untuk mendapatkan bahan baku karena masih banyaknya tanah liat yang dapat digunakan. Harga bahan baku produk batu bata
khususunya tanah liat yaitu Rp 485.000 – Rp 500.000 untuk satu truk
tanah liat dan Rp 1.000.000 - Rp 1.100.000 untuk satu truk sekam padi. Pembelian tanah liat digolongkan cukup mahal karena bukan berasal
dari Kecamatan Piyungan, sehingga menambah biaya operasional untuk pembelian tanah liat tersebut.
2. Pemasaran
Kondisi pemasaran produk industri kecil batu bata di Kecamatan Piyungan sebagai berikut:
Tabel 5.3 Pemasaran Produk Industri Kecil Batu Bata Di Kecamatan Piyungan
Interval Kategori
Jumlah 8
– 16 Kurang luas
20 66,67
17 – 24
Cukup luas 10
33,33 25
– 32 Luas
Total 30
100
Hasil penelitian menunjukkan daerah pemasaran UKM di Kabupaten Piyungan kurang luas yaitu sebagian besar terbatas di D.I.
Yogyakarta. Terdapat tiga cara pemasaran yang dilakukan oleh pengusaha batu bata yaitu secara lisan, membuat blog di media
internet dan membuat iklan di koran. Mayoritas pengusaha batu bata melakukan promosi secara lisan dan daerah cakupan pemasaran
produk batu bata mayoritas di D.I. Yogyakarta sedangkan untuk luar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kota yaitu Klaten, Magelang dan Solo. Terdapat kendala dalam memasarkan produk batu bata yaitu adanya produk saingan pabrikan
batako yang lebih murah dibandingkan batu bata tanah liat. Jumlah produksi dan unit terjual termasuk seimbang yaitu mayoritas
pengusaha melakukan produksi sesuai dengan permintaan.
3. Sumber Daya Manusia Tenaga Kerja
Kondisi SDM pada industri kecil batu bata di Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul sebagai berikut:
Tabel 5.4 Sumber Daya Manusia Interval
Kategori Jumlah
10 – 20
Kurang tersedia 10
33,33 21
– 30 Cukup tersedia
20 66,67
31 – 40
Tersedia
Total 30
100
Hasil analisis menunjukkan bahwa sumber daya manusia di Kecamatan Piyungan cukup tersedia. Tenaga kerja yang diserap dalam
perusahan industri batu bata sebanyak 2 – 5 orang. Tingkat
ketersediaan tenaga kerja di Kecamatan Piyungan cukup banyak, ditunjukkan dengan sangat mudahnya mendapatkan tenaga kerja yang
mayoritasnya adalah anggota keluarga atau berasal dari keluarga sendiri. Tingkat pendidikan tenaga kerja adalah SD, SMP dan SMA.
Pengusaha yang ada di Kecamatan Piyungan sebagian besar tidak
memberikan pelatihanpembinaan yang dapat berpengaruh untuk kualitas keterampilan tenaga kerja.