B. Sejarah peringatan HTN
HTN diperingati sebgai hari kelahiran Undang- Undang Pokok Agraria UUPA yang lahir pada tanggal 24 November 1960. UUPA tersebut dianggap paling
memihak kepada kaum tani atas aturan-aturan tentang pertanahan atau kepemilikan lahan dan juga penggunaannya.
3.8 Demonstrasi memperingati Hari Hak Asasi Manusia HAM Sedunia Aksi demonstrasi multi sektor
A. Penggunaan nyanyian dalam demonstrasi memperingati hari HAM sedunia A.1 Nyanyian khusus
Tidak ada nyanyian khusus yang digunakan dalam demonstrasi ini.
A.2 Nyayian umum
Nyanyian yang digunakan dalam aksi demonstrasi ini, sama dengan nyanyian- nyanyian umum yang digunakan seperti keterangan sebelumnya dan juga ditambah
dengan nyanyian umum yang ada dalam nyanyian dalam demonstrasi may day dan hari tani nasional.
B. Sejarah Hari HAM sedunia
10 Desember 1948 Majelis Umum PBB mendeklarasikan Pernyataan Umum yang dikenal dengan nama Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Melalui deklarasi
tersebut masyarakat dunia bersepakat untuk menghormati HAM berdasarkan prinsip non- diskriminasi, kesetaraan, dan pluralisme. Deklarasi ini mewajibkan semua
Universitas Sumatera Utara
orang, terutama negara yang menandatangani deklarasi tersebut, untuk memajukan penghormatan dan menjamin pelaksanaan HAM yang bersifat universal.
3.9 Nyanyian Call and Respon
Nyanyian ini memiliki perbedaan dengan nyanyian-nyanyian yang digunakan seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Nyanyian ini diciptakan hanya dalam situasi
kekhususan dengan tema aksi demonstrasi yang direspon. Nyanyian ini ditentukan dalam manajement aksi, dan memiliki perbedaan ataupun kesamaan baik dari isi teks
yang dinyanyikan atau melodi antara satu aksi dengan aksi berikutnya. Nyanyian ini biasanya disajikan dengan metode sambut menyambut antara
pimpinan aksi petugas yang membawakan nyanyian dengan massa aksi, seperti nyanyian dibawah ini;
3.9.1 Nyanyian dengan teks yang berbeda dan melodi yang sama a Nyanyian bertemakan pendidikan
b Nyanyian bertemakan perubahan
Universitas Sumatera Utara
c Nyanyian bertemakan upah
Teks dibagian atas dinyanyikan oleh pimpinan aksi petugas yang membawakan nyanyian, dan bagian bawah dinyanyikan oleh peserta massa aksi.
Nyanyian ini dinyanyikan dengan metode sambut manyambut antara pimpinan aksi dengan massa aksi
Dari ketiga contoh diatas, dapat dilihat perbedaan melodi pada nyanyian yang satu dengan lainnya tidak banyak berbeda, melainkan memiliki kecenderungan yang
sama. Perbedaan antara nyanyian satu dengan lainnya lebih ditekankan pada penggunaan teks atau kata-kata. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan aksi, dengan
tema dan tujuan demonstrasi yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
Ada banyak lagi nyanyian yang sama dengan penggunaan melodi seperti diatas. Namun teks yang digunakan disesuaikan dengan tema seperti; fasilitas
kampus, tanah rakyat, penggusuran, kesetaraan perempuan, lapangan pekerjaan dan sebagainya.
Nyanyian yang menggunakan melodi seperti diatas, tidak hanya berisikan teks berupa tuntutan. Namun ada juga berupa seruan ataupun komando dari pimpinan aksi,
seperti:
Universitas Sumatera Utara
Isi teks yang berbeda lainnya seperti; •
Yang mau perubahan ayo loncat dinyanyikan pimpinan aksi ___________loncat dinyanyikan massa aksi sambil meloncat
Yang mau perubahan ayo loncat, l __________loncat
Yang mau perubahan, Yang mau perubahan Yang mau perubahan ayo loncat
Loncat •
Yang mau fasilitas tepuk tangan ___________disambut massa aksi dengan tepukan tangan
Yang mau fasilitas tepuk tangan ____________disambut massa aksi dengan tepukan tangan
Yang mau fasilitas, yang mau fasilitas Yang mau fasilitas tepuk tangan
_____________disambut massa aksi dengan tepukan tangan
Universitas Sumatera Utara
3.9.2 Nyanyian dari lagu populer a Nyanyian tentang aksi
Nyanyian ini merupakan tiruan dari nyanyian populer yang pada dasarnya bukan berisikan atau diciptakan untuk digunakan dalam aksi demonstrasi.
