adalah : 1.
Bagaimana bentuk aksi demonstrasi yang dilaksanakan oleh FMN Cabang Medan?
2. Bagaimana penggunaan dan fungsi nyanyian dalam aksi demonstrasi FMN?
3. Bagaimana hubungan tema demonstrasi dengan tema nyanyian yang
digunakan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Mengetahui bentuk-bentuk aksi demonstrasi yang dilaksanakan oleh FMN
dan juga penggunaan dan fungsi nyanyian yang dipakai dalam aksi tesebut.
2. Mengenal nyanyian-nyanyian yang digunakan dalam aksi demonstrasi
FMN. 3.
Menemukan komunitas yang mencipta dan membawakan lagu-lagu kerakyatan.
1.4 Kerangka Konsep dan Teori
1.4.1 Kerangka Konsep
Pengertian konsep berarti ‘draft’ An Indonesia – English dictionary, yang bila diartikan lebih dalam yaitu “rough written plan of research” yang berarti “
penulisan abstrak perencanaan penelitian” Oxford Learner’s pokcket Dictionary, second edition.
Konsep adalah rancangan ide atau pengertian yang diabstrakkan dari pengertian konkret, gambaran mental dari objek atau apapun yang ada di luar bahasa
yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain Kamus Besar Bahasa Indonesia,1990:456.
Menurut R. Merton dalam Koentjaraningrat, konsep merupakan defenisi dari apa yang perlu diamati. Konsep juga merupakan unsur pokok dari suatu penelitian.
Menurut Merriam 1964- 210 “Use” then, refers to the stuation in wich music is employed in human action; “fuction” concerns the reasons for it’s
employment and particularly the broader purpose which it serves. Mengenai penggunaan dan fungsi musik, Merriam mengatakan:
Universitas Sumatera Utara
“Penggunaan dan fungsi musik merupakan salah satu masalah yang terpenting di dalam disiplin etnomusikologi, karena di dalam mempelajari perilaku manusia kita
bukan hanya mencari fakta-fakta deskriptif mengenai musik, tetapi yang penting adalah makna dari musik itu. Fakta-fakta yang deskriptif meskipun penting, akan
memberi sumbangan yang besar apabila digunakan untuk memahami lebih luas gejala-gejala yang telah dideskripsikan. Kita bukan hanya ingin mengetahui apakah
sesuatu itu dalam hal musik, tetapi lebih besar artinya apabila kita ketahui apa efek musik terhadap manusia itu dan bagaimana efek tersebut.
Nyanyian merupakan bagian dari seni yang berbentuk seni suara musik vokal. Didalamnya berisikan tentang teks ataupun kata-kata yang bertujuan untuk
mengungkapkan sesuatu. Nyanyian seluruhnya berisikan tentang ungkapan yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu dan disajikan dalam dalam berbagai bentuk
yang beragam. Demonstrasi adalah suatu model pernyataan sikap, penyuaraan pendapat,
opini, atau tuntutan yang dilakukan dengan jumlah massa terntentu dan dengan teknik tertentu agar mendapat perhatian dari pihak yang dituju tanpa menggunakan
mekanisme konvensional birokrasi. Demonstrasi juga bertujuan untuk menekan pembuat keputusan untuk melakukan sesuatu.
Front Mahasiswa Nasional FMN adalah organisasi massa ormas pemuda mahasiswa yang menjadi alat perjuangan massa pemuda-mahasiswa dalam
memperjuangkan hak-hak demokratis
7
7
Hak dasar yang menjadi hak kita, atau diatur dalam peruandang-undangan.
pemuda-mahasiswa di seluruh penjuru nusantara dan bertujuan melepaskan diri dari belenggu penindasan dan penghisapan
Universitas Sumatera Utara
Imperialisme
8
, Feodalisme
9
dan Kapitalisme Birokrat
10
melalui kediktatoran kekuasaan bersama antara borjuasi besar komprador, tuan tanah besar dan kaum
kapitalis birokrat yang saat ini berada dalam genggaman kekuasaan rejim Susilo Bambang Yudhoyono dan Muhammad Jusuf Kalla SBY-JK
11
. Dengan demikian, yang penulis maksud dengan penggunaan dan fungsi
nyanyian dalam aksi-aksi demonstrasi adalah; melihat bagaimana saja peranan nyanyian yang digunakan dan fungsinya dalam pelaksanaan aksi demonstrasi FMN.
Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus Case Study
8
Puncak tertinggi dari kapitalisme, dan kapitalisme adalah system ekonomi yang berlandaskan modal.
9
Berasal dari kata Feodum : Tanah, artinya Feodal adalah system ekonomi yang berlandaskan atas penguasaan atas tanah.
10
Pejabat yang mengambil keuntungan untuk kepentingan dirinya sendiri dari jabatanya pada struktur pemerintahan.
11
Hasil wawancara dengan Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat FMN di Jakarta, sewaktu penulis berada dijakarta sebelum berangkat kekongres ke III FMN di Mataram NTB. April 2009.
. Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu
kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan
kata lain data dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber Nawawi, 2003. Sebagai sebuah studi kasus maka data yang dikumpulkan berasal dari berbagai
sumber dan hasil penelitian ini hanya berlaku pada kasus yang diselidiki. Lebih lanjut Arikunto 1986 mengemukakan bahwa metode studi kasus
sebagai salah satu jenis pendekatan deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisme individu,
lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau subjek yang sempit.
Universitas Sumatera Utara
Studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalui observasi peran-senta atau pelibatan participant observation, sedangkan fokus
studinya pada suatu organisasi tertentu, dalam penelitian ini adalah organisasi Front Mahasiswa Nasional FMN Cabang Medan.
1.4.2 Teori
Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus menyusun sebuah kerangka teori untuk sebuah kejelasan. Titik tolak atau landasan berpikir dalam
memecahkan atau menyoroti masalah. Maka untuk itu perlu disusun kerangka teori. Kerangka teori itu disusun sebagai landasan berpikir yang menunjukkan dari sudut
mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti. Dengan adanya kerangka teori ini maka peneliti akan lebih terbantu dalam mencari kebenaran dari apa yang diteliti.
Dalam penelitian ini teori-teori yang dianggap relevan adalah yang membicarakan tentang fungsi musik, yaitu seperti yang dikemukakan Merriam
1964:209-227 adanya 10 fungsi musik, yaitu:
1. Sebagai pengungkapan emosional,
2. Sebagai hiburan,
3. Sebagai penghayatan estetis,
4. Sebagai komunikasi,
5. Sebagai reaksi jasmani,
6. Sebagai perlambangan,
7. Sebagai suatu yang berkaitan dengan norma-norma sosial,
8. Sebagai perlambangan pengesahan lembaga sosial dan upacara kagamaan,
Universitas Sumatera Utara
9. Sebagai kesinambungan budaya,
10. Sebagai pengintegrasian masyarakat.
Dari 10 fungsi musik tersebut, penulis akan membahas penggunaan dan fungsi apa saja dari nyanyian-nyanyian yang digunakan dalam aksi demonstrasi.
Penelitian studi kasus atau penelitian lapangan field study dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang masalah keadaan dan posisi
suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya given. Subjek penelitian dapat berupa
individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Penelitian case study merupakan studi
mendalam mengenai unit sosial tertentu dan hasil penelitian tersebut memberikan gambaran luas serta mendalam mengenai unit sosial tertentu. Subjek yang diteliti
relatif terbatas, namun variabel-variabel dan fokus yang diteliti sangat luas dimensinya Danim, 2002 .
1.5 Metode Kerja Lapangan
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa cara untuk mencari dan mengumpulkan data. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan
data dilapangan, dan dalam penulisan ini penulis memperoleh data dari sumber yang berhubungan dengan objek yang menjadi informasi bagi tulisan ini. Menurut Nettl
ibid: hal 62-64, dalam pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara kerja yaitu kerja lapangan field work dan kerja laboratorium desk work.
