Keaslian penelitian Perumusan masalah

Temugiring memiliki warna khas kuning langsat yang dapat membuat kulit terlihat lebih segar dan cerah. Efek farmakologi temugiring dalam lulur ini dipercaya sebagai bahan tabir surya. Kepercayaan masyarakat atas khasiat temugiring dan berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka perlu dilakukan pembuktian khasiat temugiring terhadap aktivitasnya sebagai antioksidan, antibakteri, dan sebagai UV protection pada penelitian ini. Penentuan aktivitas antioksidan dalam penelitian ini menggunakan pereaksi 1,1-difenil-2-pikril hidrazil DPPH secara kromatografi lapis tipis yang akan menunjukkan perbedaan warna ketika ekstrak memiliki aktivitas antioksidan. Penentuan aktivitas antibakteri pada penelitian ini menggunakan metode disc diffusion sehingga akan didapatkan aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan E. coli. Sedangkan penentuan aktivitas sebagai UV protection akan digunakan metode Inhibition of Bleaching of β-carotene. A. Apakah isolat dari ekstrak temugiring mampu memberikan efek antioksidan? B. Apakah isolat dari ekstrak temugiring mampu memberikan efek antibakteri? C. Apakah isolat dari ekstrak temugiring mampu memberikan efek UV protection ?

2. Keaslian penelitian

Sejauh pengamatan penulis, penelitian mengenai Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktivitas Senyawa Aktif Penangkap Radikal Bebas DPPH, UV protection, dan

1. Perumusan masalah

Antibakteri Ekstrak Rimpang Temugiring Curcuma heyneana Val. V. Zijp belum pernah dilakukan. Penelitian mengenai C. heyneana yang terkait aktivitas antibakteri pernah dilakukan oleh Wonohadi dkk. 2006 melakukan penelitian yang bertujuan untuk melakukan identifikasi senyawa kandungan rimpang temugiring yang mempunyai aktivitas antimikroba terhadap Sarcina lutea, Staphyloccoccus aureus dan Candida albicans dengan menggunakan metode difusi diffusion method kemudian dilanjutkan dengan bioautografi untuk skrining aktivitas bakteri. Hasil menunjukkan bahwa fraksi heksan, fraksi kloroform, dan fraksi etanol rimpang temugiring menunjukkan hasil positif adanya daya antimikroba terhadap pertumbuhan Sarcina lutea, Staphyloccoccus aureus dan Candida albicans. Uji aktivitas UV Protection pernah dilakukan oleh Fatmawati dkk. 2006 dimana aktivitas UV Protection temugiring diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan menentukan transmisi eritema dan transmisi pigmentasi. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak temugiring pada konsentrasi 100 μgml sudah dapat memberikan perlindungan terhadap radiasi sinar UV pada kulit. Fauzy dkk. 2008 melakukan penelitian tentang aktivitas antioksidan ekstrak tunggal dan kombinasinya dari tanaman Curcuma spp dan diantaranya terdapat ekstrak temugiring. Pada penelitian ini dibandingkan aktivitas temugiring dalam ekstrak metanol dan ekstrak n-heksana. Dari hasil pengujian antioksidan diperoleh bahwa ekstrak metanol temugiring menghasilkan aktivitas penghambatan dengan IC 50 108,54 ppm sedangkan aktivitas penghambatan pada ekstrak n-heksana didapat 847,13 ppm. Ekstrak metanol mempunyai aktivitas penghambatan lebih besar dari n-heksana. Pada penelitian ini ekstrak etanolik rimpang temugiring difraksinasi dengan KLT dan dilanjutkan dengan uji aktivitas penangkap radikal bebas dengan metode DPPH, aktivitas antibakteri dengan disc diffusion dan aktivitas UV Protection dengan β- karoten.

3. Manfaat penelitian