6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pajak
1. Pengertian Pajak
Menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan KUP, “pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.“ Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro 2011:1, “Pajak adalah iuran
rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal kontraprestasi, yang
berlangsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.”
Berdasarkan pengertian pajak di atas terdapat beberapa hal pokok yang dapat disimpulkan, yaitu :
a. Berdasarkan Undang-undang
Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.
b. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara
langsung dapat ditujuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.
c. Iuran dari rakyat kepada negara
Yang berhak memungut pajak hanya negara. Iuran tersebut berupa uang bukan barang.
d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni
pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas. 2.
Fungsi Pajak The Four R adalah istilah populer yang mengacu pada fungsi pajak
yang dipungut oleh negara, yaitu Purwono, 2010: 8-10: a.
Penerimaan Revenue Fungsi penerimaan atau dikenal pula dengan istilah Fungsi
Anggaran Budgetir adalah fungsi utama dari pemungutan pajak. Partisipasi dominan pajak sebagai penyokong pembiayaan
penyelenggaraan pemerintah
yang meliputi
belanja rutin
pemerintah, belanja pembangunan, belanja untuk keperluan legislasi dan yudikasi, serta pembiayaan lainnya.
b. Pemerataan Redistribution
Pajak yang dipungut oleh negara selanjutnya akan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk penyediaan fasilitas publik di
seluruh wilayah negara. c.
Pengaturan Harga Repricing Fungsi ini sama pengertiannya dengan Fungsi Regulerent
mengatur yang lebih sering digunakan dalam literatur perpajakan. Pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur atau mencapai tujuan
tertentu dibidang ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.
d. Legalitas Pemerintah Representation
Slogan revolusioner di Inggris yang menyerukan “no taxation without representation
”, mengimplikasikan bahwa pemerintah membebani pajak atas warga negara, dan warga negara meminta
akuntabilitas dari pemerintah sebagai bagian dari kesepakatan pengenaan pajak tidak diputuskan secara sepihak oleh penguasa
tetapi merupakan kesepakatan bersama dengan rakyat melalui perwakilannya diparlemen.
3. Syarat Pemungutan
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai
berikut Purwono, 2010: 14 : a.
Syarat Keadilan Pemungutan pajak dilaksanakan secara adil baik dalam peraturan
maupun realisasi pelaksanaannya. b.
Syarat Yuridis Pemungutan pajak harus berdasarkan Undang-undang yang
ditujukan untuk menjamin adanya hukum yang menyatakan keadilan yang tegas, baik untuk negara maupun untuk warganya.
c. Syarat Ekonomis
Pemungutan pajak tidak boleh menghambat ekonomi rakyat, artinya pajak tidak boleh dipungut apabila justru menimbulkan
kelesuan perekonomian masyarakat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI