Proses Pendirian Dagadu Djokdja : dari kaki lima menjadi retail 1994-004.
becak asepe soko telak asapnya dari tenggorokan, uwong asepe soko bokong orang, asapnya dari pantat.
10
Selain itu, ada juga plesetan untuk menyindir situasi politik dan ekonomi. Seperti dalam pertunjukan ketoprak, pemain menanyakan perbedaan konglomerat
dan petani. Pemain lainnya menjawab bahwa konglomerat adalah montore mengkilat motornya mengkilat sedangkan petani gegere yang mengkilat
punggungnya yang mengkilat.
11
Sebagai tindak lanjut dari forum diskusi yang pertama, mereka kembali berkumpul pada awal Januari 1994 untuk brainstorming mengenai nama usaha.
Mereka memilih nama Dagadu Djokdja sebagai merek dagang perusahaan. Nama Dagadu Djokdja muncul secara tidak sengaja dan spontan, menjelang hari
pertama penjualan dan hanya sekedar didorong oleh kepentingan praktis sekaligus labelisasi produk.
12
Kata Dagadu secara tidak sengaja diucapkan Gigih Budi Abadi pada waktu brainstorming. Pada waktu itu, ia mengumpat dengan kata Dagadu, yang
berarti matamu.
13
Masyarakat Yogyakarta mengenal jenis plesetan ini dengan membalik empat baris huruf Jawa atau yang biasa disebut bahasa walikan.
Permainan sandi dalam bahasa walikan ini dilakukan dengan cara menjadikan baris pertama berpasangan dengan baris ketiga, baris kedua dengan baris keempat
10
Dagadu For Beginners, Yogyakarta: PT. Aseli Dagadu Djokdja, 2001, hlm.
21.
11
Ibid., hlm. 128.
12
Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja, loc. cit. hlm. 7.
13
Dagadu For Beginners, op. cit., hlm. 8.
dan begitu pula sebaliknya baris ketiga berpasangan dengan baris pertama dan baris keempat berpasangan dengan baris kedua. Kata dalam bahasa Indonesia
tinggal dipenggal-penggal berdasarkan suku katanya kemudian dipasangkan berdasarkan urutan baris huruf Jawa tersebut, tanpa perlu mengubah huruf
vokalnya. Kata DA-GA-DU menjadi mudah dipahami yaitu DA pada baris kedua dibaca MA yang ada di baris keempat, GA pada baris keempat dibaca TA di baris
kedua, dan DU dari DA berpasangan dengan MAdari MU sehingga Dagadu berarti Matamu Gambar 1.
14
Gambar 1. Bahasa walikan Dagadu
Sumber : www.dagadu.co.id
Kata matamu dalam bahasa Jawa bisa berarti umpatan yang kasar jika diucapkan dengan nada marah dan intonasi tinggi. Akan tetapi dapat menjadi
ungkapan keakraban jika dituturkan dengan nada canda terutama di kalangan anak muda.
15
Bahasa walikan sering digunakan untuk membicarakan sesuatu hal yang khusus untuk kalangan anak muda, sehingga orang lain di luar dari kalangan itu
14
www.Dagadu.co.id diakses tanggal 13 April 2014.
15
“Kaus Cerdas, Kaus Khas” www.indomedia.comintisari
. Diakses tanggal 12
Maret 2014.
tidak mengetahuinya. Bahasa walikan ini tidak bisa dipisahkan dari anak muda yang mengerti bahasa Jawa, yang sering berkumpul di pos ronda, angkringan
maupun sudut-sudut gang. Jika seseorang marah dengan orang lain, maka umpatan-umpatan dengan menggunakan bahasa walikan seperti dagadu, kesan
yang muncul justru tidak kasar. Orang yang diumpat pun tidak meresponnya dengan emosi dan cenderung menanggapinya dengan canda dan humor. Suasana
ini justru menumbuhkan rasa keakraban, dan yang paling menakjubkan lagi mereka mengutarakannya dengan tanpa banyak pikir dan persiapan.
16
Kata Dagadu kemudian ditambah dengan kata Djokdja yang ditulis dalam ejaan lama sehingga menjadi Dagadu Djokdja. Penekanan kata Djokdja
menunjukkan lokalitas produk kaos, sedangkan penggunaan ejaan lama menujukkan sisi historis kota Yogyakarta.
17
Kata Dagadu yang berarti matamu kemudian direpresentasikan dalam sebuah logo yang bergambar mata. Mata pada
hakekatnya adalah indera, yakni alat untuk melihat dunia luar yang begitu indah. Dalam bahasa Jawa mata atau mripat identik dengan kata
ma’rifat yakni melihat dengan pikiran dan mata hati. Sehingga dapat dikatakan mata adalah wujud
representatif dari sebuah kreatifitas.
18
Setelah 25 mahasiswa menyepakati konsep dan merek dagang perusahaan, mereka mulai mengumpulkan modal dengan cara patungan untuk membuka
16
I Dewa Putu Wijana, “Wacana Dagadu, Permainan Bahasa, dan Ilmu Bahasa”,
Pidato pengukuhan jabatan Guru Besar pada Fakultas Ilmu Budaya UGM pada tanggal
27 Februari 2003.
17
Dagadu For Beginners, op. cit. , hlm. 5.
18
Ibid,. hlm. 8.
usaha. Sebagai modal awal, terkumpul uang sebesar Rp 4.200.000,00. Modal itu digunakan untuk menyewa tempat di lower ground Malioboro Mall seluas 8 x 5
m
2
dengan harga Rp 1.000.000,00 per bulan, sisanya Rp 3.000.000,00 digunakan untuk memproduksi cinderamata berupa kaos oblong, gantungan kunci, dan
gambar tempel.
19
Secara resmi pada Minggu Pon 9 Januari 1994 perusahaan ini didirikan di rumah salah satu pendirinya yaitu Agung Sekar Galih di Jetis, Yogyakarta. Pada
waktu bersamaan, dibuka gerai pertama di lower ground Malioboro Mall yang diberi nama Posyandu Pos Pelayanan Dagadu. Selanjutnya dalam Bab III
dijelaskan mengenai perkembangan Dagadu Djokdja tahun 1994-2004 yang meliputi desain, harga, rekruitmen tenaga kerja, upah tenaga kerja serta upaya
dalam menghadapi pemalsuan.
19
Arsip PT. Aseli Dagadu Djokdja, op. cit., hlm. 3.
24