1
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Langkah-langkah Kegiatan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Sebelum guru memulai penelitian perlu diadakan pratindakan sebagai nilai awal yang akan
di pergunakan sebagai nilai dasar. Hasil penelitian tiap-tiap siklus dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Pra Siklus
Pratindakan dilakukan untuk mengetahui keadaan nyata sebelum proses penelitian dilakukan, yaitu dengan cara memberikan soal pre test
kepada siswa dalam pertemuan pertama pada hari Senin tanggal 03 Februari 2014 pukul 07.00-07.15 WIB. Hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui nilai awal dalam mengukur peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS sebelum dilakukan tindakan. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan guru pada saat pratindakan adalah: a.
Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dilanjutkan berdoa bersama.
b. Guru bertanya kepada siswa tentang materi apa yang akan dipelajari
pada pertemuan hari ini. c.
Guru membagikan soal pre test kepada siswa dan memberikan arahan cara mengerjakannya. Guru memberikan batasan wak
42
d. tu untuk mengerjakan soal tersebut yaitu 15 menit, soal dikerjakan
secara individu. e.
Setelah selesai mengerjakan, siswa mengumpulkan hasil pekerjaan mereka kemudian diteliti oleh guru.
f. Dari hasil nilai pre test tersebut digunakan sebagai nilai awal atau nilai
dasar dalam pelaksanaan penelitian. Tabel 1. Hasil Tes Pra Tindakan
Keterangan Tes Awal
Nilai terendah 3
Nilai tertinggi 8
Rata-rata Nilai 5,93
Ketuntasan 25,8
Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa diketahui nilai terendah 3 dan nilai tertinggi 8, sedangkan nilai rata-rata diperoleh 5,93. Jika
dinyatakan dalam persentase yaitu 25,8, dimana hasil tersebut masih jauh dari persentase yang diinginkan oleh peneliti dan guru yaitu 100
atau semua siswa mendapatkan nilai minimal 7.
Gambar 3. Jumlah siswa tuntas belajar pre test Berdasarkan data nilai pre test dapat diketahui bahwa sebelum
dilaksanakan tindakan ada 8 siswa yang memperoleh nilai diatas batas nilai ketuntasan minimal atau tuntas dan sebanyak 23 siswa dibawah
batas nilai ketuntasan minimal atau belum tuntas. Dari hasil tes awal tersebut dapat disimpulkan sementara bahwa
nilai siswa kelas V pada mata pelajaran IPS rendah dan belum mencapai KKM yang ditentukan. Maka peneliti menerapkan Model
Cooperative learning tipe Student Team Achievement DivisionSTAD
yang bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dan untuk menumbuhkan minat pada mata pelajaran tersebut.
2. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1
Peneliti bersama guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan, yaitu
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan dengan
menggunakan metode pembelajaran Cooperative learning model Student Teams Achievement Division
STAD. 2
Membuat Silabus, Rencana Pelaksanan Pembelajaran RPP dan Bahan ajar sesuai dengan materi dan model pembelajaran yang
digunakan. Peneliti merancang pembelajaran dengan cara berkolaborasi dengan guru kelas. Silabus, RPP dan Bahan ajar ini
dibuat serta dipersiapkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.
3 Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi untuk memonitor
kegiatan siswa. 4
Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran, yaitu Lembar Kerja Siswa
LKS dan perlengkapan lain yang menunjang pembelajaran. 5
Membuat lembar soal evaluasi yang bertujuan mengetahui tingkat pemahaman siswa dan nilai hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan tindakan
Pada tahap tindakan, guru melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan. Tindakan pada siklus pertama ini dilakukan dalam
dua pertemuan. 1
Pertemuan pertama Senin, 3 Februari 2014 Pembelajaran berlangsung selama 105 menit atau 3 jam
pelajaran. Pada pertemuan pertama, dengan materi menghargai
peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia. Sebelum memulai pembelajaran guru dan
siswa menyanyika n lagu “Maju tak gentar”, kemudian guru
bertanya tentang makna dari lagu tersebut. Dari pertanyaan tersebut,
jawaban siswa
diarahkan pada
perjuangan mempertahankan kemerdekaan sekaligus menjembatani siswa
untuk masuk pada kegiatan inti. Proses kegiatan pembelajaran sepenuhnya dilakukan
dengan Cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division
STAD. Guru menjelaskan kepada siswa tentang model pembelajaran yang akan diterapkan, kemudian menyampaikan tata
cara dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5-6 orang dengan
pembagian secara heterogen berdasarkan prestasi anak. Masing- masing kelompok diberikan kartu-kartu yang berisikan tanggal-
tanggal peristiwa penting dalam mempertahankan kemerdekaan dan mengurutkan sesuai perintah. Setiap kelompok membahas
tanggal-tanggal penting
peristiwa dalam
mempertahankan kemerdekaan dan menjelaskan peristiwa yang terjadi pada tanggal
tersebut. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok untuk dibahas pada pertemuan berikutnya
2 Pertemuan kedua Selasa, 4 Februari 2014
Pada pertemuan kedua ini Guru membagikan kembali hasil kerja kelompok pada pertemuan sebelumnya. Salah satu siswa dari
perwakilan kelompok
diminta maju
kedepan untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok sesuai urutan pembagian materi yang telah disepakati. Perhatian siswa mengenai materi
mulai menunjukkan keingintahuan tetapi belum sepenuhnya mengikuti jalannya pembelajaran dengan baik. Setelah materi
dipresentasikan, guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya. Pada tahap ini terjadi proses diskusi antara
kelompok satu dengan yang lainnya. Siswa sangat antusias dalam berdiskusi, hal ini terlihat saat banyak siswa yang bertanya dan
menyampaikan pendapat. Guru membahas dan menjelaskan pertanyaan siswa yang belum terjawab.