Penggunaan nyanyian ini dalam demonstrasi dikarenakan cukup populernya nyanyian tersebut di tengah masyarakat dan memiliki melodi-melodi yang sederhana dan
mudah diingat oleh massa luas. kemudian di ubah teksnya untuk kepentingan aski seperti pada contoh diatas.
Demikian, demonstrasi yang secara rutin dilakukan oleh FMN setiap tahunnya dan merupakan bagian dari bentuk kegiatan dalam menjalankan program-program
mereka. Begitu juga dengan nyanyian-nyanyian yang digunakan oleh mereka dalam demonstrasi yang telah dibahas sebelumnya.
Terkait dengan Merriam 1964: 217- 218, menulis pandangan Herskouits yang membagi penggunaan musik menjadi 5 lima kategori:
• His first divisioner, material cultural its sanctions, is divided into two part,
fechology and economics, associated music activities are numerus.
Universitas Sumatera Utara
• Herkcovits second division is social institutions, which comprises social
organization, education and political structures. •
Man and the universe comprise herkcovits, third aspect of culture, subdivided into belief system and the control of power.
• Herkcovits’ tourth category is acstheties, devided into graphiec and plastie
arts, folklore, and music, drama, and the dance; the relationships to music very close.
• Herkcovits final category is language, which exist in the closet association
with music. In addition, special kinds of language are conveyed by music devices as is drum, whistle, and trumpet language, secret languages are also
used trequently in music.
Dalam penelitian ini , pemikiran tersebut dapat dihubungkan dengan point kedua, ketiga, dan kelima dari pandangan herskoits tersebut. Dimana pandangan
tersebut berkaitan dengan penggunaan nyanyian sebagai lambang perwakilan organisasi sosial ataupun susunan kekuatan politik tertentu yaitu FMN cabang medan
dan organisasi lainnya yang berperan dalam pengunaan nyanyian-nyanyian dalam demonstrasi yang dilaksanakan.
Seterusnya pandangan herskoits tersebut berkaitan dengan penggunaan nyanyian sebagai system kebudayaan dan dapat digunakan sebagai control
kekuasaan. Penggunaan tersebut sangat jelas dilihat dari nyanyian-nyanyian yang berpadu dengan tema demonstrasi yang FMN lakukan, dan berhadapan dengan alat
kekuasaan atau pengambil kebijakan baik dikampus maupun ditingkatan kota sampai di tingkat pusat.
Pandangan terakhir dari pandangan herkoits tersebut, berkaitan dengan kategori bahasa dan hubungan penggunaan bahasa dalam nyanyian dengan alat musik
atau instrument yang dipakai. Hal ini dapat dihubungkan dengan pemilihan bahasa, dalam hal ini adalah nyanyian dengan instrument musik yang ada dalam demonstrasi.
Universitas Sumatera Utara
Dalam istilah yang berbeda, dapat dikaitkan dengan arti instrument yang diterjemahkan dengan penyesesuaian nyanyian dengan moment atau tema aksi dalam
demonstrasi yang mereka lakukan. Karena dalam pelaksanaan demonstrasi yang mereka lakukan, selalu memilki nyanyian khusus tersendiri dan membedakan dengan
aksi demonstrasi satu dengan lainnya.
3.10 Komunitas pencipta dan penganut aliran seni musik kerakyatan 3.10.1 SPOER band seni perlawanan oleh rakyat
Group band ini terbentuk di Jogjakarta pada tahun 90-an yang pada awalnya adalah sebuah komunitas pengamen jalanan komunitas pengamen progresif KPP.
KPP adalah suatu komunitas pengamen jalanan yang membawakan lagu-lagu progresif pro terhadap rakyat tertindas. Isi dari lagu-lagu tersebut berisi kritik sosial
terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak menguntungkan rakyat kecil, juga mengangkat tema keadaan rakyat- rakyat kecil.
