B. Data Lengkap Tiap Siklus
1. Nilai Pre test
Tabel 4. Daftar Nilai Pre Test Siswa
No. Nama Siswa
Nilai Pre Test Tuntas Belum
Tuntas
1. RD
6 Belum Tuntas
2. ET
5 Belum Tuntas
3. BN
5 Belum Tuntas
4. AK
5, 5 Belum Tuntas
5. AS
3 Belum Tuntas
6. AH
7 Tuntas
7. MF
6, 5 Belum Tuntas
8. AW
6 Belum Tuntas
9. LN
5, 5 Belum Tuntas
10. RC 8
Tuntas 11. GS
7 Tuntas
12. SA 5
Belum Tuntas 13. RN
6, 5 Belum Tuntas
14. MT 5,5
Belum Tuntas 15. KD
6,5 Belum Tuntas
16. MH 7, 5
Tuntas 17. VW
6, 5 Belum Tuntas
18. AR 7, 5
Tuntas 19. HT
5, 5 Belum Tuntas
20. AD 6
Belum Tuntas 21. EP
7 Tuntas
22. ES 5, 5
Belum Tuntas 23. FN
6, 5 Belum Tuntas
24. FA 5, 5
Belum Tuntas 25. MR
5 Belum Tuntas
26. HE 4
Belum Tuntas 27. ME
5, 5 Belum Tuntas
28. NA 7
Tuntas 29. DS
6 Belum Tuntas
30. PS 3, 5
Belum Tuntas 31. AT
7, 5 Tuntas
Jumlah 184
Rata-rata 5,93
Berdasarkan daftar nilai pre test diatas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang telah mencapai nilai KKM 7 baru sebanyak 8 siswa dan
yang belum tuntas sebanyak 23 siswa. Hasil nilai pratindakan ini apabila dinyatakan dalam jumlah persentase sebanyak 25,8. Persentase ini masih
jauh dari persentase yang telah ditetapkan yaitu 100. Persentase 25,8 tersebut diperoleh dari:
100 siswa
seluruh jumlah
tuntas nilai
dengan siswa
jumlah Ketuntasan
Nilai
100 31
8
= 25,8
2. Nilai Evaluasi Siklus 1
Tabel 5. Daftar Nilai Evaluasi Siswa Siklus I
No. Nama Siswa
Nilai Siklus I Tuntas Belum
Tuntas
1. RD
7 Tuntas
2. ET
6,5 Belum Tuntas
3. BN
6 Belum Tuntas
4. AK
6,5 Belum Tuntas
5. AS
5 Belum Tuntas
6. AH
8 Tuntas
7. MF
7 Tuntas
8. AW
6 Belum Tuntas
9. LN
7, 5 Tuntas
10. RC 8, 5
Tuntas 11. GS
8 Tuntas
12. SA 6
Belum Tuntas 13. RN
7, 5 Tuntas
14. MT 6
Belum Tuntas 15. KD
7,5 Tuntas
16. MH 8
Tuntas 17. VW
7 Tuntas
18. AR 8,5
Tuntas 19. HT
7 Tuntas
20. AD 4, 5
Belum Tuntas 21. EP
7 Tuntas
22. ES 6,5
Belum Tuntas 23. FN
6,5 Belum Tuntas
24. FA 6
Belum Tuntas 25. MR
7 Tuntas
26. HE 5
Belum Tuntas 27. ME
6,5 Belum Tuntas
28. NA 7,5
Tuntas 29. DS
7 Tuntas
30. PS 5, 5
Belum Tuntas 31. AT
7 Tuntas
Jumlah 209,5
Rata-rata 6,75
Jumlah yang tuntas 16
Prosentase Ketuntasan 51,6
Berdasarkan daftar nilai evaluasi pada siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak16 siswa, sedangkan
yang belum tuntas mencapai KKM masih terdapat 15 siswa. Apabila dinyatakan dalam persentase nilai evaluasi siklus I yaitu 51,6 yang
meningkat dari nilai pre test sebelumnya 25,8. Dari data tersebut dapat diketahui terdapat peningkatan 25,8. Adapun perhitungan persentase
sebagai berikut: 100
siswa seluruh
jumlah tuntas
nilai dengan
siswa jumlah
Ketuntasan Nilai
100 31
16
= 51,6 3.
Nilai Evaluasi Siklus 2 Tabel 6. Daftar Nilai Evaluasi Siswa Siklus II
No. Nama Siswa
Nilai Siklus II Tuntas Belum
Tuntas 1.
RD 7
Tuntas 2.
ET 8
Tuntas 3.
BN 7,5
Tuntas 4.
AK 8
Tuntas 5.
AS 7
Tuntas 6.
AH 8
Tuntas 7.
MF 8,5
Tuntas
8. AW
7,5 Tuntas
9. LN
9,5 Tuntas
10. RC 8,5
Tuntas 11. GS
8,5 Tuntas
12. SA 7,5
Tuntas 13. RN
8 Tuntas
14. MT 7,5
Tuntas 15. KD
7,5 Tuntas
16. MH 9,5
Tuntas 17. VW
8,5 Tuntas
18. AR 9
Tuntas 19. HT
8,5 Tuntas
20. AD 8
Tuntas 21. EP
9 Tuntas
22. ES 7,5
Tuntas 23. FN
8 Tuntas
24. FA 7,5
Tuntas 25. MR
8,5 Tuntas
26. HE 7
Tuntas 27. ME
8 Tuntas
28. NA 8
Tuntas 29. DS
9 Tuntas
30. PS 7
Tuntas 31. AT
7,5 Tuntas
Jumlah 249
Rata-rata 8,03
Jumlah yang Tuntas 31
Prosentase Ketuntasan 100
Berdasarkan daftar nilai evaluasi siklus II dapat diketahui bahwa seluruh siswa berjumlah 31 siswa telah tuntas mencapai nilai KKM.