Setelah presentasi berakhir guru memberikan soal evaluasi I untuk mengetahui kejelasan dan pemahaman siswa setelah
berdiskusi, dimana soal evaluasi dikerjakan secara individu. Siswa dan guru membahas dan memeriksa hasil tes yang telah dikerjakan.
Pada pertemuan ini juga guru menghitung skor kemajuan dari masing-masing kelompok berdasarkan tes individu yang dilakukan.
Guru memberikan penghargaan kepada tiap-tiap kelompok yang berpredikat super, hebat, dan baik. Pada siklus I terdapat 1
kelompok berpredikat baik, 4 kelompok berpredikat hebat dan 1
kelompok berpredikat super. Siswa merasa antusias dalam menerima penghargaan yang diberikan.
Tabel 2. Hasil tes siklus I Keterangan
Siklus I Nilai terendah
5 Nilai tertinggi
8,5 Rata-rata Nilai
6,75 Ketuntasan
51,6
Berdasarkan hasil tes evaluasi siklus I diperoleh nilai rata- rata 6,75 dengan nilai terendah 5 dan nilai tertinggi 8,5. Adapun
jumlah siswa yang tuntas pada siklus I dan mencapai nilai KKM sebanyak 16 orang, dan 15 siswa belum tuntas dalam belajar atau
belum mencapai KKM yang ditentukan. Jika dinyatakan dalam persentase yaitu 51,6 nilai siswa yang tuntas belajar pada siklus
1. Untuk mengetahui jumlah ketuntasan siswa dalam belajar dapat dilihat pada diagram dibawah.
Gambar 4. Jumlah siswa tuntas belajar siklus I Pada kegiatan akhir, guru memaparkan seluruh hasil
kegiatan pembelajaran.
Dengan bimbingan
guru, siswa
memberikan kesimpulan atas materi yang dipelajari pada pertemuan hari ini. Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan
tugas kepada siswa untuk membaca materi selanjutnya serta memberikan motivasi berupa anjuran untuk belajar secara giat.
Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam. c.
Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar
observasi yang telah dipersiapkan, yaitu berupa catatan lapangan dengan cara mengamati jalannya pembelajaran dan aktivitas siswa
dikelas tanpa mengganggu kegiatan pembelajaran. Observasi juga dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, adapun lembar
observasi tersebut terdiri dari:
1 Lembar observasi guru
2 Lembar observasi siswa
3 Lembar pedoman observasi kerjasama siswa dalam kelompok
Hasil pengamatan dengan menggunakan lembar observasi siswa dan lembar kerjasama siswa dalam kelompok menunjukkan
bahwa siswa sudah cukup aktif melakukan kegiatan pembelajaran. Dalam kerjasama kelompok masih ada kelompok yang didominasi oleh
anak yang mempunyai tingkat akademik tinggi, rasa individualis siswa masih terlihat dan sebagian siswa belum nyaman dengan kelompoknya
serta malu menyampaikan pendapatnya dalam kelompok, walaupun demikian siswa sudah dapat bekerjasama dengan cukup baik meskipun
belum optimal. Hal ini terlihat pada pembagian kerja yang belum rata dan sebagian siswa mengerjakan LKS sendiri tanpa mendengarkan
pendapat anggota kelompok yang lain. Hasil pengamatan dengan lembar observasi guru menunjukkan
bahwa dalam penyampaian materi, guru menjelaskan secara ringkas. Setiap awal dan akhir pembelajaran guru selalu menumbuhkan minat
dan motivasi siswa. Guru memberikan masalah-masalah kontekstual yang berkaitan dengan materi IPS yang diajarkan, serta memberikan
contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Guru mengajak siswa untuk menghargai jasa para pahlawan dan meneruskan
perjuangannya. Dengan adanya penelitian ini guru mendapatkan variasi metode pembelajaran yang sebelumnya belum dimengerti oleh guru.
d. Refleksi
Hasil refleksi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I dalam pembelajaran IPS menggunakan
cooperative learning model STAD ternyata belum menunjukkan hasil
yang optimal meskipun sudah mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa masih perlu ditingkatkan dengan menggunakan alternatif lain.
