Tabel 8 Aspek O
2
Tingkat Daya Juang Mahasiswa Angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Kategori Skor
Jumlah Mahasiswa
Persentase
Tinggi 38-50
3 10
Sedang 24-37
25 83
Rendah 10-23
2 7
Diagram 3. Aspek O
2
Tingkat Daya Juang Mahasiswa Angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma
Pada tabel 9 dan diagram 3 dapat terlihat bahwa dua puluh lima 83 mahasiswa 2011 masuk kategori sedang dalam aspek O
2 origin dan ownership,
sehingga dapat dikatakan bahwa kedua puluh lima mahasiswa 2011 bisa mengakui asal-usul dari terjadinya kesulitan yang dialami.
Sedangkan tiga 10 mahasiswa 2011 yang masuk dalam kategori tinggi dan dua 7 masuk dalam kategori rendah dalam mengakui asal-usul
dari terjadinya kesulitan yang dialami.
10
83 7
Aspek O
2
Tinggi Sedang
Rendah
Tingkat daya juang yang dimiliki oleh mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma dapat dilihat dari masing-masing aspek yang terkait dengan daya juang. Seperti halnya pada aspek ketiga reach. Rentan skor 38-50
menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2011 masuk dalam kategori tinggi dalam hal menjangkau kesulitan yang tengah dialami. Sedangkan
mahasiswa yang masuk dalam rentan skor 24-37 memiliki jangkauan yang cukup baik, yakni tidak akan membiarkan kesulitan yang dialami
masuk dalam seluruh aspek kehidupan lainnya. Mahasiswa angkatan 2011 yang masuk dalam rentan skor 10-23 termasuk mahasiswa yang
selalu menggabungkan kesulitan yang dialami kedalam seluruh aspek kehidupannya.
Tabel 9 Aspek Reach Tingkat Daya Juang Mahasiswa Angkatan 2011
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Kategori
Skor Jumlah
Mahasiswa Persentase
Tinggi 38-50
6 26
Sedang 24-37
23 71
Rendah 10-23
1 3
26
71 3
Aspek Reach
Tinggi Sedang
Rendah
Diagram 4. Aspek Reach
Tingkat Daya Juang Mahasiswa Angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma
Pada tabel 10 dan diagram 4 terlihat bahwa duapuluh tiga mahasiswa 2011 71 masuk kategori sedang dalam menjangkau
kesulitan-kesulitan yang
dialami dan
tidak dengan
mudah mengikutsertakan
kesulitan tersebut
kedalam seluruh
aspek kehidupannya. Sedangkan enam 26 mahasiswa 2011 masuk dalam
kategori tinggi dan satu 3 mahasiswa 2011 masuk dalam kategori rendah dalam menjangkau kesulitan-kesulitan yang dialami dan tidak
dengan mudah mengikutsertakan kesulitan tersebut kedalam seluruh aspek kehidupannya.
Tingkat daya juang yang dimiliki oleh mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma dapat dilihat dari masing-masing aspek yang terkait dengan daya juang. Seperti halnya pada aspek keempat adalah endurance.
Mahasiswa yang masuk dalam rentan skor 38-50 artinya mampu bertahan ketika menghadapi suatu kesulitan dalam hidup. Sedangkan
mahasiswa yang berada pada rentan skor 24-37 masuk dalam kategori sedang yang berarti mahasiswa angkatan 2011 tersebut bisa merespon
peritiwa burukdan penyebabnya sebagai sesuatu yang berlangsung lama.
Tabel 10 Aspek Endurance Tingkat Daya Juang Mahasiswa Angkatan 2011
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Kategori
Skor Jumlah
Mahasiswa Persentase
Tinggi 38-50
5 17
Sedang 24-37
21 70
Rendah 10-23
4 13
Diagram 5. Aspek Endurance Tingkat Daya Juang Mahasiswa Angkatan 2011
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
17
70 13
Aspek Endurance
Tinggi Sedang
Rendah
Pada tabel 11 dan diagram 5 terlihat bahwa dua puluh satu 70 mahasiswa 2011 masuk kategori sedang dalam melihat seberapa
lama kesulitan yang dialami akan berlangsung dan sejauh mana kesulitan itu akan mempengaruhi kehidupannya. Sedangkan lima
17 mahasiswa 2011 masuk dalam kategori tinggi dan empat 13 mahasiswa 2011 masuk dalam kategori rendah.