Seiring berjalannya waktu, KPP semakin mengintensifkan perjalanan mereka dengan karya-karya baru, yang diciptakan oleh mereka sendiri. KPP kemudian
berubah nama menjadi SPOER Seni perlawanan oleh rakyat bulan juni tahun 2000. Melalui karya-karya mereka, spoer berpandangan bahwa: “seni merupakan
salah satu media yang ampuh untuk di jadikan sebagai media propaganda. keadaan rakyat di Indonesia hari ini dianggap masih dibawah penindasan dan belum
sepenuhnya merdeka, melainkan berkarakter masyarakat Semi Kolonial dan Semi Feodal sksf.
Universitas Sumatera Utara
Jika dihubungkan dengan pandangan FMN sebagai organisasi massa mahasiswa, yang juga mempunyai kesamaan penilaian tentang karakter masyarakat
Indonesia seperti yang dipaparkan diatas, juga tentang peranan nyanyian dalam perjuangan massa khususnya yang digunakan dalam aksi-aksi FMN. Menjadi suatu
saling hubungan, mengapa FMN dalam aksi-aksinya banyak menyanyikan lagu-lagu perjuangan yang baru dan sebagian besar adalah karya-karya yang lahir dari SPOER.
Selain persamaan pandangan tersebut, FMN juga mengangap lagu-lagu yang diciptakan oleh SPOER adalah lagu-lagu yang paling tepat dinyanyikan sesuai
dengan keadaan kongkrid rakyat tertindas hari ini. Lagu-lagu mereka dinilai sangat baik sebagai media mencerdaskan setiap pendengarnya untuk memahami isi dari
nyanyian dan realita rakyat, juga sebagai semangat untuk berani berjuang. Hal ini kemudian menjadi kedekatan tersendiri antara FMN sebagai ormas dan
SPOER sebagai seniman kerakyatan. Karya-karya SPOER juga banyak terinspirasi dari hasil diskusi dan pandangan dari FMN, dan sebagai hadiah SPOER menciptakan
sebuah lagu yang merupakan sejarah buat FMN. SPOER menciptakan lagu MARS FMN yang sampai sekarang dipakai FMN sebagai MARS organisasi, selalu
dinyanyikan dalam acara-acara FMN dan resmi tertulis dalam konstitusi FMN sebagai Mars.
Adapun karya-karya SPOER yang mampu dipublikasikan dari tahun 2000-an terdiri dari dua 2 album.
Album pertama: 1.
Emak 2.
Duka ibunda
Universitas Sumatera Utara
3. Darah juang
4. Rakyat kecil yang tercekik
5. Ke selatan
6. Revolusi
7. Tanah
8. Ayo akhiri
9. Dasa muka
10. Internasionale
Album kedua: 1.
Intro 2.
Mars FMN 3.
Rakyat kecil 4.
Pelopor kemenangan 5.
Mars pemuda 6.
P7 ala TUT 7.
TKI 8.
Mars perempuan 9.
Mars tani 10.
Internasionale Penyebaran karya-karya mereka direkam tanpa terikat dengan satu lebel atau
perusahaan rekaman tertentu. Melainkan direkam oleh mereka sendiri di studio sederhana dan dana yang mereka kumpulkan sendiri. Penyebarannya dibantu oleh
kawan-kawan mereka dan juga organisasi- organisasi seperti FMN, individu-
Universitas Sumatera Utara
individu, ormas- ormas lain yang menginginkan karya mereka, dan kini tersebar didaerah-daerah yang tersebar secara acak.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV Fungsi Nyanyian Dalam Aksi Demonstrasi FMN
4.1 Fungsi nyanyian
Dalam pandangan ilmu Ethnomusikologi tentang fungsi musik, seperti yang dituliskan oleh Alan P. Merriam :ada 10 fungsi music, dintaranya:
1. Sebagai pengungkapan emosional,
2. Sebagai hiburan,
3. Sebagai penghayatan estetis,
4. Sebagai komunikasi,
5. Sebagai reaksi jasmani,
6. Sebagai perlambangan,
7. Sebagai suatu yang berkaitan dengan norma-norma sosial,
8. Sebagai perlambangan pengesahan lembaga sosial dan upacara kagamaan,
9. Sebagai kesinambungan budaya,
10. Sebagai pengintegrasian masyarakat.
Jika dihubungkan dengan penelitian ini tentang penggunaan dan fungsi nyanyian dalam aksi demonstrasi, sangat berkaitan erat. Karena nyayian dalam
demonstrasi juga mempunyai fungsi seperti yang diungkapkan Alan P. Merriam seperti yang diatas.