Beberapa refleksi yang muncul dari pembelajaran siklus I antara lain:
1 Guru kurang membimbing siswa dalam melakukan belajar
kelompok sehingga masih terdapat kelompok yang tidak melakukan dengan baik
2 Pembagian kelompok masih kurang merata, masih terdapat
kelompok yang terdiri dari anak-anak yang pasif sehingga kerja kelompok dilakukan secara perorangan walaupun dengan
kemampuan akademik yang berbeda yang merasa pintar mengerjakan tugas kelompok sendiri tanpa mendengarkan
pendapat teman 3
Saat presentasi berlangsung, masih terdapat siswa yang asyik sendiri dengan teman kelompoknya dan tidak memperhatikan
kelompok yang maju kedepan. Rencana perbaikanrevisi untuk pembelajaran pada pertemuan
berikutnya adalah sebagai berikut :
1 Guru secara tegas menentukan kelompok mengubah anggota
dalam kelompok berdasarkan hasil prestasi siswa dan karakteristik siswa sehingga kegiatan dalam kelompok dapat
berlangsung secara aktif dan lebih efektif. 2
Guru harus membimbing siswa memahami langkah-langkah kegiatan terlebih dahulu sebelum pembelajaran dengan cooperative
learning model STAD dimulai. Guru selalu mengawasi,
mengarahkan dan membantu siswa dalam proses diskusi. 3
Guru harus memberikan motivasi yaitu dengan memberi tambahan nilai bagi kelompok yang memperhatikan dan ikut serta
menanggapi. 4
Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus I adalah 51,6, dimana persentase tersebut belum mencapai indikator yang
ditetapkan. Maka dari itu peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk merencanakan tindakan untuk dilaksanakan pada siklus II.
3. Siklus II
a. Perencanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-2 RPP-2 disusun oleh peneliti dengan arahan dari guru kelas setelah diadakan refleksi dari
siklus I. Pada tahap ini peneliti bersama guru menambah perlakuan treatment yaitu siswa lebih diarahkan dalam proses diskusi. Guru
membimbing siswa untuk menemukan jawaban dari apa yang telah didiskusikan serta mencari solusi berdasarkan kesepakatan kelompok.
Selain RPP, perencanaan siklus II juga menyiapkan hal yang sama dengan siklus I yaitu Silabus, lembar observasi, sarana media
pembelajaran, Lembar Kerja Siswa LKS serta lembar soal evaluasi siklus II. Namun berdasarkan hasil refleksi I bukan hanya treatment
yang perlu ditambah tetapi pembagian kelompok yang harus diubah sesuai dengan pembagian secara heterogen berdasarkan hasil evaluasi
siklus I b.
Pelaksanaan tindakan Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II merupakan
pelaksanaan dari hasil refleksi siklus I yang mengacu pada model pembelajaran
Student Teams
Achievement Division
STAD. Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Dalam
setiap pertemuan, kegiatan pembelajaran lebih diorientasikan pada peran aktif siswa dalam belajar.
1 Pertemuan pertama Sabtu, 8 Februari 2014
Guru mengawali pembelajaran dengan mengulang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya dengan memberikan
pertanyaan singkat, hal ini bertujuan mempersiapkan kondisi kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Perhatian siswa pada
mata pelajaran IPS sudah terlihat lebih antusias dari kedua pertemuan sebelumnya. Guru mengemukakan konsep dan materi
yang akan ditanggapi oleh siswa.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan dipelajari pada hari ini dilanjutkan pembagian kelompok.
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok terdiri 5-6 siswa dengan pembagian secara heterogen berdasarkan hasil evaluasi siklus I.
Setiap kelompok membuat ringkasan tentang nama perundingan, tokoh, kejadian dan isi perjanjian dalam perjuangan diplomasi
untuk mempertahankan kemerdekaan melalui jalur perundingan. Guru mengarahkan jalannnya proses diskusi dan membantu siswa
dalam mengerjakan LKS. Pada siklus kedua pertemuan pertama ini siswa sudah terlihat aktif dan mengerti tugas apa yang harus
dilakukan dan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru sesuai materi yang dibahas. Secara kooperatif
siswa bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya masing- masing. Untuk menambah semangat siswa, guru mengumumkan
kembali nilai yang diperoleh dalam evaluasi siklus I dan penghargaan kelompok.
