Analisis SWOT METODE PENELITIAN
organisasi sehingga dapat memberikan informasi mengenai isu- isu penting bagi organisasi. Analisis SWOT dimulai dengan identifikasi aspek positif,
yaitu strength kekuatan dan aspek negatif, yaitu weakness kelemahan dari internal organisasi. Sedangkan dari eksternal organisasi dilakukan identifikasi
opportunities peluang dan threat ancaman. Alat yang dipakai untuk
menyusun strategi adalah matrik SWOT. Matrik tersebut menggambarkan secara jelas bagian peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Sebelum melakukan penyusunan strategi pada matrik SWOT diperlukan langkah-langkah analisis
SWOT adalah sebagai berikut Rangkuti, 2006: 25-28: 1. Analisis IFAS
Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan analisis IFAS: a. Melakukan identifikasi dan menuliskannya pada kolom 1, tentang
kekuatan dan kelemahan dari pengrajin batu bata. b. Menetapkan bobot dari masing-masing faktor kekuatan dengan angka 4
sangat penting, 3 penting, 2 cukup penting, 1 tidak penting sedangkan kelemahan 1 sangat penting, 2 penting, 3 cukup
penting, 4 tidak penting. Semakin besar bobotnya, maka semakin besar prioritas faktor tersebut bagi pengrajin batu bata.
c. Pada aspek kekuatan dan kelemahan menggunkan skala 0 – 1. Setiap aspek mendapatkan skor tertinggi sebanyak 0,5. Sehingga formulasi
terbaiknya adalah 0,5 dibagi angka 10. Berikut adalah formulasi perhitungan pembobotan dan rating terbaik:
1. faktor kekuatan Setiap rating dikalikan dengan hasil pembagian dari skol maksimum
setiap aspek yaitu 0,5. Berikut adalah hasil perumusan bobot faktor kekuatan:
- rating 1 = 1 x 0,5 : 10 = 0,5 - rating 2 = 2 x 0,5 : 10 = 0,10
- rating 3 = 3 x 0,5 :10 = 0,15 - rating 4 = 4 x 0,5 : 10 = 0,20
2. Faktor kelemahan Pada faktor kelemahan menggunakan rating terbalik dimana rating 4
merupakan bobot terendah. Namun pada formulasinya bobot menggunakan perumusan yang sama pada faktor kekuatan. Berikut
adalah hasil perumusan bobot pada faktor kelemahan: - rating 4 = 1 x 0,5 : 10 = 0,5
- rating 3 = 2 x 0,5 : 10 = 0,10 - rating 2 = 3 x 0,5 :10 = 0,15
- rating 1 = 4 x 0,5 : 10 = 0,20 d. Kalikan masing-masing bobot dengan peringkatnya untuk memperoleh
skor terbobot yang akan ditulis pada kolom ke-4. e. Tambahkan seluruh skor terbobot sehingga diperoleh total skor terbobot
kemudian hasilnya pada baris terakhir kolom ke-4. total skor terbobot memiliki interval dari angka 4.0 baik sekali sampai 1.0 buruk.
Tabel 3.6 EFAS dan IFAS
Sumber: Rangkuti 2006-26-28
2. Analisis EFAS Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan analisis EFAS:
a. Melakukan identifikasi dan menuliskannya pada kolom 1, tentang peluang dan ancaman..
b. Menetapkan tingkat peringkat dalam kolom 3 untuk setiap faktor peluang dengan angka 4 sangat penting, 3 penting, 2 cukup
penting, 1 tidak penting sedangkan ancaman 1 sangat penting, 2 Faktor-faktor strategi internal IFES
Bobot Rating
Skor KEKUATAN
1 2
KELEMAHAN 1
2 Faktor-faktor strategi eksternal EFAS
Bobot Rating
Skor PELUANG
1 2
ANCAMAN 1
2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penting, 3 cukup penting, 4 tidak penting. Setiap peringkat adalah penelitian analisis tentang seberapa baik pengrajin mampu merespon
dan mengatasi setiap faktor eksternal. c. Menetapkan bobot dari masing-masing faktor pada kolom 2, mulai dari
1.0 paling penting sampai 0.0 tidak penting. Total semua bobot harus berjumlah 1.0. semakin besar bobotnya, semakin besar prioritas
faktor tersebut. d. Pada aspek peluang dan ancaman menggunkan skala 0 – 1. Setiap
aspek mendapatkan skor tertinggi sebanyak 0,5. Sehingga formulasi terbaiknya adalah 0,5 dibagi angka 10. Berikut adalah formulasi
perhitungan pembobotan dan rating terbaik: 1. faktor peluang
Setiap rating dikalikan dengan hasil pembagian dari skol maksimum setiap aspek yaitu 0,5. Berikut adalah hasil perumusan bobot faktor
peluang: - rating 1 = 1 x 0,5 : 10 = 0,5
- rating 2 = 2 x 0,5 : 10 = 0,10 - rating 3 = 3 x 0,5 :10 = 0,15
- rating 4 = 4 x 0,5 : 10 = 0,20 2. Faktor ancaman
Pada faktor ancaman menggunakan rating terbalik dimana rating 4 merupakan bobot terendah. Namun pada formulasinya bobot
menggunakan perumusan yang sama pada faktor ancaman. Berikut adalah hasil perumusan bobot pada faktor ancaman:
- rating 4 = 1 x 0,5 : 10 = 0,5 - rating 3 = 2 x 0,5 : 10 = 0,10
- rating 2 = 3 x 0,5 :10 = 0,15 - rating 1 = 4 x 0,5 : 10 = 0,20
e. Kalikan masing-masing bobot dengan peringkatnya untuk memperoleh skor terbobot yang akan ditulis pada kolom ke-4.
f. Tambahkan seluruh skor terbobot sehingga diperoleh total skor terbobot kemudian hasilnya pada baris terakhir kolom ke-3. Total skor
terbobot memiliki interval dari angka 4.0 baik sekali sampai 1.0 buruk.
3. Matrik Interal dan Ekternal Matrik IE digunakan untuk menggambarkan kondisi strategi yang ada
pada industri batu bata.Titik matrik ditentukan berdasarkan skor aspek internal dan eksternal.
Total faktor strategi internal Kuat
4.00 Rata-rata
3.00 Lemah
2.00
Total faktor
strategi eksternal
Tinggi 3.00
I Pertumbuhan
II Pertumbuhan
III Penciutan
Menengah 2.00
IV Stabilitas
V Pertumbuhan
Stabilitas VI
Penciutan
Rendah 1.00
VII Pertumbuhan
VII Pertumbuhan
VIII Likuidasi
Gambar 3.1 Internal – Eksternal Matrik
Keterangan : I
: Strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal II
: Strategi konsentrasi melalui integrasi horisontal III : Strategi turnaround
IV : Strategi stabilitas V
: Strategi konsentrasi melalui integrasi horisontal atau stabilitas tidak ada perubahan dalam pendapatan.
VI : Strategi divestasi VII : Strategi diversifikasi
VIII : Strategi diversifikasi konsentrik IX : Strategi likuiditas tidak berkembang
Diagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga startegi utama,
yaitu: 1. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri sel 1,
2 dan 5 atau upaya diversifikasi sel 7 dan 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yabg telah ditetapkan.
3. Retrenchment strategy sel 3, 6, dan 9 adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.
54