Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi sangat diperlukan setiap negara sebab adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi menunjukkan kesejahteraan yang tercermin pada peningkatan output perkapita serta diikuti dengan daya beli masyarakat yang semakin menignkat Yunan, 2009. Pertumbuhan ekonomi merupakan pekerjaan yang berkesinambungan. Melalui pertumbuhan ekonomi sebuah negara dapat mengubah kondisi perekonomiannya menjadi lebih baik dalam suatu periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan bertumbuhnya sektor ekonomi masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan pertumbuhan nasional. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi memerlukan periode jangka panjang. Negara akan mengalami perubahan yang sangat esensial terutama dalam struktur ekonomi negara tersebut. Perubahan itu dari ekonomi tradisional yang menitikberatkan pada sektor pertanian ke sektor ekonomi modern yang didominasi oleh sektor industri sebagai mesin utama pembangunan. Perubahan struktur ekonomi mencakup pergeseran dari sektor pertanian ke sektor industri, atau yang disebut dengan industrialisasi. Proses perubahan tersebut melingkupi struktur industri dari waktu ke waktu dalam jangka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI panjang. Struktur ekonomi industri ditandai dengan semakin beragamnya jenis atau kelompok barang dilihat dari sifat penggunaannya, jenis kandungan inputnya atau orientasi pasar. Industrialisasi merupakan salah satu proses kunci dalam perubahan struktur perekonomian yang ditandai dengan terjadinya keseimbangan proses interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi produksi, dan perdagangan antar negara dengan peningkatan pendapatan masyarakat Arlini, 2006: 3. Sektor industri merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam pembangunan nasional baik di negara, provinsi maupun daerah. Kontribusi sektor industri terhadap pembangunan nasional dari tahun ke tahun menunjukkan kontribusi yang signifikan. Peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi nasional dapat ditelusuri dari kontribusi masing-masing subsektor terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional atau terhadap Produk Domestik Bruto. Peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi di berbagai negara sangat penting karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan dalam hal akselerasi pembangunan. Keunggulan-keunggulan sektor industri tersebut diantaranya memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja dan mampu menciptakan nilai tambah value added creation yang lebih tinggi pada berbagai komoditas yang dihasilkan Anwar, Yunita Wulan, 2007: 4. Salah satu pemegang peran penting dalam perekonomian Indonesia adalah Usaha Kecil dan Menengah UKM, biasanya diikuti maupun ditinjau dari segi penciptaan lapangan kerja. Pentingnya UKM lebih dikaitkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI upaya pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah ekonomi maupun sosial, yaitu menyediakan lapangan pekerjaan, pemberantasan kemiskinan, pemerataan pendapatan. UKM di Indonesia digambarkan sebagai kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern. Pertumbuhan UMKM pada tahun 2005 - 2012 menjelaskan peran UMKM mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Bila dilihat dari tahun 2005, pertumbuhan data jumlah UMKM mencapai 5 dan pada tahun 2012, pertumbuhan tersebut meningkat sebanyak 2. Pertumbuhan UMKM dan kontribusinya dalam menyerap tenaga kerja secara rinci dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Berdasarkan data pada tabel diatas pertumbuhan sumbangan PDB UKM pada tahun 2005 yaitu sebanyak 5,97 dan pada tahun 2012 meningkat sebanyak 9,9. Pertumbuhan nilai ekspor UMKM pada tahun 2012 meningkat 11. Hal tersebut menunjukan bahwa UMKM semakin berkembang dalam perekonomian nasional. Di Kecamatan Piyungan Usaha Kecil Menengah cukup berperan penting dalam pertumbuhan perekonomian daerah dan salah satunya adalah UKM Batu Bata. Kecamatan Piyungan adalah salah satu kecamatan dari Kabupaten Bantul yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penduduk Kecamatan Piyungan mayoritas adalah petani dan pengrajin batu bata. Kecamatan Piyungan merupakan salah satu sentra kerajinan batu bata. Batu bata telah digunakan sejak dahulu. Belum diketahui dengan pasti sejak kapan batu bata mulai dijadikan salah satu kerajinan khas setempat. Kerajinan batu bata di Kecamatan Piyungan adalah UKM yang sangat berpengaruh dalam pendapatan. Masyarakat setempat dari dahulu sampai sekarang menggunakan batu bata sebagai bahan dasar bangunan. Ada beberapa jenis batu bata yaitu batu bata merah, batako, bata ringan dan bataton. Berdasarkan prasurvey lapangan, pengrajin batu bata di Kecamatan Piyungan mayoritas membuat batu bata merah tanah liat. Batu bata merah tanah liat adalah jenis pengisi dinding yang paling banyak digunakan baik pada bangunan lama maupun bangunan modern. Material yang memiliki warna dan tekstur permukaan yang sembarang sering digunakan untuk mengisi dinding yang nantinya masih membutuhkan finishing berupa lapisan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI plester dan