Atas pandangan tersebut, nyanyian-nyanyian dalam demonstrasi FMN akan dikaji dengan 10 fungsi music tersebut. Untuk kemudian mampu melihat fungsi
Universitas Sumatera Utara
nyanyian- nyanyian dalam demonstrrasi secara kongkrid dan keilmuan mengikuti pemikiran Alan P. Merriam.
4.1.1 Nyanyian sebagai pengungkap emosional
Nyanyian sebagai pengungkap emosi dalam demonstrasi dapat dilihat dari keseluruhan aksi yang dilakukan oleh FMN. Dimana nyanyian yang digunakan selalu
seiring dengan gerakan tubuh peserta demonstrasi baik berupa semangat, kesedihan dan ekspresi lainnya sesuai dengan tema-tema aksi maupun suasana yang meliputi
pelaksanaan aksi. Sebagai contoh; Dalam aksi HTN pada tanggal 24 November 2008, aksi
demonstrasi yang diadakan oleh FMN cabang Medan bersama Front Multi sektor melibatkan unsur organisasi petani. Tuntutan mereka antara lain:
Hentikan perampasan tanah.
Hentikan kekerasan terhadap kaum tani dan hentikan ssegala bentuk
kriminalisasi terhadap kaum tani
Kembalikan tanah seluas 102 Ha kepada Kelompok Tani Arih Ersada Aron Bolon KT-AEAB.
Bebaskan 5orang petani anggota Kelompok Arih Ersada Aron Bolon tanpa
syarat.
Batalkan SKT-SKT yang dikeluarkan oleh Mantan Kepala Desa Durin Tonggal Kec. P. Batu an. Sinar Ginting dan batalkan semua aturan yang
bertentangan dengan UUPA No.5 Tahun 1960 seperti UUPM tahun 2007 dan Perpres No.36 tahun 2005 Ju.65 tahun 2006.
Universitas Sumatera Utara
Ketika menyanyikan lagu darah juang, banyak peserta demonstrasi dari petani menangis. Disini penulis melihat, isi dari nyanyian darah juang tersebut mengandung
kesamaan keadaan yang dirasakan oleh petani tersebut, dimana banyak kekerasan yang terjadi dan hak mereka yang dirasa terampas oleh oknum-oknum tertentu.
Begitu juga nasib teman seperjuangan dan keluarga mereka yang pada hari itu masih ditangkap dikepolisian dan mereka meminta untuk dibebaskan.
Nyanyian pada lagu tersebut dapat dilihat sebagai pengungkap emosi para peserta aksi. Dan dalam demonstrasi lainnya kecendrungan hal ini sangat terlihat,
baik pengungkap rasa sesal, amarah, semangat, dan lain sebagainya.
4.1.2 Sebagai hiburan
Nyanyian sebagai fungsi hiburan dapat dilihat dalam suasana yang tenang dan pasif, dimana tidak terjadi orasi-orasi maupun tuntutan-tuntutan yang disampaikan
oleh orator atau pimpinan aksi. Seperti pada waktu istrahat, ataupun waktu tertentu sesuai dengan petunjuk pimpinan aksi dalam setiap demonstrasi.
Waktu istrahat terjadi pada waktu- waktu tidak tertentu. Misalnya; terjadi perundingan antara utusan ataupun perwakilan dari massa demonstran dengan sasaran
penerima tuntutan aksi. Hal ini biasanya diwakili oleh perangkat atau pimpinan aksi yang telah dipersiapkan dalam manajement aksi sebelumnya. Dalam kondisi seperti
ini, massa aksi biasanya dikomandokan oleh pimpinan aksi untuk menunggu dan beristrahat, agar tidak bosan menunggu, disinilah musik atau nyanyian ditampilkan
sebagai hiburan kepada massa aksi.
Universitas Sumatera Utara
Ada juga waktu-waktu istrahat yang tertentu, seperti; makan siang “jika ditentukan dalam manajement aksi”, sholat, istrahat malam “jika dilakukan aksi
nginap” dsb. Biasanya pada waktu-waktu seperti ini. Hiburan untuk massa aksi sangat dimaksimalkan. Hiburan tersebut berupa acara cultural, diskusi, musik jika ada.
Namun banyak juga hiburan yang dilakukan oleh FMN untuk melatih petani dan buruh untuk belajar menyanyi lagu perjuangan. Dan kemudian dijadikan sebagai
nyanyian untuk menghibur
36
4.1.3 Sebagai penghayatan estetis
.