Kerja lapangan merupakan langkah awal yang penulis lakukan untuk mendapatkan data dan informasi dilapangan. Ini bertujuan agar penulis dapat terlibat
Universitas Sumatera Utara
langsung dengan objek yang diteliti dan data yang diperoleh pun dapat dijamin kebenarannya.
Dalam kerja lapangan ini, penulis sebelumnya mengetahui kapan FMN akan mengadakan aksi demonstrasi dengan mendapatkan informasi dari pimpinan cabang
Medan. Selanjutnya, penulis langsung terlibat dalam aksi-aksi demonstrasi dan berbaur dengan massa aksi, mewawancara massa aksi, dinamisator lapangan sebagai
petugas pemimpin nyanyian, pimpinan aksi dan berusaha mendapatkan dokumentasi berupa audio dan visual.
Kerja laboratorium yaitu pencarian data yang dilakukan penulis melalui referensi buku-buku, artikel, majalah ataupun tulisan yang berhubungan dengan objek
tersebut. Selain itu, penulis juga melakukan penganalisisan data-data yang sudah didapatkan dilapangan.
1.5.1 Metode Penelitian
Untuk memperoleh data di lapangan, penulis melakukan kerja lapangan dengan menggunakan metode lapangan. Metode yang penulis lakukan adalah metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat
suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu untuk menentukan frekuensi dari suatu gejala-gejala lain dalam masyarakat Koentjaraningrat, 1990: hal 29.
Penelitian yang bersifat kualitatif berwujud data yang bersifat konsep atau pengertian abstrak dalam penelitian fakta-fakta sosial.
Dalam penelitian lapangan ini, penulis membaginya dalam dua cara yaitu
Universitas Sumatera Utara
1. Wawancara, dan
2. Observasi
Wawancara merupakan metode yang dilakukan penulis dalam berhubungan dengan informan, dilapangan penulis mengajukan sejumlah pertanyaan yang
berhubungan dengan objek penelitian. Sebelum mencari data lebih dalam, penulis terlebih dahulu mencari orang yang bisa dijadikan sebagai informan pangkal.
Wawancara yang penulis lakukan tidak terfokus pada informan kunci saja, tetapi juga pada beberapa informan yang ada dilapangan guna menambah informasi.
Pemilihan informan dilakukan penulis karena dibutuhkannya informasi yang dapat dipercaya dari sumber yang tepat.
Adapun informan kunci tersebut adalah pimpinan-pimpinan FMN yang ada di Kota Medan baik yang bekerja di Cabang maupun Kampus-Kampus yang
didalamnya terdapat organisasi FMN. Dan informan lainnya adalah Perangkat aksi khususnya dinamisator lapangan dan pimpinan aksi dalam demonstrasi FMN maupun
massa yang terlibat didalam demonstrasi yang diadakan FMN. Data-data yang didapat dilapangan, direkam dalam pita kaset dan mencatat
segala hal yang berhubungan dilapangan, serta dari jawaban atas pertanyaan yang penulis ajukan kepada informan. Dalam penentuan jawaban yang cocok atas
pertanyaan yang penulis ajukan, penulis melakukan penyelesian agar informasi lebih akurat dan tepat, sedangkan jawaban yang kurang cocok dijadikan data masukan
untuk diperjelas selanjutnya. Untuk referensi pertanyaan selanjutnya, penulis mengambil dari jawaban yang berkembang berdasarkan hasil pengamatan penulis.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, rekaman juga berisi tentang lagu-lagu yang sering mereka nyanyikan. Dari kaset rekaman tersebut, penulis menganalisa nyanyian tersebut,
kemudian menuliskannya keatas kertas. Observasi pengamatan, yaitu penulis mengamati semua kejadian secara
langsung, yang bertujuan untuk memperoleh data-data yang tidak didapatkan melalui wawancara. Observasi yang dilakukan bukan hanya tentang objek penelitian, tetapi
juga lokasi penelitian. Namun demikian cara observasi ini tidak hanya berambisi mengumpulkan data dari sisi kuantitasnya, tetapi juga berusaha memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam.