pengecatan. Material tersebut terbuat dari tanah liat yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan adalah tanah liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Material ini masih banyak diminati karena terbukti awet, kuat, murah dan mudah didapatkan. Selain itu kelebihan bata merah adalah membuat ruangan di dalam rumah lebih sejuk, tidak mudah retak, dan tahan api. Tetapi kekurangan material ini adalah berat sehingga membebani struktur penopang, membutuhkan banyak perekat sehingga agak boros, karena bentuknya tidak seragam sehingga sulit memasangnya dengan rapi. Saat ini produksi batu bata merah tanah liat sulit berkembang yang ditunjukkan dari menurunkan jumlah produksi batu bata merah. Berdasarkan prasurvey lapangan yang dilakukan terdapat beberapa masalah mendasar yang menyebabkan industri kecil batu bata kesulitan untuk berkembang antara lain disebabkan oleh permasalahan dari segi SDM yaitu masih rendahnya kualitas SDM pelaku industri. Contoh lain dalam manajemen adalah tidak adanya pembukuan dalam usaha. Permasalahan dalam permodalan juga merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh sebagian pengusaha batu bata. Modal yang dimiliki para pengusaha masih kecil, di samping itu sebagian dari mereka mengaku mengalami kesulitan mendapatkan pinjaman modal, sehingga untuk mengembangkan usahanya masih mengalami beberapa kesulitan dan permasalahan dalam teknologi yaitu masih terbatasnya kepemilikan teknologi tepat guna yang digunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk proses produksi sehingga sebagian besar masih menggunakan alat yang tradisional contohnya dalam mengaduk tanah liat dengan tanah biasa masih memakai cara manual yaitu dengan menggunakan tenaga manusia sehingga produksinya pun masih kurang efisien. Dalam bidang pemasaran, proses pemasaran masih bersifat tradisional yaitu para pembeli datang langsung. Proses produksi didasarkan pada jumlah pesanan yang ada. Hal ini tentu saja merugikan para pengusaha karena kebanyakan yang datang adalah para tengkulak yang akan menjual lagi barang tersebut yang tentunya dengan harga yang lebih mahal. Faktor lain yang termasuk dalam segi pemasaran yang dihadapi pengrajin UMK batu bata ini adalah kemajuan jaman yang menjadikan semakin banyaknya produk saingan batu bata sejenis seperti batako dan batato yang harganya lebih terjangkau masyarakat. Bermunculnya material saingan tersebut menyebabkan banyaknya konsumen memilih material subsitusi batu bata merah tanah liat dalam pembuatan bangunan. Berdasarkan uraian di atas dapat diduga ada 5 faktor yang mempengaruhi kelangsungan usaha industri kerajinann batu bata, yaitu: SDA, SDM, teknologi, modal dan pemasaran. Oleh karena itu peneliti ingin menguji lebih lanjut mengenai kelima unsur tersebut dalam kaitannya dengan perumusan strategi pengembangan bagi industri kerajinan batu bata. Dibutuhkan kebijakan mengenai strategi pengembangan oleh pengrajin UMK batu bata dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha batu bata. Fokus dalam penelitian ini ditujukan untuk mengamati bagaimana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI strategi pengembangan UMK yang harus dilakukan, khususnya bagi pengrajin UMK batu bata di Kecamatan Piyungan. Untuk mengidentifikasi karakteristiknya digunakan teori SWOT. Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut dapat memberikan arah bagi UMKM dalam mencapai tujuannya atau memberikan indikasi tentang rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dilakukan agar pengrajin UMK batu bata memiliki strategi atau langkah-langkah yang dapat mengembangkan usaha tersebut karena usaha produksi batu bata bersifat stagnan.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam bagian latar belakang, maka rumusan masalah yang disusun dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana gambaran profil usaha kerajinan batu bata di Kecamatan Piyungan? 2. Bagaimana kondisi SDA, SDM, teknologi, permodalan dan pemasaran pada industri kecil batu bata di Kecamatan Piyungan? 3. Bagaimana strategi pengembangan keberadaan usaha kerajinan Batu Bata di Kecamatan Piyungan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran profil industri kecil kerajinan batu bata di Kecamatan Piyungan. 2. Untuk mengetahui kondisi SDA, SDM, teknologi, permodalan dan pemasaran industri kecil kerajinan batu bata di Kecamatan Piyungan. 3. Untuk mengetahui gambaran strategi pengembangan keberadaan industri kecil kerajinan batu bata di Kecamatan Piyungan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Pengrajin UMK batu bata Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran atau rekomendasi bagi pengrajin UMK batu bata dalam mempertahankan dan mengembangkan produksinya. 2. Pemerintah Kecamatan Piyungan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran atau rekomendasi untuk pengambilan kebijakan mengenai para pengrajin UMK batu bata di Kecamatan Piyungan Daerah Istimewa Yogyakarta terutama kebijakan untuk mengembangkan usaha kerajinan batu bata. 3. Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan pembanding bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian atau riset mengenai analisis strategi perusahaan menggunakan metode SWOT.