1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini penyelenggaraan pendidikan telah meluas dan pendidikan formal menjadi kebutuhan masyarakat, terutama bagi anak-anak sekolah.
Masyarakat memahami bahwa pendidikan penting bukan saja untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, tetapi juga meningkatkan
kehidupan sosial ekonomi di masa mendatang. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa dunia kerja membutuhkan tenaga kerja yang profesional
dalam bidangnya. Hal tersebut sejalan dengan jumlah penawaran tenaga kerja semakin banyak, sementara permintaan tenaga kerja terbatas. Hal tersebut
menjadi pertimbangan seseorang untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi.
Bagi siswa lulusan sekolah menengah ini menjadi alasan mengapa mereka perlu melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan
tinggi. Untuk menentukan program studi dan perguruan tinggi yang akan dipilih, siswa harus lebih selektif untuk memilih program studi dan perguruan
tinggi mana yang sesuai dengan kemampuan diri dan keadaan ekonomi orang tua. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa biaya pendidikan khususnya di
perguruan tinggi baik berstatus negeri atau swasta sangat besar jumlahnya. Hal ini disebabkan diberlakukannya otonomi kampus di mana subsidi pemerintah
terhadap biaya operasional pendidikan di perguruan tinggi dikurangi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
jumlahnya. Biaya perkuliahan selanjutnya dibebankan kepada mahasiswa. Menaiknya biaya studi menyebabkan beban pada sebagian besar keluarga
yang kurang mampu tidak sanggup untuk membiayai pendidikan. Kemampuan orang tua dalam membiayai kelanjutan studi
mempengaruhi minat anak untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Fakta menunjukkan bahwa banyak anak yang putus sekolah atau
terpaksa putus sekolah dikarenakan keterbatasan biaya. Meskipun minat yang dimiliki anak untuk melanjutkan studi tinggi, namun pada kenyataannya
keadaan ekonomi orang tua tidak sanggup untuk membiayai studi, maka anak akan memutuskan berhenti sekolah dan memilih mencari pekerjaan untuk
membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang keadaan ekonominya baik, mereka tidak akan
menemui kesulitan-kesulitan terutama dengan masalah biaya. Anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya baik mempunyai kesempatan dan
diduga menjadi lebih berminat untuk melanjutkan studinya. Selain keadaan ekonomi orang tua, tingkat pendidikan formal orang
tua, tingkat pendapatan orang tua dan fasilitas yang dimiliki orang tua diduga juga berpengaruh terhadap minat anak untuk melanjutkan studinya ke
perguruan tinggi. Tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh orang tua berpengaruh terhadap minat anak untuk melanjutkan studinya. Anak yang
berasal dari orang tua yang berpendidikan formal tinggi cenderung mempunyai minat lebih besar untuk terus bersekolah karena dorongan dari
orang tua yang berpandangan bahwa sekolah itu penting bagi kehidupannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Sedangkan anak yang berasal dari orang tua berpendidikan formal rendah yang menganggap bahwa pendidikan merupakan salah satu jalan yang bisa
mengangkat status sosial ekonomi, anak cenderung memiliki minat lebih rendah untuk melanjutkan studinya.
Perbedaan sumber pendapatan juga mempengaruhi harapan orang tua tentang pendidikan anaknya. Sudah selayaknya orang tua yang berada
mengharapkan agar anaknya kelak memasuki perguruan tinggi. Sebaliknya orang tua yang tidak mampu tidak akan mengharapkan pendidikan yang
demikian tinggi. Adakalanya anak itu sendiri mempunyai kemauan keras untuk melepaskan diri dari pendirian lingkungan dan berusaha sendiri dengan
segenap tenaga untuk melanjutkan pelajarannya ke perguruan tinggi. Syukur bila ia berbakat, sanggup kerja sambil belajar dan dapat memperoleh beasiswa
Nasution, 1983:34. Dengan pendapatan orang tua yang tinggi anak akan lebih berminat untuk melanjutkan studinya. Sebaliknya dengan pendapatan
orang tua yang rendah, orang tua akan mengalami kesulitan dalam membiayai sekolah anaknya. Hal ini akan menyebabkan minat anak untuk melanjutkan
studinya menjadi rendah. Keadaan ekonomi sosial menunjuk pada taraf kemampuan finansial
keluarga yang bertaraf baik, cukup atau kurang. Dari keadaan inilah tergantung seberapa jauh keluarga dapat membekali siswa dengan
perlengkapan material untuk belajar Winkel, 1996:192. Ketersediaan perlengkapan material belajar atau fasilitas lain yang diberikan orang tua dapat
menguntungkan belajar siswa namun dapat juga menghambat belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Dengan adanya fasilitas yang lengkap diduga anak lebih berminat untuk belajar, karena terpenuhinya segala kebutuhan yang diinginkan termasuk
kebutuhan untuk bersekolah. Meskipun ada juga anak yang terpenuhi segala kebutuhannya namun memiliki minat untuk belajar lebih rendah, karena anak
merasa tidak perlu bersekolah yang lebih tinggi hanya untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan anak yang memiliki fasilitas atau sarana yang serba
terbatas mereka akan mengalami kekurangan dalam perlengkapan alat-alat belajar sehingga menyebabkan rendahnya minat anak untuk melanjutkan
studinya. Tinggi rendahnya minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dapat
diduga faktor sosial ekonomi orang tua yang mempengaruhinya. Anak yang orang tuanya memiliki status sosial ekonomi rendah cenderung untuk memilih
bekerja setelah lulus sekolah, meskipun ada juga yang dapat melanjutkan sekolah karena memiliki minat yang tinggi untuk melanjutkan sekolah dan
memiliki prestasi yang baik serta mendapat beasiswa. Sedang orang tua yang status sosial ekonominya menengah ke atas yang dapat menyekolahkan
anaknya sampai ke perguruan tinggi. Meskipun ada juga anak yang berasal dari golongan ini yang tidak melanjutkan sekolah karena anak orang tua
merasa sekolah tidak perlu sampai tingkat yang tinggi yang penting adalah bagaimana mencari uang sebagai bekal hidupnya sehingga tidak menganggap
penting tentang pendidikan. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa dalam menentukan
pendidikan lanjut faktor status sosial ekonomi orang tua diduga berpengaruh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
terhadap pembentukan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai
“HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MIN AT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE
PERGURUAN TINGGI”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada SMU I Wates, SMU II Wates dan SMU I Pengasih di Kabupaten Kulon Progo.
B. Batasan Masalah