STRATEGI WO STRATEGI ST STRATEGI WT

perindustrian maupun departemen keuangan yang mengurusi bidang industri kecil dan menengah di Kabupaten Bantul.

3. STRATEGI ST

Strategi pengembangan ini menggabungkan kekuatan dan ancaman yang harus dilakukan; a. Meningkatkan kegiatan promosi produk agar industri batu bata Piyungan dikenal masyarkat secara umum dan menjangkau pasar yang lebih luas. Cara yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan menggunakan kemajuan teknologi inforamsi iklan di media internet yang lebih murah dan mampu menjangkau konsumen dengan jangkauan daerah pemasaran yang lebih luas. b. Mempertahankan kualitas produk batu bata agar tetap mampu bersaing dengan produk lain. Meningkatkan kontrol kualitas dari proses produksi batu bata mulain dari pemilihan banhan baku yang berkualitas, produses produksi hinggan proses pengiriman produk yang aman.

4. STRATEGI WT

Strategi pengembangan ini menggabungkan kelemahan dan ancaman yang harus dilakukan; a. Menciptakan inovasi produk, penambahan jenis produk agar memiliki daya tarik yang tinggi. Menciptakan produk baru dengan inovasi bentuk yang lebih menarik. b. Mengadakan kerja sama dengan pedagang lain di luar wilayah agar proses pendistribusian lebih luas. Membuat jaringan kerja antara lain bekerja sama dengan pemasar produk batu bata di luar Piungan maupun di luar Kabupaten Bantul dengan tujuan agar produk batu bata dapat memiliki pangsa pasar yang lebih luas. 77

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang mengacu pada masalah dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Gambaran profil usaha batu bata di Kecamatan Piyungan adalah mayoritas pengusaha berjenis kelamin laki – laki dengan rentang usia 20 – 57 tahun dan berlatar belakang SMP – SMA. 2. Kondisi sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi, permodalan dan pemasaran pada industri kecil kerajinan batu bata di Kecamatan Piyungan: a. Sumber daya alam yang ada dalam memproduksi batu bata di Kecamatan Piyungan cukup tersedia. b. Sumber daya manusia di Kecamatan Piyungan cukup tersedia. c. Teknologi yang digunakan cukup memadai d. Modal yang digunakan pengusaha dalam mendirikan usaha termasuk rendah. e. Daerah pemasaran UKM kurang luas yaitu sebagian besar terbatas di D.I. Yogyakarta 3. Berdasarkan analisis SWOT, strategi yang dapat dilakukan untuk memberdayakan industri batu bata di Kecamatan Piyungan adalah : a. Memperluas pasar sehingga prduk batu bata menjadi lebih terkenal b. Mengembangkan produk batu bata sejenis yang lebih berkualitas. c. Memanfaatkan sumber daya manusia yang banyak untuk memproduksi batu bata. d. Memperbanyak modal untuk mengembangkan usaha.

B. Saran

Saran yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut : 1. Pemerintah Kecamatan Piyungan a. Melakukan pengutan modal kerja dan investasi yang dapat diajukan melalui kelompk UKM kepada pemerintah, memperbaiki SDM agar lebih inovatif dalam menciptakan produk baru, menggunakan teknologi yang lebih modern tanpa mengesamping kan pemasaran dan permodalan. Hal ini karena beberapa aspek tersebut SDM, teknologi, Pemasaran dan permodalan merupakan faktor- factor penting dalam suatu keberlangsungan usaha. 2. Pengusaha batu bata a. Para pengusaha lebih meningkatkan kegiatan promosi produk agar industri batu bata dan produk-produk lainnya lebih dikenal masyarakat secara umum dan menjangkau pasar yang lebih luas sehingga dapat bersaing dengan industri sejenis dari daerah lain. b. Meningkatkan kualitas produk dengan meningkatkan control kualitas atas bahan baku yang diguakan, pengawasan proses produksi yang lebih ketat, serta pengiriman produ lebih aman dan cepat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI