Hubungan Persepsi Self Assessment System dengan Persepsi

perpajakannya. Wajib Pajak harus memahami arti “Wajib Pajak” itu sendiri, tetapi pada kenyataannya masih terdapat Wajib Pajak yang kurang memahami makna dari “Wajib Pajak”. Kemampuan Wajib Pajak dalam mengisi SPT juga dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak karena jika Wajib Pajak kurang memahami pengisian SPT membuat Wajib Pajak enggan melaporkan SPT. Pemahaman tentang pengertian penyelundupan pajak sangat penting, hal ini meminimalkan kecurangan dan penggelapan pajak yang merugikan masyarakat sekitar. Oleh karena itu Wajib Pajak yang memiliki pendidikan tinggi sudah sewajarnya lebih memahami dan mengerti arti penting dalam kewajiban perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. 76

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan penelitian, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Persepsi Self Assessment System memiliki hubungan positif cukup kuat dengan persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. 2. Persepsi Sosialisasi Perpajakan memiliki hubungan positif lemah dengan persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. 3. Persepsi Tingkat Pendidikan memiliki hubungan positif cukup kuat dengan persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian dalam melakukan penelitian di KPP Pratama Surakarta antara lain sebagai berikut : 1. Persepsi responden dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin. Dalam penelitian ini jumlah jenis kelamin wanita lebih dominan dari pria. 2. Persepsi responden dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Dalam penelitian ini sebagian besar responden berpendidikan tinggi yaitu D1 sampai Pasca Sarjana, namun dalam penelitian ada 7 responden berpendidikan rendah yaitu SMA.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran dan harapan kepada KPP Pratama Surakarta dan peneliti selanjutnya sebagai berikut : 1. Bagi KPP Pratama Surakarta Secara umum Wajib Pajak cukup memahami tentang Self Assessment System, namun perlu ditingkatkan agar menjadi sangat baik kedepannya terkait dengan penerapan Self Assessment System. Peneliti menyarankan untuk mengadakan sosialisasi antara pegawai dan Wajib Pajak dengan cara memberikan pelatihan bagaimana cara mengisi, menghitung, melaporkan dan menyetor pajak sendiri dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Secara umum Wajib Pajak kurang dalam menerima informasi dan pengarahan dari kegiatan sosialiasi perpajakan, hal ini perlu dilakukan upaya-upaya sosialisasi pepajakan yang lebih menarik dan inovatif sehingga Wajib Pajak akan lebih sadar dan peduli untuk melaporkan kewajiban perpajakannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi atau penyuluhan diberbagai tempat agar banyak masyarakat menyadari pentingnya membayar pajak dan memahami perpajakan. Tingkat pendidikan tertinggi Wajib Pajak di KPP Pratama Surakarta adalah D1-D3, namun tingkat pengetahuan Wajib Pajak masih minim, sehingga banyak masyarakat yang belum menyadari

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

4 112 92

Analisis pengaruh penerapan sensus pajak, sosialisasi pajak dan persepsi efektifitas sistem perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP wilayah Jakarta Selatan

1 11 132

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KEWAJIBAN PERPA

2 7 15

PENDAHULUAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KEWAJIBAN PERPAJAKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN DI YOGYAKARTA.

0 4 18

LANDASAN TEORI PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KEWAJIBAN PERPAJAKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN DI YOGYAKARTA.

1 14 22

Analisis hubungan persepsi pengetahuan perpajakan, persepsi kualitas pelayanan dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi wajib pajak dalam membayar pajak. Studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo.

0 2 159

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Hubungan persepsi pelayanan, persepsi konsultasi, dan persepsi pengawasan Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Temanggung).

10 41 135

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta.

10 69 135

Hubungan persepsi pengetahuan wajib pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran wajib pajak, persepsi kegunaan e-filing dengan persepsi kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 168