Division STAD diharapkan hasil pembelajaran IPS di SD 1 Pedes
akan meningkat.
b. Tahapan pembelajaran tipe Student Team Achievement Division STAD
Nur Asma 2006:51 menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran model STAD terdiri dari beberapa tahap, adalah sebagai berikut.
1 Tahap pertama: persiapan pembelajaran.
Persiapan pembelajaran meliputi: persiapan materi yang akan diajarkan dan telah dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran
secara kelompok,
menempatkan siswa
secara heterogen,
menentukan skor dasar dengan memberikan tes kemampuan prasyarat atau tes pengetahuan awal, nilai siswa pada semester
sebelumnya dapat digunakan sebagai skor dasar. 2
Tahap kedua: penyajian materi Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 20-45
menit. Setiap pembelajaran dengan model ini selalu dimulai dengan penyajian materi oleh guru. Dalam penyajian, kelas dapat
digunakan model ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan sebagainya, disesuaikan dengan isi bahan ajar dan kemampuan pembelajar.
3 Tahap ketiga:kegiatan belajar kelompok
Pada awal pelaksanaan kegiatan kelompok dengan model Student Team Achievement Division
STAD diperlukan adanya diskusi
dengan siswa tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku didalam kelompok kooperatif. Hal-hal yang perlu dilakukan pembelajar
untuk menunjukkan tanggungjawab terhadap kelompoknya. 4
Tahap keempat:pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dilakukan dengan
mempresentasikan hasil kegiatan kelompok didepan kelas oleh wakil dari setiap kelompok. Kegiatan ini dilakukan secara
bergantian. Pada tahap ini pula dilakukan pemeriksaan hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci jawaban dan setiap
kelompok memeriksa
sendiri hasil
pekerjaaannya serta
memperbaiki jika masih terdapat kesalahan-kesalahan. 5
Tahap kelima:siswa mengerjakan soal-soal tes secara individual Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya
dan menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab soal tes sesuai dengan kemampuannya.
Siswa dalam tahap ini tidak diperkenankan bekerjasama. 6
Tahap keenam:pemeriksaan hasil tes Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat daftar skor
peningkatan setiap individu, yang kemudian dimasukkan menjadi skor kelompok. Peningkatan rata-rata skor setiap individual
merupakan sumbangan bagi kinerja pencapaian kelompok. 7
Tahap ketujuh:penghargaan kelompok
Setelah diperoleh hasil kuis, kemudian dihitung skor peningkatan individu berdasarkan selisih perolehan skor kuis terdahuluskor
dasar dengan skor kuis terakhir. Berdasarkan skor peningkatan individual dihitung poin perkembangan dengan menggunakan
pedoman yang disusun oleh Salvin sebagai berikut : a
10 poin di bawah skor dasar 5 poin
b 10 poin di bawah sampai
1 poin di bawah skor dasar 10 poin
c Skor dasar sampai 10 poin
di atas skor dasar 10 poin
d 10 poin skor dasar
20 poin e
Pekerjaan sempurna tanpa menghentikan skor dasar
30 poin Poin perkembangan kelompok tertinggi ditentukan dengan rumus
sebagai berikut :
ada
yang kelompok
anggota anggota
an perkembang
total N1
Keterangan : a
Kelompok dengan poin rata-rata 15 = baik b
Kelompok dengan poin rata-rata 20 = hebat c
Kelompok dengan poin rata-rata 25 = super
Penelitian yang dilakukan menggunakan langkah-langkah sesuai dengan langkah-langkah pada model Student Team Achievement
Division STAD yang meliputi tujuh tahap persiapan pembelajaran,
penyajian materi, kegiatan belajar kelompok, pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok, siswa mengerjakan soal-soal tes secara
individual, pemeriksaan hasil tes, dan penghargaan kelompok.
B. Hasil Kajian Penelitian Yang Relevan.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini diambil dari skripsi yang ditulis oleh Kurniawati, Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, Bulan Juni, Tahun 2010. Skripsi tersebut berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Menggunakan Student Team Achievement Division STAD di Kelas V SD N Pedes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 kerjasama siswa dalam
belajar kelompok mengalami peningkatan yang sangat baik. 2 hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika meningkat, hal ini dibuktikan dengan
adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa
kemampuan kerjasama siswa dalam belajar kelompok meningkat dari rata-rata skor 11,6 menjadi skor 16. Berdasarkan hasil belajar matematika siswa pada
siklus I dan II dapat dilihat pencapaian hasil belajar siswa menunjukkan nilai siswa meningkat dari nilai awal hingga nilai pada siklus II. Ini dapat dilihat
dari total hasil belajar siswa yang semula berjumlah 1195 dengan rata-rata