Istilah Estetika dipopulerkan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten 1714 - 1762 melalui beberapa uraian yang berkembang menjadi ilmu tentang
keindahan.Encarta Encyclopedia 2001, 1999. Baumgarten menggunakan instilah estetika untuk membedakan antara pengetahuan intelektual dan pengetahuan indrawi.
Dengan melihat bahwa istilah estetika baru muncul pada abad 18, maka pemahaman tentang keindahan sendiri harus dibedakan dengan pengertian estetik
37
Penghayatan estetis nyanyian dalam demonstrasi dapat dilihat dari respon peserta aksi dengan nyanyian-nyanyian tertentu dan bentuk ekspresi masing- masing
individu peserta aksi. Penghayatan estetis terhadap nyanyian dalam demonstrasi berkaitan dengan respon secara pengetahuan intelektual dan inderawi individu dalam
penghayatan tersebut.
36
Wawancara penulis dengan Hendrik Fanesa Duha Dinamisator Lapangan dalam Aksi May day 2008
37
Google.comwww.uiah.fi
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Sebagai reaksi jasmani
Fungsi nyanyian sebagai reaksi jasmani dalam demonstrasi umumnya dapat terlihat secara langsung. Nyanyian dalam demonstrasi berfungsi sebagai penggerak
jasmani peserta aksi dalam berbagai bentuk, seperti: Reaksi semangat dengan nyanyian yang bersemangat dan kata-kata yang terkandung dalam nyanyian bersifat
membangkitkan dan membakar semangat. Mars FMN, mars buruh, mars tani, mars perempuan, mars pemuda, darah
juang adalah beberapa contoh yang umum digunakan dalam beberapa bentuk demonstrasi yang dilaksanakan oleh FMN.
4.1.5 Sebagai komunikasi
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang
terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward1998:16 mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create
messages to adapt to the environment and one another
38
Fungsi komunikasi dalam hal ini dapat dikaitkan dengan komunikasi massa mass communication, dimana nyanyian dapat berfungsi sebagai komunikasi massa
. Fungsi nyanyian sebagai komunikasi dalam aksi demonstrasi FMN sangat jelas
sebagai suatu penyampaian pernyataan dengan penggunaan nyanyian-nyanyian yang ditentukan dalam setiap aksi demonstrasi yang dilakukan.
38
Dikutip dari buku Ruben, Brent D,Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human Behaviour,USA:Alyn and Bacon
Universitas Sumatera Utara
yang ditujukan kepada sejumlah audiens, media massa cetak atau elektronik sehingga pesan dalam nyanyian dapat diterima secara serentak dan sesaat
39
4.1.6 Sebagai perlambangan
.
Nyanyian sebagai perlambangan dalam demonstrasi yang dilakukan oleh FMN baik dalam bentuk tunggal, sektor maupun multi sektor. Selalu membuka dan
menutup aksi demonstrasi dengan nyanyian yang juga dilakukan oleh kebanyakan organisasi- organisasi lainnya dengan menyanyikan lagu darah juang.
Perlambangan ini terlihat dengan identiknya nyanyian tersebut dengan lambang perlawanan. Mengangkat tangan kiri dalam menyanyiakan lagu darah juang
adalah sebagai bentuk perlambangan perlawanan bagi FMN. Ada juga beberapa nyanyian yang berhubungan dengan perlambangan
tersebut, seperti mars buruh, mars pemuda, mars tani, mars perempuan, mars fmn, khususnya pada reffren dalam nyanyian tersebut. Hal yang membedakan nyanyian ini
dengan lagu darah juang adalah penggunaan nyanyian tersebut yang digunakan bergantung kepada tema- tema demonstrasi tertentu, sedangkan nyanyian darah juang
digunakan dalam setiap demonstrasi FMN.
39
Mulyana 2005:74 Pengertian komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang khalayak. Yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian
sering juga disebut pidato, ceramah atau kuliah umum. Beberapa pakar komunikasi menggunakan istilah komunikasi kelompok besar large group communication untuk komunikasi ini.
Universitas Sumatera Utara
4.1.7 Sebagai suatu yang berkaitan dengan norma-norma sosial
Dalam aksi demonstrasi, nyanyian seluruhnya bertemakan atau berisikan dengan kata-kata yang mengangkat tentang kenyataan kehidupan masyarakat, begitu
juga dengan tujuan diadakannya demonstrasi tersebut.
