Hubungan Persepsi Sosialisasi Perpajakan dengan Persepsi

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran dan harapan kepada KPP Pratama Surakarta dan peneliti selanjutnya sebagai berikut : 1. Bagi KPP Pratama Surakarta Secara umum Wajib Pajak cukup memahami tentang Self Assessment System, namun perlu ditingkatkan agar menjadi sangat baik kedepannya terkait dengan penerapan Self Assessment System. Peneliti menyarankan untuk mengadakan sosialisasi antara pegawai dan Wajib Pajak dengan cara memberikan pelatihan bagaimana cara mengisi, menghitung, melaporkan dan menyetor pajak sendiri dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Secara umum Wajib Pajak kurang dalam menerima informasi dan pengarahan dari kegiatan sosialiasi perpajakan, hal ini perlu dilakukan upaya-upaya sosialisasi pepajakan yang lebih menarik dan inovatif sehingga Wajib Pajak akan lebih sadar dan peduli untuk melaporkan kewajiban perpajakannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi atau penyuluhan diberbagai tempat agar banyak masyarakat menyadari pentingnya membayar pajak dan memahami perpajakan. Tingkat pendidikan tertinggi Wajib Pajak di KPP Pratama Surakarta adalah D1-D3, namun tingkat pengetahuan Wajib Pajak masih minim, sehingga banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya membayar pajak. Kantor Pelayanan Pajak dapat mengadakan kegiatan sosialisasi atau penyuluhan tentang pajak agar Wajib Pajak patuh dalam membayar pajak dan dapat lebih memahami tentang perpajakan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Peneliti selanjutnya diharapkan memperoleh jawaban dari responden dengan jumlah jenis kelamin pria dan wanita yang seimbang. 2. Peneliti selanjutnya diharapkan tidak mencantumkan latar belakang responden yang berpendidikan SMA. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 DAFTAR PUSTAKA , Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER-03PJ2013 tentang Pedoman Penyuluhan Perpajakan. , Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Penetapan dan Pencabutan Penetapan Wajib Pajak dengan Kriteria tertentu dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak, PMK. No. 74 Tahun 2012. , Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2000 Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Asrinawati. 2014. “Pengaruh Penerapan Self Assessment System Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Yang Terdaftar Di Kantor Pelayanan Pajak KPP Bangkinang”. Skripsi Jurusan Akuntansi. Halaman 21-22, 2014. Pekanbaru : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Casavera. 2009. Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan KUP. Edisi pertama. Yogyakarta : GRAHA ILMU.. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. Dianawati, Susi. 2008. “Analisis Pengaruh Motivasi Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Skripsi Jurusan Akuntansi, 2008. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Diani, Endang dan Susilo. 2013. “Pengaruh Sosialisasi, Motivasi, dan Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Jurnal Jurusan Administrasi Bisnis.Halaman 4, 2013. Malang : Universitas Brawijaya. Ernawati. 2014. “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Dan Kualitas Pelayanan FiskusTerhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Skripsi Jurusan Ekonomi dan Bisnis. Makasar : Universitas Hasanudin Makasar. Indriantoro, Nur. 1999. Metodologi Penelitian Binsis. Yogyakarta : BPFE. Jogiyanto. 2008. Pedoman Survei Kuesioner. Yogyakarta : BPFE.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

4 112 92

Analisis pengaruh penerapan sensus pajak, sosialisasi pajak dan persepsi efektifitas sistem perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP wilayah Jakarta Selatan

1 11 132

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KEWAJIBAN PERPA

2 7 15

PENDAHULUAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KEWAJIBAN PERPAJAKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN DI YOGYAKARTA.

0 4 18

LANDASAN TEORI PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KEWAJIBAN PERPAJAKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN DI YOGYAKARTA.

1 14 22

Analisis hubungan persepsi pengetahuan perpajakan, persepsi kualitas pelayanan dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi wajib pajak dalam membayar pajak. Studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo.

0 2 159

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Hubungan persepsi pelayanan, persepsi konsultasi, dan persepsi pengawasan Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Temanggung).

10 41 135

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta.

10 69 135

Hubungan persepsi pengetahuan wajib pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran wajib pajak, persepsi kegunaan e-filing dengan persepsi kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 168