C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari luasnya permasalahan yang akan timbul juga untuk mempermudah pelaksanaan, pengamatan, dan pembahasan, maka
dibatasi permasalahan sebagai berikut: 1.
Fokus masalah dalam penelitian ini diarahkan pada tingkat daya juang mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma. 2.
Penelitian dilakukan hanya pada mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya menggambarkan keadaan objek yang diteliti dan tidak berlaku umum.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Seberapa tinggi tingkat daya juang yang dimiliki mahasiswa 2011
dalam menyelesaikan skripsi? 2.
Aspek mana sajakah yang teridentifikasi rendah sebagai dasar usulan pembuatan program yang dapat meningkatkan daya juang mahasiswa
angkatan 2011 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Mendeskripsikan tingkat daya juang yang dimiliki mahasiswa angkatan 2011 dalam menyelesaikan skripsi.
2. Membuat usulan program yang sesuai mengenai tingkat daya juang
mahasiswa angkatan 2011 dalam menyelesaikan skripsi.
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap muncul beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap pengembangan pengetahuan mengenai tingkat daya juang yang harus
dimiliki mahasiswa angkatan 2011 dalam menyelesaikan skripsi dan sebagai wacana untuk membuat suatu program mengenai cara yang
dapat digunakan oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling dalam mencari tahu bagaimana daya juang yang dimiliki oleh mahasiswa
angkatan 2011 dalam menyelesaikan skripsi. 2.
Manfaat Praktis a.
Bagi para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Hasil penelitian ini dapat menjadi
tolak ukur yang dapat digunakan oleh Program Studi Bimbingan
dan Konseling untuk melihat seberapa tinggi tingkat daya juang yang ada dalam diri mahasiswa angkatan 2011 dalam
menyelesaikan skripsi. Selain itu, prodi juga dapat menentukan langkah- langkah yang dapat diberikan kepada mahasiswa
angkatan 2011 untuk dapat meningkatkan daya juang yang ada dalam diri mahasiswa angkatan 2011 tersebut.
b. Bagi mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas
Sanata Dharma
Yogyakarta. Para
mahasiswa angkatan 2011 ini dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk melihat seberapa tinggi tingkat daya juang yang ada
dalam diri mereka dan memikirkan kiat- kiat untuk tetap bisa mempertahankannya.
G. Definisi Operasional Variabel
Daya Juang merupakan kemampuan berpikir, mengendalikan emosi, mengakui asal usul dari penyebab kesulitan, menjangkau setiap
kesulitan dengan penuh tanggung jawab dan memiliki ketahanan ketika menghadapi tantangan dalam menyelesaikan skripsi.
9
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang pengertian mahasiswa pada masa dewasa awal, daya juang, aspek- aspek daya juang, faktor- faktor daya juang,
karakteristik daya juang, skripsi dan kerangka berpikir.
A. Kajian Teori
1. Definisi daya juang
Konsep daya juang pertama kali dikenalkan oleh Paul G. Stoltz yang memandang bahwa hidup sebagai suatu pendakian yang memiliki
banyak tantangan dan menuntut setiap individu untuk dapat menghadapinya Kandani, 2010. Menurut Stoltz 2007 untuk
mencapai kesuksesan atau keberhasilan dalam segala bidang tidak hanya dibutuhkan kecerdasan intelektual IQ dan kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya EQ, tetapi juga membutuhkan Adversity Quotient AQ yang merupakan kemampuan
seseorang untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Dalam Kamus Bahasa Inggris, adversity berasal dari kata adverse yang artinya
kesengsaraan. Sebuah kondisi yang tidak menyenangkan sehingga dapat diartikan bahwa adversity adalah kesulitan, masalah, musibah dan
hambatan. Sedangkan Quotient menurut kamus bahasa inggris adalah hasil dari kualitas atau karakteristik yakni mengukur kemampuan diri
seseorang. Menurut Stoltz 2007 mendefinisikan adversity quotient sebagai kemampuan atau kecerdasan seseorang untuk bertahan
menghadapi dan mengatasi kesulitan. Adversity quotient juga dapat diartikan sebagai daya juang Departemen Pendidikan Nasional, 2007
yaitu kemampuan mempertahankan atau mencapai sesuatu yang dilakukan dengan gigih. Konsep adversity quotient dikembangkan
dengan memanfaat tiga cabang ilmu pengetahuan, yakni psikologi kognitif, psikoneurologi dan neurofisiologis. Dapat disimpulkan bahwa
daya juang merupakan kemampuan berpikir, mengelola, dan mengarahkan tindakan dalam bentuk kognitif dan perilaku serta
ketahanan seseorang terhadap tantangan dan kesulitan untuk terus berjuang dengan gigih dalam meraih pencapaian hidup ataupun
kesuksesan.
2. Aspek- aspek daya juang
Menurut Stoltz 2007 aspek- aspek daya juang terbagi menjadi empat dimensi pokok, yaitu:
a. Control kendali, kemampuan mengendalikan perasaan terhadap
permasalahan yang dihadapi. Dalam situasi ini, individu diharapkan mampu mengkondisikan emosi, mengambil seluruh
tantangan secara lebih berani dan optimal. Aspek kendali ini bersifat internal dan sangat individual. Dalam hal ini, apabila
semakin tinggi daya juang yang dimiliki individu, maka besar kemungkinan individu itu mempunyai tingkat kendali yang kuat