B. Pembahasan
Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang sedang menyelesaikan skripsi memiliki daya juang yang termasuk dalam kategori sedang. Hasil dari penelitian ini
menyatakan bahwa dari tiga puluh mahasiswa yang diteliti, hanya terdapat satu mahasiswa yang masuk kedalam kategori rendah, dua belas
mahasiswa masuk kedalam kategori tinggi dan sisanya yakni sebanyak tujuh belas mahasiswa masuk kedalam kategori sedang. Tingginya tingkat
daya juang yang dimiliki oleh dua belas mahasiswa angkatan 2011 Universitas Sanata Dharma yang sedang menyelesaikan skripsi dapat
didukung oleh terpenuhinya seluruh aspek-aspek yang terkait dengan daya juang yang dimiliki oleh mahasiswa angkatan 2011 tersebut.
Aspek yang dapat mendukung tingginya tingkat daya juang yang dimiliki oleh para mahasiswa angkatan 2011 adalah control, origin dan
ownership, reach dan endurance. Keempat aspek diatas dapat terpenuhi
oleh kedua belas mahasiswa angkatan 2011 tersebut dalam menyelesaikan skripsi. Aspek control kendali sendiri merupakan kemampuan
mengendalikan perasaan terhadap permasalahan ataupun kesulitan yang dihadapi. Permasalahan ataupun kesulitan yang dialami oleh mahasiswa
angkatan 2011 ialah dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi. Dari sudut aspek inilah, dua belas mahasiswa angkatan 2011 secara jelas mampu
mengendalikan perasaannya ketika sedang menghadapi ataupun
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan skripsi. Dapat dilihat dari salah satu contoh item yang terdapat dalam angket yang berkaitan dengan aspek
control kendali yakni ketika mengalami hambatan komunikasi dengan dosen pembimbing skripsi, dua belas mahasiswa angkatan 2011 tersebut
mampu mengatasi dengan cara mengendalikan perasaannya dan terlihat melingkari rentan skor pada pilihan item di skor keempat.
Sedangkan pada aspek O
2;
Origin asal-usul dan Ownership pengakuan dua belas mahasiswa angkatan 2011 tersebut juga mampu
memenuhinya. Origin asal-usul merupakan hal yang menjadi sebuah pertanyaan dalam diri individu ketika mengalami suatu kesulitan atau
permasalahan dengan menanyakan “siapakah yang menyebabkan?” pertanyaan inilah yang seringkali muncul ketika sedang mengalami suatu
kesulitan. Biasanya bagi individu mahasiswa angkatan 2011 yang memiliki daya juang yang tinggi mereka akan menyadari bahwa masalah
yang datang ataupun yang sedang dialami terjadi karena kesalahan diri sendiri dan bukan kesalahan orang lain. Namun, berbeda dengan individu
mahasiswa angkatan 2011 yang memiliki daya juang rendah seringkali menyalahkan pihak luar ketika sedang mengalami suatu kesulitan dalam
hidupnya. Dilihat dari aspek inilah,dua belas mahasiswa yang memiliki tingkat daya juang tinggi mampu menyadari bahwa kesulitan yang dialami
terkait dengan penyelesaian skripsi terjadi karena faktor internal atau diri send
iri. Hal ini dapat dibuktikan pada contoh item “Anda ketinggalan sebuah informasi penting berkaitan dengan kesempatan untuk anda
melakukan bimbingan”. Pada item ini, dua belas mahasiswa tersebut melingkari angka satu pada rentan skor yang tersedia.
Sedangkan aspek
ownership pengakuan
merupakan penyeimbang dari origin yang akan memaksimalkan pembelajaran dari
sebuah kesalahan, yakni dengan cara memikul sebuah tanggung jawab. Rasa tanggung jawab terlahir dari origin pengakuan atas akibat-akibat
yang ditimbulkan dari suatu kesalahan ataupun kesulitan. Dilihat dari aspek ini, kedua belas mahasiswa yang memiliki tingkat daya juang tinggi
mampu memberikan
pengakauan terhadap
kesuliatan ataupun
permasalaahn yang dialami dengan rasa tanggung jawab. Hal ini dapat dilihat dari contoh item “Anda mengalami hambatan komunikasi dengan
dosen pembimbing anda”, terbukti dua belas mahasiswa tersebut melingkari angka empat pada rentan skor yang tersedia.
