Modifikasi alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini hanya mengubah beberapa kalimat pernyataan yang ada dengan tidak mengubah
esensi mengenai daya juang. Hanya saja modifikasi alat ukur ini disesuaikan dengan situasi yang dialami oleh subjek yang diteliti. Dalam
hal ini situasi yang tengah dialami subjek ialah situasi sebagai mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi. Digunakan rumus dari penjumlahan
aspek-aspek daya juang, adapun hasilnya sebagai berikut:
CO
2
RE = C+O
2ownership,origin
+R+E AQ
= ……..
Keterangan:
CO
2
RE : Korelasi dari aspek-aspek kuesioner daya juang
C : Control kendali
O
2 :
Origin asal-usul dan Ownership pengakuan R
: Reach jangkauan E
: Endurance ketahanan AQ
: Adversity Quotient daya juang Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan perhitungan pada
program SPSS berdasarkan penjumlahan dari hasil setiap aspek-aspek daya juang yang disatukan menjadi CO
2
RE. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil dua mahasiswa yang memiliki
tingkat daya juang yang tinggi, dua puluh tujuh mahasiswa yang memiliki tingkat daya juang sedang dan satu mahasiswa yang memiliki tingkat daya
juang rendah. Menurut Guion 1997, validitas isi sangat bergantung kepada dua hal
yaitu tes itu sendiri dan proses yang mempengaruhi dalam merespon tes. Prosedur yang dapat digunakan antara lain:
1. Mendefinisikan domain yang hendak diukur.
2. Menentukan domain yang akan diukur.
3. Membandingkan masing-masing soal dengan domain yang sudah
ditetapkan.
2. Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas menunjukkan konsistensi hasil instrumen. Adapun teknik yang dipakai untuk menentukan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan hasil perhitungan dari keseluruhan jumlah data aspek daya juang yang diperoleh melalui rumus
CO
2
RE = C+O
2ownership,origin
+R+E AQ
= …….. Setelah diperoleh hasil dari perhitungan dengan menggunakan rumus
diatas, maka diperoleh data dari masing-masing aspek daya juang yang kemudian dioperasionalkan melalui program SPSS. Data hasil perhitungan
reliabilitas, selanjutnya dikonsultasikan dengan kriteria Guilford. Kriteria Guilford dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 Kriteria Guilford
No. Koefisien Korelasi
Kualifikasi
1. 0,91-1,00
Sangat Tinggi 2.
0,71-0,90 Tinggi
3. 0,41-0,70
Cukup Tinggi 4.
1,21-0,40 Rendah
5. Negatif-0,20
Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria Guilford, hasil perhitungan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini termasuk dalam kualifikasi tinggi. Hal
ini menunjukkan bahwa alat yang digunakan dalam instrumen ini dapat dipertanggungjawabkan dan dipahami oleh subjek.
G. Prosedur Pengumpulan Data
1. Peneliti mencari dan memperoleh data mahasiswa angkatan 2011
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang sedang menulis skripsi dari sekretariat.
2. Menjabarkan aspek- aspek daya juang ke dalam indikator.
3. Menyusun kembali butir kuesioner yang telah ada dalam contoh
memodifikasi alat ukur dengan lebih menyesuaikan kalimat pertanyaan serta alternatif pilihan jawaban yang disesuaikan dengan
tingkat daya juang mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2011 yang sedang
menyelesaikan skripsi. 4.
Uji keterbacaan alat kuesioner dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan dalam setiap item yang disajikan dapat dipahami oleh
subjek atau belum. Setelah melakukan Uji keterbacaan alat kuesioner, maka dilakukanlah uji terpakai pada alat kuesioner
dalam penelitian ini yang dimulai pada tanggal 08-22 Oktober 2015 bertempat di Universitas Sanata Dharma.
H. Teknik Analisis Data
Sugiono 2011:207 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan secara manual untuk
menjawab rumusan masalah. Berikut merupakan langkah-langkah yang ditempuh peneliti untuk
menganalisis data penelitian tentang tingkat daya juang mahasiswa tingkat
akhir Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data
Menentukan skor dari masing-masing alternatif jawaban yang sudah diberikan oleh responden pada setiap aspek-aspek daya juang.
Langkah selanjutnya, menghitung total skor masing-masing subjek penelitian dan total skor pada setiap item pernyataan berdasarkan
aspek-aspek daya juang. Melakukan skoring dengan menjumlahkan skor pada aspek yang bertanda negative . Membuat tabulasi data dan
menghitung jumlah pada setiap aspek-aspek daya juang. 2.
