Pengujian Autokorelasi Pengujian Heterokedastisitas

Melihat hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa hanya variabel Pertumbuhan Laba yang memiliki korelasi yang cukup tinggi dengan variabel CAR dengan tingkat korelasi 0,632 atau sekitar 63 . Oleh karena korelasi ini masih di bawah 95, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonearitas yang serius. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonearitas antar variabel independen dalam model regresi.

5.3.3. Pengujian Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu times-series atau ruang cross section. Setelah dilakukan analisis data, hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan Durbin Watson dapat dilihat pada tabel 5.7 berikut: Tabel 5.7 Pengujian Autokorelasi Durbin Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .977 a .954 .952 2.45918 .719 a. Predictors: Constant, CAR, NPL, ROE, ROA, PERTLABA b. Dependent Variable: LDR Sumber: Hasil Olah Data SPSS Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi, dilakukan Durbin-Watson DW dengan ketentuan model yang tidak memiliki autokorelasi jika du d 4 – du atau dalam persamaan ini untuk n sebanyak 120, α = 5, dan k = 5, maka dU = 1,802 dan dL = 1,665 sehingga 1,802 0,719 2,198, 4 – 1,802 = 2,198. Hal ini berarti antara satu periode dengan periode lain Universitas Sumatera Utara terjadi korelasi. Karena terjadi autokorelasi maka data harus ditransform ke dalam bentuk Lag dan diuji kembali. Adapun hasil pengujian autokorelasi setelah dilakukannya transform data ke dalam bentuk Lag adalah sebagai berikut: Tabel 5.8 Pengujian Autokorelasi Durbin Watson Setelah Lag Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .687 a .472 .443 1.75977060 2.069 Sumber: Hasil Olah Data SPSS Nilai Durbin Watson DW setelah dijalankan fungsi Lag adalah 2,069 dimana untuk n sebanyak 120, α = 5, dan k = 5, maka dU = 1,802 dan dL = 1,665 sehingga 1,8022,0692,198, 4 – 1,802 = 2,198. Hal ini berarti antara satu periode dengan periode lain tidak saling berkorelasi.

5.3.4. Pengujian Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.Pengujian asumsi heterokedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak mengalami heterokedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 5.3 di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 5.3 Pengujian Heterokedastisitas Sumber: Hasil Olah Data SPSS Gambar Scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi LDR berdasarkan masukan variabel independen Pertumbuhan Laba, ROA, ROE, CAR dan NPL. Universitas Sumatera Utara

5.4. Hasil Analisa dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Pengaruh Capital Edequacy Ratio, Debt To Equity Ratio, Non Performing Loan, Operating Ratio, Loan To Deposit Terhadap Return On Equity (ROE) Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 29 110

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128

Analisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Loan Deposit Ratio (LDR) dan non performing loan (NPL) terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan: studi kasus pada Bank Persero di Indonesia Tahun 2004 - 2012

0 6 100

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

Pengaruh Return on Asset, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit

0 7 105

PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO, CAPITAL ADEQUACY RATIO, RETURN ON ASSET DAN NON PERFOMING LOAN TERHADAP RETURN SAHAM

1 4 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Pertumbuhan Laba, Return on Asset, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan Terhadap Loan to Deposit Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Effek Indonesi

0 0 15

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING LOAN (NPL), DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA -

0 0 146