Demonstrasi yang dilakukan oleh FMN seperti pembahasan aksi-aksi dan nyanyian yang digunakan mereka dalam pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan
secara keseluruhan berkaitan dengan norma-norma Sosial. Karena esensi dari aktifitas demonstrasi yang mereka lakukan adalah mengangkat dan mengkampanyekan
tentang realita sosial, baik berupa hak-hak yang mereka perjuangkan norma-norma. Hal ini terpadu didalam orasi, tuntutan, dan juga nyanyian- nyanyian yang
disesuaikan dengan tema- tema demonstrasi.
4.1.8 Sebagai perlambangan pengesahan lembaga sosial dan upacara
kagamaan
Dalam hal ini, penelitian ini tidak menuliskan perlambangan tentang lembaga
sosial dan upacara keagamaan. Namun mengkaji sesuatu yang berkaitan dengan
fungsi nyanyian dalam demonstrasi berkaitan dengan perlambangan. Fungsi nyanyian sebagai perlambangan dalam demonstrasi FMN, berkaitan
dengan suatu formalitaskebiasaan yang sering ditampilkan dalam pelaksanaan demonstrasi. Hal ini berkaitan dengan perlambangan pembukaan dan penutupan suatu
demonstrasi yang mereka lakukan. Hampir keseluruhan aksi demonstrasi yang mereka lakukan selalu diawali
dengan pembukaan aksi dengan menyanyikan sebuah lagu dan melakukan hal yang
Universitas Sumatera Utara
sama pula dalam menutup aksi. Nyanyian yang selalu digunakan dalam hal ini adalah lagu darah juang.
Nyanyian tersebut penulis lihat sebagai suatu sifat ataupun kebiasaan yang selalu dilakukan dalam pelaksanaan suatu demonstrasi oleh FMN. Darah juang
merupakan suatu nyanyian perlambangan pengesahan dalam memulai dan menutup suatu demonstrasi.
4.1.9 Sebagai kesinambungan budaya
Fungsi nyanyian sebagai kesinambungan budaya dalam hal ini dapat dilihat dengan kesinambungan antar nyanyian- nyanyian yang digunakan dalam demonstrasi
yang dilakukan baik oleh FMN cabang Medan, FMN dengan cabang lainnya se Nasional, FMN dengan organisasi lainnya dan juga demonstrasi-demonstrasi yang
sudah dilakukan sebelumnya. Nyanyian dalam demonstrasi di mana saja dan kapanpun, tidak pernah
terlepas dari nyanyian- nyanyian yang bertemakan dengan rakyat ataupun yang berkaitan dengan tujuan demonstrasi yang dilakukan. Bahkan dalam aksi yang
dilakukan FMN saat ini, ada juga nyanyian-nyanyian yang sudah lama dipakai dalam demonstrasi di masa-masa sebelumnya, seperti: darah rakyat yang diciptakan pada
awal kemerdekaan RI, dan banyak nyanyian-nyanyian yang pernah dipakai juga dalam demonstrasi pro reformasi pada tahun 90-an.
Nyanyian sebagai kesinambungan budaya dalam hal ini adalah, budaya nyanyian yang bertemakan tentang perjuangan atau perlawanan tertap memiliki
kesinabungan dengan nyanyian-nyanyian perjuangan dalam demonstrasi sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
4.1.10 Sebagai pengintegrasian masyarakat
Nyanyian sebagai pengintegrasian masyarakat dalam hal ini adalah isi dari nyanyian yang digunakan dalam demonstrasi. FMN mengangap nyanyian yang
digunakan dalam demonstrasi harus disesuaikan dengan tema-tema dan tuntutan juga massa yang terlibat dalam demonstrasi. Nyanyian harus dipadukan dengan isi dari
tujuan demonstrasi untuk dapat membentuk pemikiran media dan massa dihadapan public, membentuk opini dalam masyarakat.
Nyanyian memiliki hal tertentu sebagai media penyampaian aspirasi ataupun propaganda dengan penyajiannya yang lebih menarik untuk menyampaikan aspirasi.
Tidak hanya itu, nyanyian juga berguna untuk menyemangatkan peserta demonstrasi sekaligus membangun kesadaran dari lirik-lirik yang tertuang dalam nyanyian dan
berhubungan dengan tujuan demonstrasi
40
4.2 Klasifikasi penggunaan nyanyian
. Dengan demikian melalui nyanyian yang digunakan dalam pelaksanaan
demonstrasi, dari satu sisi dapat diterima oleh masyarakat yang terlibat dan menyaksikan demonstrasi yang mereka lakukan, dan membentuk suatu pandangan
oleh masyarakat.
