sebagai wujud dari kegiatan kemitraan, bahu membahu, menemani, membagiberbagi dengan tujuan saling menumbuhkan dan mengutuhkan.
2. Ciri Khas Pendampingan
Ciri khas pendampingan terlihat dari bentuknya. Bentuk dari pendampingan adalah informal. Mangunhardjana 1986: 48 menjelaskan bahwa
pendampingan itu dijalankan di luar jalur pendidikan formal. Jangkauan pendampingan mencakup bidang pribadi, kerja sama, dan peran dalam
masyarakat. Segi-seginya meliputi pengetahuan, kecakapan, sikap, perbuatan dan perilaku. Mangunhardjana juga menegaskan jika pendampingan lebih efektif dan
efisien untuk mencapai tujuannya daripada pendidikan jalur formal, karena pendampingan menjadi pelengkap dari pendidikan formal, mulai dari materi dan
program, bentuk, metode, teknik dan sistem evaluasinya. Dalam pendampingan terdiri dari pendamping dan yang didampingi.
Pendamping mempunyai ciri khas bahwa orang lain atau yang didampingi merupakan pribadi yang bebas dan berdiri sendiri. Peserta pendampingan
bukanlah penerima yang pasif yang dapat menerima materi dan menelan mentah- mentah apa yang diberikan oleh pendamping. Oleh karena itu pendamping harus
dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan kekeluargaan, sehingga tercipta kesejajaran antara pendamping dan peserta. Kesejajaran berarti tidak ada
atasan dan bawahan, sehingga terjadi kesetaraan, kerjasama, dan kebersamaan yang harmonis antara pendamping dan yang didampingi. Pendamping merupakan
alat yang dapat menolong peserta dalam mengembangkan potensi mereka,
sehingga orang lain tumbuh dan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya Mayerof, 1993: 53.
3. Tujuan Pendampingan Anak
Pendampingan kaum muda bertujuan untuk membantu kaum muda mendapatkan ilmu, pengetahuan, informasi, kecakapan, sikap, perbuatan,
perilaku, hidup memadahi dalam segi-segi pokok yang berhubungan dengan hidup pribadi, kebersamaan dengan orang lain, dan peran mereka dalam masyarakat,
bangsa dan dunia Mangunhardjana, 1986: 26. Pendampingan pada dasarnya membantu seseorang untuk memperoleh
sesuatu yang positif atau meningkatkan kualitas pribadinya seperti 1 menambah pengetahuan, 2 meningkatkan kecakapan, 3 peningkatan dalam segi sikap,
4 perilaku ke arah yang lebih baik, dan 5 meningkatkan kebersamaan dan relasi dengan teman-teman yang mengikuti pendampingan. Kebersamaan dan relasi ini
akan membuat seseorang mudah bergaul dan tidak minder untuk berteman, sehingga pada pergaulan yang lebih luas nanti mereka sudah tidak canggung lagi
Mangunhardjana, 1986: 26-27.
B. Iman
1. Pengertian Iman Secara Umum
Menurut Amalorpavadas 1972: 17 iman adalah pertemuan pribadi yang mendalam dengan Allah yang hidup, dimana manusia menyerahkan diri dengan
penuh cinta kepadaNya. Dengan demikian iman pertama-tama merupakan suatu