Setelah siswa mengetahui nilai tersebut, siswa terlihat lebih giat dalam bekerjasama dan bersaing dengan kelompok lain agar
memperoleh nilai paling tinggi. Dengan cara ini siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Siswa mengumpulkan hasil kerja
kelompok yang telah dikerjakan.10 Februari 2014 Pembelajaran dimulai dengan pemberian motivasi kepada
siswa agar siswa mendapatkan hasil atau nilai yang lebih baik.
Guru memberikan pertanyaan secara lisan kepada siswa seputar materi yang telah dipelajari. Peneliti membagikan kembali hasil
kerja kelompok yang telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya. Guru membagikan potongan kertas lipatan berisi nama perjanjian
kemudian perwakilan kelompok maju untuk mengambil dan langsung mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. Siswa
kelompok lain menanggapi dan bertanya, namun ada juga siswa yang hanya diam mendengarkan. Setelah semua masing-masing
kelompok selesai mempresentasikan guru membahas dan mengulas kembali hasil diskusi siswa sesuai tujuan yang ingin di capai. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih ada siswa yang belum jelas atau pertanyaan yang belum
terjawab saat proses diskusi. Akhir pertemuan guru memberikan evaluasi siklus II untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah diberikan perlakuan yang berbeda dengan model Cooperative learning tipe Student
Teams Achievement Division STAD. Soal evaluasi dikerjakan
siswa secara individu kemudian dilanjutkan pemeriksaan dan pembahasan hasil tes oleh guru bersama dengan siswa. Guru
menghitung nilai peningkatan individu dan menghitung skor kelompok. Pada akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan
kelompok dan membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
pelajaran. Pada siklus II terdapat 1 kelompok yang berpredikat hebat sedangkan 5 kelompok lainnya berpredikat super.
Tabel 3. Hasil tes siklus II Keterangan
Siklus II Nilai terendah
7 Nilai tertinggi
9,5 Rata-rata Nilai
8,03 Ketuntasan
100
Analisi hasil tes evaluasi siklus I diperoleh nilai rata-rata 8,03 dengan nilai terendah 7 dan nilai tertinggi 9,5. Berdasarkan
data nilai tersebut dapat terlihat bahwa pada siklus II ini semua siswa berjumlah 31 siswa mampu mendapatkan nilai diatas batas
KKM yang ditentukan. Jika dinyatakan dalam persentase yaitu 100 nilai siswa telah tuntas dalam belajar. Adapun diagram
ketuntasan dapat dilhat dibawah ini.
Gambar 5. Jumlah siswa tuntas belajar siklus II c.
Observasi Kegiatan kerjasama siswa dalam siklus II ini siswa sudah
dapat bekerjasama dengan baik, rasa kebersamaan pun sudah terjalin. Secara keseluruhan siswa sudah cukup aktif dalam melakukan
kerjasama di dalam kelompoknya. Selain itu siswa sudah aktif melakukan kegiatan pembelajaran, siswa tidak malu dalam
menyampaikan hasil belajar kelompoknya. Siswa mampu untuk menyimpulkan materi pelajaran dengan tepat, dan pada saat
mengerjakan soal tes siswa mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan percaya pada kemampuan diri sendiri.
Dalam kegiatan pembelajaran guru sudah sangat baik dalam mengajar. Pada setiap akhir pertemuan, dilakukan tes evaluasi. Hasil
belajar siswa setelah adanya tindakan dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum dilakukannya tindakan terjadi peningkatan dan
dalam siklus II ini 100 nilai siswa sudah mencapai Nilai Kriteria Minimum KKM.
d. Refleksi
Beberapa refleksi yang muncul dari pembelajaran siklus II, pertemuan I dan II antara lain :
1 Guru telah membentuk kelompok berdasarkan tingkatan prestasi
dan karakteristik siswa dan mendesain ruangan kelas secara berkelompok sehingga memudahkan siswa mengkondisikan diri
sesuai kelompoknya masing-masing, 2
Guru telah mengarahkan langkah-langkah kegiatan dan LKS sebelum siswa beraktivitas sehingga siswa dapat langsung
bekerja sesuai langkah-langkah yang sudah ada serta memudahkan siswa dalam mengerjakan LKS.
3 Saat presentasi berlangsung, guru memberikan motivasi yaitu
dengan memberi tambahan nilai bagi kelompok yang memperhatikan dan ikut serta menanggapi sehingga keterlibatan
siswa dalam kegiatan presentasi menjadi meningkat. 4
Tindakan siklus II yang dilaksanakan selama dua pertemuan ini menunjukan hasil yang diharapkan yaitu 100 nilai siswa telah
mencapai kriteria ketuntasan minimalKKM. Maka dari itu peneliti dan guru sepakat untuk mengakhiri penelitian pada
siklus II.
B. Data Lengkap Tiap Siklus