Menentukan Kategorisasi Membuat kategorisasi tingkat daya juang subjek penelitian secara
umum berdasarkan distribusi normal skor adversity quotient basis norma yang mengelompokkan tingkat daya juang mahasiswa angkatan
2011 dalam tiga kategori, yakni rendah, sedang dan tinggi. Dasar pengelompokkan norma kategorisasi tersebut ialah mengacu pada PAP
Penilaian Acuan Patokan. Hal ini dikarenakan kisaran skor masuk dalam setiap kategori sudah dipatok. Adapun norma kategorisasi pada
tabel 5.
Tabel 5 Norma Kategorisasi
Kategori Skor
Tinggi 166-200
Sedang 95-134
Rendah 0-59
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan metode modifikasi alat ukur diperoleh hasil kategori mahasiswa yang memiliki tingkat daya
juang tinggi sebanyak dua mahasiswa, sedangkan dua puluh tujuh mahasiswa memiliki tingkat daya juang sedang dan satu mahasiswa memiliki tingkat
daya juang rendah. Dari pengelompokkan kategori inilah dapat dilihat sejauh mana aspek yang dimiliki oleh tingkat daya juang mahasiswa tingkat akhir
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma berpengaruh terhadap tingkat daya juang yang kemudian akan dibahas dan
dikembangkan menjadi sebuah usulan topik dalam pelakasanaan suatu program peningkatan daya juang dalam diri mahasiswa tingkat akhir Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan. Penyajian hasil penelitian didasarkan pada rumusan masalah atau pertanyaan-pertanyaan
penelitian.
A. Tingkat Daya Juang Mahasiswa Angkatan 2011 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, tingkat daya juang mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma dapat dikategorikan pada tabel 7.
Tabel 6 Hasil Tingkat Daya Juang Mahasiswa Angkatan 2011 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Kategori
Skor Jumlah
Mahasiswa Persentase
Tinggi 166-200
12 40
Sedang 95-134
17 57
Rendah 0-59
1 3
Secara visual tingkat daya juang mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling Univeritas Sanata Dharma dalam
menyelesaikan skripsi dapat juga ditampilkan dalam Diagram 1.
Diagram 1. Tingkat Daya Juang Mahasiswa Angkatan 2011 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Tabel 5 maupun Diagram 1 menunjukkan bahwa terdapat dua belas mahasiswa 40 angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang berada pada kategori tingkat daya juang yang tinggi. Pada kategori sedang terdapat tujuh belas mahasiswa 57
angakat 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma sedangkan satu mahasiswa 3 angkatan 2011 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berada pada kategori rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma telah memiliki tingkat daya juang dalam
menyelesaikan skripsi walaupun berkategori sedang. Tingkat daya juang yang dimiliki oleh mahasiswa angkatan 2011
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dapat dilihat dari masing-masing aspek yang terkait dengan daya juang.
40 57
3
Tingkat Daya Juang
Tinggi Sedang
Rendah
Seperti halnya pada aspek control kendali mahasiswa angkatan 2011 yang memiliki skor rentan antara 38-50 maka masuk dalam kategori tinggi
dalam pengelolaan aspek control kendali artinya mahasiswa angkatan 2011 tersebut mampu mengelola perasaan ketika tengah menghadapi suatu
kesulitan dalam hidup yang dalam hal ini berkaitan dengan proses penyelesaian skripsi. Rentan skor 24-37 masuk dalam kategori sedang,
artinya mahasiswa angkatan 2011 mampu merespon peristiwa-peristiwa buruk atau dengan kata lain mampu mengendalikan dan tidak mudah putus
asa ketika menghadapi peristiwa buruk tersebut. Rentan skor 10-23 adalah rentan skor rendah, artinya mahasiswa angkatan 2011 belum bisa
mengendalikan perasaan ketika menghadapi suatu kesulitan berkaitan dengan proses penyelesaian skripsi.
Dalam hal ini, apabila semakin tinggi daya juang yang dimiliki mahasiswa angkatan 2011 maka besar kemungkinan mahasiswa angkatan
2011 mempunyai tingkat kendali yang kuat atas berbagai kesulitan dan peristiwa hidup yang buruk. Sebaliknya, semakin rendah daya juang yang
mahasiswa angkatan 2011 miliki maka besar kemungkinan mahasiswa angkatan 2011 merasa bahwa peristiwa-peristiwa yang buruk berada diluar
kendali.