Aspek eksternal Analisis SWOT untuk Menentukan Strategi Pengembangan Industri
Keterangan justifikasi: 1. Tingkat ketersediaan tenaga kerja diwilayah sekitar yang banyak dan murah
merupakan salah satu peluang yang dapat digunakan oleh industri batu bata. Jmlah tenaga kerja yang banyak menyebabkan pengusaha memiliki daya tawar
yang lebih kuat dan memiliki kemampuan untuk mempekerjakan karyawan dengan jumlah yang lebih besar untuk menyeimbangkan peningkatan atau
besarnya volume permintaan dalam industri batu bata. Tingkat ketersediaan tenaga kerja yang banyak di beri bobot 0,15.
2. Banyaknya ketersediaan bahan baku yang masih sangat mudah didapat menyebabkan perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk
memproduksi batu bata dan diberi bobot 0.05 3. Peningkatan permintaan akan produk batu bata secara global berimbas pada
peningkatan permintaan produk batu bata di Kecamatan Piyungan. Banyaknya permintaan tersebut menyebabkan perusahaan memiliki peluang yang lebih
besar untuj meningkatkan volume produksi dan diberi bobot 0,10. 4. Produk batu bata adalah komponen utama dalam pembuatab rumah. Hal ini
adalah peluang yang dapat diambil oleh pengusaha untuk meningkatkan jumlah produksi sesuai permintaan pasar dan diberi bobot 0,20.
5. Meningkatnya harga bahan baku dalam industri batu bata menyebabkan peningkatan biaya produksi. Keadaaan ini didasarkan dengan bahan baku
merupakan sumber daya yan tidak dapat diperbaharui sehingga diberi bobot 0,10
6. Permintaan produk batu bata yang meningkat menjadikan banyaknya pesaing bisinis serupa untuk untuk memproduksi material subtitusi seperti batako dan
diberi bobot besar yaitu 0,20. 7. Peningkatan volume permintaan batu menjadikan banyaknya pesaing bisinis
serupa untuk untuk mendirikan perusahaan yang lebih modern dengan jumlah produksi yang lebih banyak dan inovatif dengan model yang bervariatif dan
diberi bobot 0,20. Pada tabel 5.8 skor tertinggi untuk faktor peluang adalah produk
merupakan salah satu bahan baku utama pembuatan rumah dengan skor 0.80. Batu bata merupakan produk yang sangat baik untuk bahan bangunan karena bahannya
yang kuat dan tidak mudah retak. Tingkat ketersediaan tenaga kerja diwilayah sekitar banyak 0.45 terlihat dari mayoritas tenaga kerja adalah berasal adari
keluarga sendiri. Tingkat permintaan produk yang tinggi 0,20 terlihat dari besarnya jumlah yang diproduksi sama dengan jumlah yang terjual. Ketersediaan
bahan baku yang cukup mudah 0,05 dikarenakan masih banyaknya tanah liat yang ada di kecamatan wonosari.
Pada faktor ancaman skor tertinggi adalah Meningkatnya harga bahan baku 0,30 disebabkan tidak adanya kesamaan yang ditentukan tengkulak tanah
liat dan semak padi pada masing-masing pengusaha. Harga bahan baku ditentukan berdasasarkan tawar menawar. Skor 0,20 ditunjukkan pada adanya pesaing
industri pabrikan. Adanya produk baru dari pabrikan yang relatif mempunyai harga lebih murah yaitu batako sehingga menjadikan batako bahan bangunan
pengganti batu bata. Hal ini tentunya akan membuat ancaman bagi industri kecil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
batu bata di Kecamatan Piyungan. Munculnya banyak pengusaha baru dengan menjual produk sejenis maupun batako pada skor 0,20 mengakibatkan persaingan
harga yang tidak terkendali.