Tinjauan Pustaka Dagadu Djokdja : dari kaki lima menjadi retail 1994-004.

Skripsi kedua karya Astuti Dwi Haryani berjudul Museum Trinil : Sejarah dan Pengaruhnya Dalam Dunia Pariwisata tahun 1980-2000 . 11 Skripsi ini membahas tema sejarah institusi negeri yakni Museum Trinil dan dinamikanya tahun 1980-2000 serta perannya dalam dunia pariwisata. Tema skripsi ini hampir sama dengan penelitian ini, yakni membahas institusi dan kontribusinya bagi masyarakat sekitar. Hanya saja fokus permasalahannya lebih menitikberatkan pada perannya di bidang pariwisata melalui analisa SWOT. Perbedaaan antara penelitian ini dengan skripsi karangan Astuti Dwi Haryani terletak dari objek penelitian dan pendekatannya. Bila skripsi membahas sejarah institusi negeri dan pengaruhnya dalam bidang pariwisata, penelitian ini membahas mengenai sejarah perusahaan dan kontribusinya bagi pemerintah kota dan sebagian masyarakat melalui pendekatan ekonomi. Karya lain yang relevan adalah Wacana Dagadu, Permainan Bahasa dan Ilmu Bahasa oleh I Dewa Putu Wijana. 12 Dalam karyanya ini dijelaskan mengenai permainan bahasa yang ada dalam Dagadu ini tidak ubahnya seperti plesetan yang sudah ada dalam masyarakat Yogyakarta. Pada tataran ini gaya plesetan diwujudkan dalam desain kaos oblong Dagadu Djokdja. Ide dalam desain tersebut merupakan realitas yang muncul dalam aktivitas sehari-hari yang datang secara 11 Dwi Haryani, Astuti, “Museum Trinil : Sejarah dan Pengaruhnya dalam Dunia Pariwisata tahun 1980- 2000”. Skripsi, USD, Yogyakarta, 2004. 12 I Dewa Putu Wijana, “Wacana Dagadu, Permainan Bahasa, dan Ilmu Bahasa”, Pidato pengukuhan jabatan Guru Besar pada Fakultas Ilmu Budaya UGM pada tanggal 27 Februari 2003. tidak sengaja. Penggunaan bahasa selain sebagai sarana berkomunikasi juga dapat sebagai sarana menciptakan humor yaitu melalui bahasa plesetan dan desain kaos Dagadu Djokdja yang juga mengkomunikasikan ide dan gagasan dengan gaya plesetan. Karya ini memberi kontribusi untuk mengupas sejauh mana desain- desain Dagadu Djokdja mampu mengedukasi masyarakat luas melalui ikon-ikon dan pesan moral yang ditampilkan dalam kaos.

G. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Menurut Kuntowijoyo, penelitian sejarah dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, kritik ekstern dan intern, analisis dan interpretasi, dan penulisan. 13 Penelitian ini menggunakan sumber sejarah primer dan sekunder. 14 Sumber primer berupa arsip, booklet, website dan katalog produk yang diterbitkan oleh PT. Aseli Dagadu Djokdja dan dokumen pemerintah seperti data UMP Kota Yogyakarta dan data kunjungan wisatawan. Sumber sekunder yakni buku, jurnal, dan skripsi. Dari sumber tersebut, kemudian dilakukan kritik sumber sehingga 13 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya, 1995, hlm. 81. 14 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah. terjemahan Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985, hlm. 35. diperoleh data yang dipercaya. Kritik sumber merupakan seleksi sumber yang relevan dengan pokok penelitiannya. 15 Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisia. Analisa yang digunakan berdasar pada kerangka berpikir yang sudah ditentukan yakni kerangka berpikir industri kreatif menurut Kementrian Perdagangan RI. Data yang sudah dianalisis kemudian disusun dalam sebuah cerita bermakna dengan memperhatikan unsur kronologis, sistematis dan logika. Selain sumber tertulis digunakan pula sumber lisan yang dilakukan melalui metode wawancara. Wawancara ini dilakukan terhadap 13 orang yang mengenal, memahami, terlibat langsung maupun tidak langsung dengan Dagadu Djokdja diantaranya pendiri, karyawan, konsumen dan masyarakat. Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara terbuka yakni bertatap muka dengan responden dan bercerita bebas tentang tema wawancara yang sudah ditentukan. Selain wawancara, digunakan juga metode pengamatan langsung dengan mengunjungi perusahaan dan gerai-gerai Dagadu Djokdja. Dengan melakukan pengamatan langsung, diharapkan dapat secara sungguh-sungguh melihat kondisi PT. Aseli Dagadu Djokdja dan juga masyarakat yang terlibat didalamnya seperti tukang becak, sopir dan pemandu wisata. 15 Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992, hlm. 8.

H. Sistematika Penulisan

Penulisan ini ditulis dalam lima Bab. Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, permasalahan dan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berpikir, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. Dalam Bab II dibahas pendirian Dagadu Djokdja sebagai industri kreatif. Pada Bab ini dibahas mengenai latar belakang pendirian Dagadu Djokdja, tujuan pendirian serta proses pendirian sebagai perusahaan. Dalam Bab III dibahas perkembangan Dagadu Djokdja dalam kurun waktu 1994-2004. Pada Bab ini dibahas perkembangan perusahaan yang dibagi dalam 2 periode yakni perkembangan awal 1994-1998 dan perkembangan masa reformasi 1999-2004. Pada Bab ini dibahas pula mengenai proses rekruitmen tenaga kerja, pengupahan, serta upaya menghadapi pemalsuan produk. Dalam Bab IV di bahas peran PT. Aseli Dagadu Djokdja bagi Pemerintah Kota Yogyakarta dan kehidupan masyarakat Kota Yogyakarta. Kontribusi Dagadu Djokdja bagi pemerintah Kota Yogyakarta antara lain lewat Pendapatan Asli Daerah, dan mengikonkan Yogyakarta. Sementara itu, peran Dagadu Djokdja bagi masyarakat Kota Yogyakarta terutama dalam bidang ekonomi adalah menambah penghasilan bagi kelompok masyarakat kelas bawah seperti tukang becak, sopir, dan kusir andong. Dalam Bab V berisi simpulan yakni jawaban terhadap permasalahan yang disampaikan dalam Bab pengantar.