No Judul Pertemuan
Tujuan Pertemuan Uraian Materi
Metode Sarana
Sumber Bahan
Waktu Pendampingan
Iman Anak sebagai media yang
cocok bagi pendampingan iman
anak pendampingan
iman anak ubinasbes keramik
c. Kapurarang
ranting d.
Syair Oray-Orayan e.
Sebuah bola tenis bekas.
f. Beberapa keping
pecahan genting 10 buah yang sebesar
atau selebar telapak tangan anak-anak
g. Tiang atau pohon
sebagai batang outbound
G. Satuan Persiapan Program
1. Satuan Persiapan I
a. Judul Pertemuan
: Formasio Iman Berjenjang b.
Tujuan
: Peserta dapat menjelaskan pentingnya katekese sehingga dengan formasio iman berjenjang semakin
termotivasi untuk ikut ambil bagian dalam karya katekese.
c. Peserta
: Pendamping Sanggar Anak Sadang, Pelangi, Sodong,
Krajan, Pasbolo, Bomas, Piningit, dan Wawar d.
Tempat : Dapur Sanggar Anak Sodong
e. Waktu
: 60 Menit
f. Pemikiran Dasar
Pendampingan iman merupakan hakikat dan tugas Gereja. Perutusan Gereja untuk senantiasa melaksanakan tugas mengembangkan dan mendidik iman harus
dikembangakan secara berkelanjutan. Gereja memiliki tugas merawat, menjaga dan mendampingi agar semua umat Kristiani bertumbuh dalam Kristus.
Menanggapi hal itu, Keuskupan Agung Semarang menegaskan dan memberi perhatian pada formasio iman sebagai gema dari Tahun Iman Oktober 2012 -
November 2013 sekaligus mengarahkan umatnya untuk memasuki Yubileum Agung tahun 2033, yaitu mengenangkan 2000 tahun penebusan Yesus.
Di Paroki Santo Thomas Rasul Bedono, formasio iman telah terjadi. Di paroki ini terdapat berbagai kegiatan yang sejalan dengan hakikat formasio iman
berjenjang seperti Sanggar Anak. Sanggar Anak mampu bersinergi antar jenjang, yaitu dengan kegiatan OMK dan umat secara luas. Konsep yang dibangun dalam
sanggar anak dengan metode yang kontekstual menjadikan sanggar anak mempunyai ciri khas yang istimewa. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
penulis, masih ada 2 10 responden menyatakan bahwa ternyata banyaknya pendamping sanggar anak belum tentu mampu membawa anak semakin cinta
pada Yesus. Hasil penelitian ini menjadi acuan dari program formasio iman berjenjang sebagai dasar penghayatan pribadi pendamping sebagai umat yang
mengantarkan anak untuk semakin mengalami Yesus Kristus dalam katekese atau pendampingan iman anak.
Pertumbuhan dalam iman harus diperkembangkan mulai dari usia anak- anak, agar anak dapat dibantu memperdalam dan mengimani pilihannya secara
penuh. Oleh sebab itu, tugas seorang pendamping sanggar anak sangatlah penting dalam perkembangan iman anak-anak yang merupakan ujung tombak
perkembangan Gereja masa depan.
Melalui pendampingan ini, para pendamping sanggar anak pertama-tama disadarkan akan pengalamannya menanggapi iman, berkembang dalam iman.
Kemudian mereka diajak untuk memahami hakikat pendidikan iman bagi kalangan anak-anak, hingga akhirnya memahami formasio iman yang menjadi
perhatian Keuskupan Agung Semarang. Diharapkan peserta memahami urgensi pendampingan iman anak sebagai bagian dari formasio iman, sehingga
termotivasi untuk ikut ambil bagian dalam karya pendampingan iman bagi anak- anak.
g. Sumber Bahan
Sumber bahan yang digunakan dalam satuan persiapan untuk sesi formasio iman yaitu pengalaman hidup peserta dan buku terbitan Kanisius yang berjudul
Formatio Iman Berjenjang karya Dewan Karya Pastoral KAS tahun 2014. Pengalaman hidup peserta digali dengan beberapa pertanyaan menyangkut
pendampingan iman yang telah dilaksanakan di Sanggar Anak Bedono. Pengalaman hidup peserta menjadi bahan acuan proses pendampingan ini. Peserta
saling berbagi bahan yaitu pengalamannya dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Sumber bahan yang kedua adalah buku Formatio Iman Berjenjang.
Bahan yang diambil dari buku ini adalah materi yang berisi pengertian tentang formasio iman berjenjang, peranan formasio iman, tujuan formasio iman, dan
aspek formasio iman.
h. Metode
Metode yang digunakan dalam satuan persiapan pendampingan ini adalah metode diskusi dan sharing pengalaman. Metode adalah cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode diskusi adalah
suatu cara mengelola kegiatan dengan penyajian materi melalui berbagi pengalaman dan pemecahan masalah. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan
peserta bila diskusi itu melibatkan semua peserta diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah. Dalam satuan persiapan ini metode dijalankan dengan
beberapa pertanyaan sebagai tuntunan diskusi. Diskusi dalam satuan persiapan ini menyangkut beberapa hal yaitu sharing pengalaman dan menganalisis pertanyaan.
Sharing pengalaman dilakukan sebagai ungkapan pengalaman pendamping dalam mengikuti kegiatan sanggar anak.
i. Sarana
Sarana yang digunakan dalam dalam pendampingan ini adalah panduan diskusi. Panduan diskusi digunakan sebagai arah percakapan peserta.
j. Materi
Materi yang disajikan adalah pengalaman peserta dalam proses penyelenggaraan kegiatan sanggar anak di Paroki Santo Thomas Rasul Bedono.
Materi disajikan dengan metode diskusi dengan beberapa tuntunan pertanyaan yang mengarahkan peserta untuk berbagi pengalaman dan saling memecahkan
masalah yang ada.
k. Proses Pendampingan
1 Pembukaan
Pembukaan atau pengantar oleh pemberi pengantar dapat dimulai dengan prakata sebagai berikut:
“Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, pada kesempatan ini kita akan bersama-sama mengolah pengalaman dalam proses mendampingi sanggar
anak, suka duka dan berbagai macam kegembiraan, berkat, dan karunia yang kita rasakan. Dalam sesi ini kita bersama-sama akan bertolak dari gaung formasio
iman. Formasio iman ini digencarkan sebagai wujud perhatian dari Keuskupan Agung Semarang.”
2 Sharing Pengalaman
Untuk membantu peserta masuk dalam pemahaman dan pengertian formasio iman, peserta diajak untuk berbagi pengalaman tentang pendampingan
iman yang telah dilaksanakan di Sanggar Anak Bedono. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok beranggotakan lima orang. Dalam sharing
pengalaman, peserta diberikan waktu selama 30 menit dengan beberapa panduan pertanyaan. Panduan pertanyaannya sebagai berikut:
a Bagaimana pengalaman Anda selama ini dalam pelaksanaan kegiatan sanggar
anak? b
Bagaimana dengan jalannya pertemuan? Rutin atau tidak? c
Masalah apa yang Anda hadapi dalam proses kegiatan sanggar anak? d
Apakah Anda dapat menjadi media yang mengantarkan anak untuk semakin mencintai Yesus?
Setelah sharing pengalaman selesai, peserta masuk dalam kelompok besar. Perwakilan masing-masing peserta diberi kesempatan untuk membagikan hasil
sharing pengalaman dalam kelompok besar. Waktu sharing adalah 10 menit.