A Nyanyian khusus
Nyanyian khusus yang selalu digunakan dalam aksi demonstrasi FMN cabang medan memiliki kecendrungan yang tidak jauh berbeda dengan FMN di cabang-
40
Wawancara dengan rahmat panjaitan petugas dinamisator lapangan dalam aksi tolak ADB 2009.
Universitas Sumatera Utara
cabang yang lainnya diluar medan. Nyanyian-nyanyian khusus ini sesuai dengan pembahasan sebelumnya, dapat diurutkan menjadi seperti berikut;
Mars perempuan
: Aksi Demonstrasi HPI
Mars Buruh
: Aksi Demonstrasi May Day
Mars Darah Rakyat
: Aksi Demonstrasi May Day
Mars FMN
: Aksi Demonstrasi Hardiknas
Mars Pemuda
: Aksi Demonstrasi Hardiknas, Harkitnas
Mars Tani
: Aksi Demonstrasi HTN
Pelopor kemenangan : Aksi Demonstrasi HTN
Nyayian- nyanyian diatas adalah nyanyian yang paling sering digunakan oleh FMN cabang medan dalam mengadakan berbagai bentuk demonstrasi. Jika dikaji dari
seluruh penggunaan nyanyian khusus tersebut, kebanyakan nyanyian tersebut berupa nyanyian yang berjudul dan Berirama Mars.
Ada yang merupakan nyanyian-nyanyian perjuangan yang sudah lama diciptakan dan memiliki sejarah tersendiri dari proses terciptanya nyanyian tersebut,
ada juga yang muncul baru-baru ini. Seperti Mars Perempuan, Mars FMN. Mars Pemuda, Mars Tani, Pelopor Kemenangan.
Nyanyian-nyanyian ini, sebagian besar merupakan nyanyian-nyanyian yang digunakan FMN tidak hanya oleh FMN di cabang Medan saja. Seluruh nyanyian-
nyayian terbaru yang digunakan tersebut adalah ciptakaan dari Group Musik SPOER yang memiliki hubungan khusus dengan FMN dengan kesatuan pandangan terhadap
garis perjuangan.
Universitas Sumatera Utara
Disini terlihat kekonsistenan dari FMN dalam menjalankan program perjuangan khususnya melalui seni yang berbentuk nyanyian-nyanyian dalam
demonstrasi yang mereka laksanakan secara terus menerus dan berkala.
B Nyanyian umum
Dari banyak nyanyian yang FMN gunakan dalam berbagai demonstrasi, ada nyanyian-nyanyian umum yang paling sering digunakan dalam demonstrasi yang
mereka laksanakan, adapun nyanyian tersebut antar lain sebagai berikut;
Darah juang
Buruh tani
Satukanlah
Nyanyi budaya pembebasan
Berderap dan melaju
Pinggir bung
Siborong- borong
Tanah
Di bodoh-bodohi
Ayo buruh bersatu Dari nyanyian-nyanyian umum tersebut, dapat dilihat bahwa nyayian yang
digunakan dalam demonstrasi yang dilaksanakan oleh FMN seluruhnya berisi tentang penderitaan rakyat, perjuangan rakyat, persatuan rakyat dan realita dari kehidupan
rakyat lainnya. Isi dan penggunaan nyanyian padu dengan tujuan demonstrasi atau
Universitas Sumatera Utara
tuntutan serta hal yang dikampanyekan diperjuangkan dalam semua demonstrasi yang mereka laksanakan.
Tidak ada demonstrasi yang mereka laksanakan tanpa adanya peran nyanyian- nyanyian. Nyanyian-nyanyian tersebut ditempatkan pada suatu tempat tersendiri.
Dalam proses menentukan nyanyian tersebut, pemilihan nyanyian sisesuaikan dengan keadaan pada saat akan melaksanakan suatu demonstrasi, tentunya dengan melihat isi
dari setiap nyanyian yang akan mereka tentukan. Keobjektifan suatu nyanyian serta hubungannya dengan situasi yang ada pada saat tertentu, sangat berperan dalam
menentukan nyanyian-n yanyian yang digunakan dalam demonstrasi yang mereka laksanakan.
4.3 Klasifikasi fungsi nyanyian