D. Analisis Data
a. Hubungan  Persepsi  Self  Assessment  System  dengan  Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Peneliti  menggunakan  analisis  korelasi  Rank  Spearman  untuk menjawab  rumusan  masalah  pertama  yaitu  bagaimana  hubungan
persepsi  Self  Assessment  System  dengan  persepsi  kepatuhan  Wajib Pajak.  Adapun  analisis  korelasi  Rank  Spearman  dilakukan  dengan
menggunakan program SPSS dengan hasil sebagai berikut : Tabel 5.19
Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Self Assessment System dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Correlations
Persepsi Self Assessment
System Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak
Spearm ans rho
Persepsi Self Assessment
System Correlation Coefficient
1.000 .427
Sig. 2-tailed .
.000 N
100 100
Persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak Correlation Coefficient
.427 1.000
Sig. 2-tailed .000
. N
100 100
Berdasarkan tabel korelasi di atas diketahui angka probabilitas pada bagian Sig. 2-tailed  merupakan 0,000. Hal ini berarti besarnya
persepsi  Self Assessment  System  memang memiliki hubungan dengan persepsi  kepatuhan  Wajib  Pajak  Orang  Pribadi.  Besarnya  hubungan
kedua  variabel  tersebut  adalah  +0,427,  ini  berarti  bahwa  kekuatan hubungan persepsi Self Assessment System dengan persepsi kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi adalah cukup kuat 0,400 – 0,599 dengan
arah  positif,  artinya  jika  persepsi  Self  Assessment  System  dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memahami sistem yang berlaku tinggi maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi juga akan tinggi.
b. Hubungan  Persepsi  Sosialisasi  Perpajakan  dengan  Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Peneliti  menggunakan  analisis  korelasi  Rank  Spearman  untuk menjawab  rumusan  masalah  ke  dua  yaitu  bagaimana  hubungan
persepsi  sosialisasi  perpajakan  dengan  persepsi  kepatuhan  Wajib Pajak  Orang  Pribadi.  Adapun  analisis  korelasi  Rank  Spearman
dilakukan  dengan  menggunakan  program  SPSS  dengan  hasil  sebagai berikut :
Tabel 5.20 Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Sosialisasi Perpajakan dengan
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Correlations
Persepsi Sosialisasi
Perpajakan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak
Spearm ans rho
Persepsi Sosialisasi
Perpajakan Correlation Coefficient
1.000 .331
Sig. 2-tailed .
.001 N
100 100
Persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak Correlation Coefficient
.331 1.000
Sig. 2-tailed .001
. N
100 100
Berdasarkan tabel korelasi di atas diketahui angka probabilitas pada bagian Sig. 2-tailed  merupakan 0,001. Hal ini berarti besarnya
persepsi  sosialisasi  perpajakan  memang  memiliki  hubungan  dengan persepsi  kepatuhan  Wajib  Pajak  Orang  Pribadi.  Besarnya  hubungan
kedua  variabel  tersebut  adalah  +0,331,  ini  berarti  bahwa  kekuatan hubungan  persepsi  sosialisasi  perpajakan  dengan  persepsi  kepatuhan
Wajib  Pajak  Orang  Pribadi  adalah  lemah  0,200-0,399  dengan  arah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
positif.  Artinya  jika  persepsi  sosialisasi  perpajakan  tinggi  maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak juga akan tinggi.
c. Hubungan  Persepsi  Tingkat  Pendidikan  dengan  Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Peneliti  menggunakan  analisis  korelasi  Rank  Spearman  untuk menjawab  rumusan  masalah  ke  tiga  yaitu  bagaimana  hubungan
persepsi  tingkat  pendidikan  dengan  persepsi  kepatuhan  Wajib  Pajak Orang  Pribadi.  Adapun  analisis  korelasi  Rank  Spearman  dilakukan
dengan menggunakan program SPSS dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 5.21 Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Tingkat Pendidikan dengan
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Correlations
Persepsi Tingkat
Pendidikan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak
Spearmans rho
Persepsi Tingkat Pendidikan
Correlation Coefficient
1.000 .591
Sig. 2-tailed .
.000 N
100 100
Persepsi Kepatuhan Wajib
Pajak Correlation
Coefficient .591
1.000 Sig. 2-tailed
.000 .
N 100
100
Berdasarkan  tabel  korelasi  di  atas  diketahui  angka  probabilitas pada bagian Sig. 2-tailed  merupakan 0,000. Hal ini berarti besarnya
persepsi  tingkat  pendidikan  memang  memiliki  hubungan  dengan persepsi  kepatuhan  Wajib  Pajak  Orang  Pribadi.  Besarnya  hubungan
kedua  variabel  tersebut  adalah  +0,591,  ini  berarti  bahwa  kekuatan hubungan  persepsi  tingkat  pendidikan  dengan  persepsi  kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi adalah cukup kuat 0,400 – 0,599 dengan