Gambar 13. Hasil tampak visual profil KLT dengan pereaksi semprot beta karoten.
Dari hasil uji kualitatif ini disimpulkan bahwa sampel memiliki aktivitas sebagai UV protection ketika terdapat bercak yang tetap berwarna kuning
walaupun warna background pelat yang telah disemprot dengan beta karoten telah memudar. Hal ini ditunjukkan pada Rf 0,50
– 0,79 dengan warna kisaran nomor 1-2 sesuai dengan indikator warna yang digunakan.
1. Triturasi
Proses penyiapan sampel untuk isolasi yang pertama dilakukan adalah triturasi. Triturasi pada proses ini digunakan sebagai clean up. Proses triturasi ini
menggunakan pelarut heksan dan kloroform:metanol 95:5 vv.
G. Isolasi senyawa yang memiliki aktivitas penangkap radikal bebas
DPPH, Antibakteri dan UV protection
i ii
A B C
A B C
Gambar 14. Perbandingan profik KLT secara visual, i UV 254 nm dan ii 366 nm. A=ekstrak rimpang temugiring. B=hasil triturasi dengan pelarut n-heksan. C=hasil
triturasi dengan pelarut koloroform:metanol 95:5 vv
Pada hasil triturasi masing-masing pelarut menunjukkan profil yang hampir sama, hanya saja pada hasil triturasi dengan pelarut n-heksan hanya sedikit
memperlihatkan kurkuminbercak kuning dibandingkan dengan pelarut lainnya, hal ini dapat dikatakan bahwa proses clean up triturasi dengan n-heksan dapat
membersihkan kurkumin. 2.
Kromatografi kolom Pada kromatografi kolom ini digunakan 2 jenis perbandingan pelarut
antara lain kloroform:n-heksan 50:50 vv dan kloroform:n-heksan 75:25 vv
Gambar 15. Profil hasil elusi kromatografi dengan fase gerak kloroform:n-heksan 50:50 vv dan kloroform:n-heksan 75:25 vv deteksi dengan lampu UV 254
Hasil optimasi fase gerak didapati bahwa pelarut tersebut kurang cukup baik dalam mengelusi senyawa oleh sebab itu komposisi pelarut diganti dengan
klorofom:n-heksan 25:75 vv dan kloroform:n-heksan 50:50 vv.
Gambar 16. Profil hasil elusi kromatografi dengan fase gerak kloroform:n-heksan 75:25 vv dan kloroform:n-heksan 50:50 vv deteksi dengan lampu UV 254
Gambar diatas merupakan profil KLT menggunakan pelarut klorofom:n- heksan 75:25 vv dan kloroform:n-heksan 50:50 vv yang memberikan profil
KLT lebih baik dan seterusnya digunakan sebagai pelarut pada kromatografi kolom. Berdasarkan hasil kromatografi kolom didapatkan 3 isolat antara lain
isolat 1, isolat 2 dan isolat 3 yang masing-masing berasal dari beberapa flakon hasil kromatografi kolom dengan profil KLT yang hampir sama.
3. Bagan isolasi
1. Uji kualitatif penangkap radikal bebas dengan metode DPPH
Uji kualitatif penangkapan radikal DPPH pada isolat senyawa ekstrak rimpang temugiring menggunakan metode yang sama dengan metode uji kualitatif
penangkapan radikal DPPH pada ekstrak rimpang temugiring yang membedakan
Ekstrak rimpang temugiring rendemen 4,82
Fraksi heksan rendemen
41,87
Isolat 1 rendemen
0,50
+ Antioksidan, UV protection
dan antibakteri
Isolat 2 rendemen
0,28
+ Antioksidan, UV protection
Isolat 3 rendemen 0,68
+ Antioksidan, UV protection
Fraksi kloroform:metanol
rendemen 28,64
Dilakukan triturasi sebagai proses clean up
H. Pengujian aktivitas dan identifikasi golongan senyawa pada isolat