Kongres FMN Ke II Program Perjuangan visi misi FMN

Pelayanan bantuan akademik, untuk membantu proses belajar mahasiswa yang sering dikenal dengan Regu Belajar Bersama RBB. Ramadhan Progresif, yang dilakukan setiap Bulan Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan pelayanan sosial. Dan Program 3 S sama kerja, sama belajar dan sama tinggal yang dilakukan di basis- basis pedesaan dan pemukiman kumuh di perkotaan buruh dan kaum miskin kota untuk membantu pelayan sosial di massa rakyat, seperti membantu kerja produksi, menjadi tenaga pengajar, bantuan kesehatan, bakti sosial dan mengadakan edukasi tentang persoalan-persoalan buruh, tani dan rakyat.

2.6 Kongres FMN Ke II

Setelah perjalanan selama 2 tahun FMN dalam menggencarkan perjuangan massa banyak catatan penting dan pelajaran berharga baik teori dan praktek yang dilakukan. FMN menjalankan kongres Nasional ke II di Bandung dengan semangat memperteguh organisasi sebagai ormas Demokrasi Nasional dengan resolusi kepengurusan DPP 2004-2006 “Pertahankan dan Kembangkan Keberhasilan Yang Diraih, Perbaiki Kesalahan serta Kekurangan untuk memajukan Perjuangan Massa”. Kongres Ke II FMN di Bandung pada tanggal 14-19 September 2006 dengan menghasilkan Konstitusi dan program perjuangan FMN, serta terpilih DPP FMN sebanyak 21 orang dan Calon DPP sebanyak 5 orang. Kongres di ikuti oleh perwakilan dari berbagai cabang dengan jumlah peserta 142 orang, yang setia mengikuti perjalanan kongres, menyampaikan pengalaman- pengalaman praktek di cabang dan mengakhiri kegiatan dengan aksi louncing Universitas Sumatera Utara pengurus baru DPP FMN bersama ormass buruh, tani, perempuan, pemuda mahasiswa di Bandung. Pasca kongres dilaksankan rapat Pleno DPP I untuk memilih komite Pimpinan Pusat FMN, terpilih Ridwan Lukman sebagai sekjend FMN dan dibantu oleh Wakasekbid pendidikan dan propaganda, organisasi dan keuangan. perjalanan organisasi diawali dengan aksi massa menuntut pembunuhan aktivis Filipina oleh rezim dictator Gloria Macapagal Aroyo, aksi serentak seluruh nasional menolak kedatang J.W Bush ke Indonesia, aksi serentak memperingati hari HAM Internasional dan Aksi bersama kawan tani pasca konfernas AGRA Aliansi Gerakan Reforma Agrari serta penyikapan kasus represifitas petani Bogor. untukkegiatan penggalangan sekutu FMN bersama SMI, GMNK, FPPI, dan LMND membuat Front Anti Imperialisme FAI yang mengawali aksi penolakan kedatangan J.W Bush ke Bogor, dan dialnjutkan buat program bersama menggelorakan perjuangan massa di kampu-kampus.

2.7 Deklarasi FMN di Medan

FMN di Medan di deklarasikan melalui konferensi cabang Medan di- Berastagi, 8 -11 Maret 2007 pasca kongres ke 2 dibandung. Awalnya pembangunan FMN di kota Medan tepatnya dibangun dari kampus Universitas Sumatera Utara dan kemudian terbangun di beberapa kampus seperti UHN Universitas HKBP Nomensen, UNIMED Universitas Medan, IAIN Istitut Agama Islam Negeri dan MHS Medan Hotel Scool. Pembangunan ini dirintis dimulai pada tahun 2005 berupa kampus- kampus persiapan pembangunan FMN Cabang Medan. Universitas Sumatera Utara