Aspek yang ketiga adalah aspek reach jangkauan. Salah satu aspek ini juga dapat mempengaruhi tingginya tingkat daya juang yang
dimiliki oleh dua belas mahasiswa angkatan 2011 yang memiliki daya
juang tinggi. Reach jangkauan merupakan bentuk jangkauan yang mempertanyakan sejauh mana kesulitan akan melibatkan bagian-bagian
lain dari kehidupan. Dalam aspek inilah individu dituntut untuk memberikan respon terhadap peristiwa yang sedang terjadi. Mahasiswa
angkatan 2011 yang memiliki daya juang rendah seringkali akan melibatkan permasalahan ataupun kesulitan yang sedang dialaminya
kedalam sisi lain kehidupan dan biasanya mahasiswa angkatan 2011 yang memiliki daya juang rendah terutama dalam aspek ini akan selalu merasa
bahwa dirinya adalah orang yang tidak mampu dan memiliki kekurangan sehingga tidak bisa menyelesaikan permasalahan ataupun keluar dari
kesulitan yang dialami. Namun, mahasiswa angkatan 2011 yang masuk dalam kategori tinggi dalam tingkat daya juang ini berhasil memenuhi
aspek reach jangkauan. Hal ini dapat dilihat dari co ntoh item “Dosen
pembimbing tidak pedul i dengan penjelasan anda” dan dua belas
mahasiswa tersebut melingkari angka lima pada rentan skor yang tersedia. Dalam hal ini terbukti bahwa dua belas mahasiswa tersebut mampu
menjangkau kesulitan- kesulitan yang sedang dialami dan tidak mengikutsertakan masalah yang sedang dialami kedalam aspek kehidupan
lainnya. Selain itu, dua belas mahasiswa angkatan 2011 tersebut juga tidak hanya merasa bahwa dirinya tidak mampu, tetapi lebih mencari tahu solusi
terhadap permasalahan yang dihadapi dengan meyakini bahwa dirinya mampu.
Aspek terakhir yang dapat dipenuhi oleh dua belas mahasiswa angkatan 2011 yang memiliki tingkat daya juang tinggi adalah endurance
ketahanan. Pengertian dari aspek endurance ini adalah sebuah dimensi yang mempertanyakan sejauh mana kesulitan dan penyebab dari kesulitan
itu akan berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari c ontoh item “Dosen
pembimbing an da tidak peduli dengan penjelasan anda” ketika menjawab
item ini dua belas mahasiswa tersebut melingkari angka tiga dalam rentan skor yang tersedia.
Selain menunjukkan hasil yang tinggi, terdapat pula mahasiswa angkatan 2011 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma yang sedang menyelesaikan skripsi masuk dalam kategori sedang. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa aspek tingkat daya juang
yang belum tercapai saat pengisian angket. Tujuh belas mahasiswa angkatan 2011 yang masuk kedalam kategori sedang dikarenakan
mahasiswa tersebut belum bisa memenuhi beberapa aspek yang ada dalam tingkat daya juang. Dilihat dari hasil perhitungan skor pada angket yang
telah dibagi dan diisi oleh mahasiswa angkatan 2011, tujuh belas mahasiswa tersebut rat-rata belum bisa memenuhi ataupun memperoleh
skor rendah dalam perhitungan aspek control dan reach. Hal ini dikarenakan tujuh belas mahasiswa tersebut belum bisa memberikan
respon terhadap peristiwa yang sedang terjadi. Mahasiswa angkatan 2011 yang masuk dalam kategori sedang juga masih belum bisa mengendalikan
perasaan ketika mengalami suatu kesulitan terutama dalam menyelesaikan
skripsi. Mahasiswa angkatan 2011 yang masuk dalam kategori sedang juga seringkali mengikutsertakan masalah ataupun kesulitan yang terjadi
kedalam aspek kehidupan yang lain. Hasil perhitungan skor dari pengisian angket yang telah
dibagikan kepada mahasiswa angkatan 2011 juga menunjukkan hasil tingkat daya juang yang rendah. Hal ini dikarenakan salah satu dari
mahasiswa angkatan 2011 belum mencapai keempat aspek tingkat daya juang, yakni pada aspek control terungkap bahwa mahasiswa yang masuk
kedalam kategori rendah belum bisa mengontrol diri ketika mengalami suatu kesulitan dalam menyelesaikan skripsi. Sehingga saat pengisian
angket mahasiswa tersebut melingkari angka satu pada rentan skor yang tersedia. Pada aspek origin dan ownership, mahasiswa tersebut juga belum
bisa mengakui bahwa kesulitan yang dialami berasal dari faktor internal atau dari dalam diri sendiri, tetapi cenderung menyalahkan pihak luar.
Dalam aspek reach, mahasiswa yang berada pada kategori rendah belum bisa menjangkau peristiwa sulit yang sedang dialami, sehingga
seringkali melibatkan kesulitan yang dialaminya kedalam semua aspek kehidupan bahkan menganggap bahwa dirinya tidak mampu.
Dalam aspek endurance, mahasiswa yang memiliki kategori rendah cenderung belum
bisa melihat seberapa lama kesulitan yang dialami akan berlangsung dan sejauh mana kesulitan itu akan mempengaruhi kehidupannya. Berdasarkan
pengalaman dan pengamatan yang dilakukan terhadap mahasiswa angakatan 2011, hasilnya cukup baik. Hal ini dikarenakan mahasiswa