Apabila dinyatakan dalam persentase, nilai evaluasi pada siklus II ini yaitu 100. Adapun perhitungan persentase sebagai berikut:
100 siswa
seluruh jumlah
tuntas nilai
dengan siswa
jumlah Ketuntasan
Nilai
100 31
31
= 100 Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai siklus I 51,6
meningkat pada nilai siklus II 100, hal itu menunjukkan terdapat peningkatan 48,4.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa Persentase dalam siklus II sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
4. Daftar rata-rata kelas prosentase ketuntasan
Tabel 7. Daftar rata-rata nilai tiap siklus Pre test
Pos test I Pos test II
Rata-rata kelas 5,93
6,75 8,03
Prosentase Ketuntasan
25,8 57,6
100
Berdasarkan data diatas dapat diketahui peningkatan antara siklus ke I dan II mengalami perubahan dari nilai pre test 5,93, kemudian nilai
evaluasi siklus I 6,75 dan evaluasi siklus II 8,03. Dari nilai pratindakan ke Siklus I kemudian ke siklus II mengalami
perubahan dalam rata-rata hasil belajar siswa. 5.
Data Hasil Observasi Kerjasama Siklus I dan Siklus II Tabel 8. Hasil observasi kerjasama siklus I dan siklus II
Kelompok Skor total Siklus I
Skor total Siklus II
Kelompok 1 9
16 Kelompok 2
11 18
Kelompok 3 10
14 Kelompok 4
13 15
Kelompok 5 16
17 Kelompok 6
10 16
Rata-rata 11,5
16
Keterangan: a
Skor 1 – 5
: kurang aktif dalam kerjasama b
Skor 6 – 10 : cukup aktif dalam kerjasama
c Skor 11
– 15 : aktif dalam kerjasama d
Skor 16 – 20 : sangat aktif dalam kerjasama
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, tiga kelompok sudah cukup aktif dalam melakukan kerjasama, sedangkan dua kelompok
lainnya aktif dan satu kelompok sangat aktif dalam kerjasama. Jadi dapat dikategorikan bahwa pada siklus I siswa sudah cukup aktif dalam
kerjasama. Hasil observasi ini akan menjadi landasan untuk menentukan tindakan pada siklus II agar semua kelompok aktif dan sangat aktif dalam
melakukan kerjasama dalam belajar kelompok. Sedangkan pada siklus II Terdapat 4 kelompok yang dapat
disebut kelompok sangat aktif dan memiliki kerjasama yang bagus yaitu kelompok 1, 2, 5, dan 6 yang mencapai skor lebih dari 15. Jadi sebagian
besar kelompok telah menjadi kelompok yang mempunyai kerjasama yang sangat bagus. Sedangkan 2 kelompok lainnya mendapat skor lebih
dari 10, dan tergolong kelompok yang aktif. Kenaikan kerjasama tiap siklus dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Gambar 6. Grafik kenaikan keaktifan dan kerjasama siswa Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat adanya kenaikan
keaktifan dan kerjasama siswa. Pada siklus I kerjasama siswa 11,5 yaitu kategori aktif dalam pembelajaran dan meningkat pada siklus II menjadi
16 kategori sangat aktif dalam pembelajaran. 6.
Data Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran Hasil observasi untuk aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran
pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: a.
Siklus I Tabel 9. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I
No Aspek yang diamati
Skor
1. Perhatian siswa pada saat guru menjelaskan.
2 2.
Aktifitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 3
3. Mencatat data yang diperlukan
4 4.
Siswa melakukan belajar kelompok 3
5. Mengerjakan soal evaluasi
4 6.
Menyimpulkan materi pembelajaran 1
Jumlah Skor 17
Persentase 70,83
Berdasarkan hasil observasi siklus I diatas dapat diketahui bahwa pada siklus I skor observasi mencapai 17 atau 70,83.
Skor ini sudah termasuk pada kategori baik. b.
Siklus II Tabel 10. Hasil observasi aktivitas siswa siklus II
No Aspek yang diamati
Skor
1. Perhatian siswa pada saat guru menjelaskan.
4 2.
Aktifitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
3
3. Mencatat data yang diperlukan
4 4.
Siswa melakukan belajar kelompok 4
5. Mengerjakan soal evaluasi
4 6.
Menyimpulkan materi pembelajaran 4
Jumlah Skor 23
Persentase 95,83
Berdasarkan hasil observasi siklus II diatas dapat diketahui bahwa pada siklus II skor observasi mencapai 23 atau 95,83.
Skor ini sudah termasuk pada kategori sangat baik. Selain siswa, pengamatan juga dilakukan terhadap guru pada waktu mengajar
siswa. 7.
Data Hasil Observasi Guru tentang proses pembelajaran Pada penelitian ini peneliti menyiapkam lembar observasi guru
untuk mengetahui peningkatan guru dalam mengajar. Hasil observasi untuk aktivitas guru pada waktu mengajar yang relevan dengan
pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut. a.
Siklus I pertemuan I Tabel 11 . Hasil Observasi Guru Tentang Proses Pembelajaran
Siklus I Pertemuan I
No .
Aspek yang diamati Skor
I. A. Pendahuluan
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Membangkitkan minat siswa.
3. Apersepsi menghubungkan pelajaran
dengan kehidupan nyata. 2
2 3
II. B. Kegiatan Inti Pelaksanaan
1. Menyampaikan materi pelajaran 3
tentang peristiwa sekitar proklamasi 2. Membagi siswa dalam kelompok
3. Mengarahkan jalannya diskusi kelompok dengan model STAD.
4. Mengendalikan jalannya cooperative learning model STAD
3
2
2
III .
C. Penutup