2.7.1 Konfercab dan Pleno DPC FMN Medan

Landasan Konfercab FMN Cabang Medan adalah Kongres II FMN tahun 2006 di Bandung Pleno I II DPP FMN 2006-2008. Pembukaan Konfercab diadakan di Pendopo kampus USU konfepada tanggal 8 Maret 2007 setelah aksi Hari perempuan Internasional dan acara Konfercab diselenggarakan di puncak bukit gundaling kota Brastagi, padal tanggal 9-11 Maret 2007. Konfercab dihadiri oleh delegasi 5 kampus, antara lain USU, UHN, UNIMEDm IAIN dan MHS. Peserta konfercab ditentukan di rapat anggota kampus dengan perbandingan 5 ; 1, artinya dalam 5 orang anggota mengutus delegasinya 1 orang. Adapun poin penting dalam konfercab FMN Tahun 2007 ini adalah: 1. Rangkuman Pengalaman Praktek 2. Laporan Pekerjaan Badan Persiapan Cabang periode Oktober - Maret 3. Penilaian perkerjaan BPC 4. Kritik Oto Kritik’ 5. Menysun Program FMN Cabang Medan, 1 tahun ke Depan 6. Mengangkat Dewan Pimpinan Cabang DPC FMN, periode 2007 – 2008 Adapun pimpinan FMN Cabang Medan yang terpilih dalam konferensi cabang ini ada 11 orang keanggotaan Dewan Pimpinan cabang yang bertanggung jawab menjalankan program sampai kepada konferensi berikutnya, diantaranya: Keanggotaan DPC FMN Medan, periode 2007 - 2008 1. Eka N. Prasetya 2. Roly Padlan Koloko Universitas Sumatera Utara 3. Harry Sambayu 4. Fransiskus Nesten Marbun 5. Witha Andirika 6. Ermantho 7. Melvin 8 . Hendro HS 9. Ganda Syahputra 10 . Jeremia Ginting 11. Benson A. Kaban

2.8 Program Perjuangan visi misi FMN

Secara konkrit program perjuangan FMN pasca kongres II adalah memperjuangkan kepentingan hak-hak demokratis mahasiswa pendidikan yang demokratis, ilmiah dan mengabdi pada rakyat. Usaha-usaha perjuangan sebagai tuntutan-tuntutan dalam dunia pendidikan; diantaranya adalah : 1. Menuntut biaya kuliah murah, 2. Peningkatan fasilitas pendidikan di kampus, 3. Kebebasan berekspresi dan berorganisasi bagi mahasiswa di kampus, 4. Hentikan represifitas terhadap mahasiswa 5. Berantas segala bentuk pungli di kampus 6. Libatkan mahasiswa secara menyeluruh dalam menentukan kebijakan kampus 7. Transparansi pengelolaan dana operasional kampus 8. Tingkatkan kesejahteraan dosen, karyawan dan guru Universitas Sumatera Utara 9. Pendidikan gratis bagi seluruh rakyat di Indonesia, dengan mengalokasikan 20 anggaran pendidikan 10. Lapangan pekerjaan bagi sarjana dan pemuda 11. Pemberantasan korupsi di dalam dunia pendidikan 12. Pemberantasan buta huruf Adapun tugas-tugas yang FMN akan dijalankan oleh seluruh anggota organisasi, diantaranya :  Membangkitkan, mengorganisasikan dan menggerakkan massa mahasiswa untuk menuntut hak-hak demokratis-nya.  Membangun front bersama kekuatan pemuda dan mahasiswa di Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak demokratis pemuda dan mahasiswa  Mengabdi pada rakyat dengan mencurahkan seluruh tenaga dan pikiran untuk meningkatkan taraf kebudayaan rakyat Indonesia  Terlibat aktif bersama seluruh rakyat Indonesia dalam front multisektor untuk memperjuangkan hak-hak demokratis seluruh rakyat Indonesia  Membangun front internasional dengan gerakan pemuda dan mahasiswa serta rakyat di dunia atas dasar solidaritas internasional anti imperialisme.

2.9 Munculnya demonstrasi