1.5.2 Kerja Laboratorium
Untuk mencapai hasil kerja yang maksimal dalam pengumpulan data, penulis juga melakukan kerja laboratorium yang merupakan proses pengklarifikasian dari
data yang diperoleh dilapangan dan studi kepustakaan. Ini bertujuan untuk mengorganisasikan data-data yang diperoleh dan sekaligus mengkoreksi data-data
yang belum dapat atau yang belum diketahui penulis. Disini penulis berusaha menyeleksi segala data yang berhubungan dengan
objek yang diteliti dan menyesuaikannya dengan jawaban-jawaban dari informan, kemudian menjadikannya satu tulisan. Namun bila ada data yang tidak berhubungan,
maka penulis akan menyimpannya. Sedangakan data-data yang ada dalam pita rekaman, penulis dengarkan dan tulis kembali kemudian diteliti dan disatukan dengan
jawaban yang ditulis.
Universitas Sumatera Utara
Dalam kerja laboratorium ini, data yang terkumpul dianalisis setiap waktu secara indukt if selama penelitian berlangsung dengan mengolah bahan empirik
synthesizing, supaya dapat disederhanakan kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca, dipahami dan diinterpretasikan dalam sebuah tulisan.
1.5.3 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu penulis membaca beberapa literature yang bisa mendukung tulisan ini, dan bisa dipergunakan untuk membuat pertanyan yang akan
dipertanyakan dilapangan, berupa buku-buku, majalah-majalah, informasi dari internet dan tulisan yang berhubungan dengan objek penelitian. Studi ini bertujuan
untuk mencari informasi awal mengenai objek penelitian, yang nantinya bisa digunakan untuk membantu memperoleh data-data dilapangan.
1.5.4 Pemilihan Informan
Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu menentukan informan pangkal yang mengetahui siapa yang dapat memberikan informasi untuk keperluan
penelitian tersebut. Setelah mendapat informan pangkal, penulis menetukan informan kunci yang
dibantu oleh informan pangkal.
1.6 Lokasi Penelitian
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menetapkan penelitian pada Organisasi FMN kota medan; sebagai objek fokus utama penelitian
Universitas Sumatera Utara
Adapun lokasi yang bukan merupakan sumber pokok sebagai objek penelitian ini dan bersifat hanya sebgai rencana penulis untuk mendapatkan tambahan sumber,
dan dan akan terlaksana jika peneliti memungkinkan untuk menuju lokasi tambahan ini. Adapun lokasi tersebut antara lain.
1. Jakarta; tempat beradanya Pimpinan Pusat FMN
2. Mataram; tempat diadakannya Kongres ke- III FMN. Dan didaerah ini
nantinya akan berkumpul seluruh perwakilan FMN dari daerrah- daerah se Indonesia
3. Dan tidak tertutup kemungkinan untuk beberapa daerah yang lain dimana
terdapat organisasi yang sama. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari
banyak informan, dan dapat menemukan saling hubungan antara pandangan dan aktifitas seluruh anggota FMN dari berbagai daerah yang berkaitan dengan nayanyian
dan demonstrasi juga program perjuangan di masing-masing daerah. Hal ini juga didasari karena minimnya refrensi data yang ada, baik berupa
buku maupun data lainnya yang dapat membantu informasi dalam penyelesaian penelitian ini. Hal demikian yang menjadikan penulis untuk lebih mengharuskan
mendapatkan banyak data dengan langsung terjuan kelapangan.
1.7 Sistematika Penulisan Judul Skripsi : “Penggunaan Dan Fungsi Nyanyian Dalam Aksi-aksi