sehingga pertumbuhan bakteri terhambat atau mati Cowan, 1999. Saponin memiliki sifat seperti deterjen dan mungkin meningkatkan permeabilitas membran
sel bakteri tanpa menghancurkan bakteri tersebut. Hal ini memfasilitasi masuknya zat antibakteri melalui membran dinding sel bakteri. Saponin dapat mengganggu
permeabilitas pada lapisan terluar membran Arabski et al., 2012. Minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri dengan mengganggu
proses terbentuknya membran atau dinding sel, membran atau dinding sel tidak terbentuk atau terbentuk tidak sempurna, sehingga tekanan osmosis sel terganggu
dan mikroba mati Sitepu, Suada dan Susrama, 2012.
C. Bakteri Streptococcus pyogenes
Taksonomi bakteri
S. pyogenes
menurut Bergey’sManual of
Determinatve Biology : Kerajaan : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Lactobacillales
Famili : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Spesies : Streptococcus pyogenes
S. pyogenes memiliki sel bulat atau lonjong, garis tengah kurang dari 2
μm, berpasangan atau berantai, anggota rantai sering memberikan gambaran diplokokus Jawetz, Melnick and Adelbergh
a
, 1984. Panjang rantai
Gambar 2. Bakteri S. pyogenes pada
transmission electron microscopy TEM perbesaran 6.500X Todar, 2012
Streptococcus berbeda-beda, pada perbenihan cair rantai dapat panjang dan umumnya tidak bergerak. Koloni streptococcus kecil, bening, buat, dengan garis
tengah kurang dari 1 mm dan cembung. Pada koloni dapat ditemukan bentuk koloni mukoid, licin atau mengkilap dan bentuk kasar atau tidak mengkilap.
Streptococcus hemolitik β golongan A berwarna putih kelabu pada media agar
darah. Membentuk koloni permukaan keruh, keras kering Bonang dan Koeswardono, 1982. S. pyogenes merupakan bakteri Gram positif dan
metabolisme anaerob. Suhu optimum pertumbuhan 37˚C dan merupakan bakteri
fakultatif anaerob Bonang dan Koeswardono, 1982. S. pyogenes memproduksi protein resisten panas dan resisten asam yang
disebut protein M. Protein ini terdapat pada permukaan sel dan pada fimbria. Protein M memperantarai perlekatan bakteri pada sel epitel inang dan membantu
bakteri bertahan pada proses fagositosis sel darah putih. Imunitas terhadap S. pyogenes bergantung pada produksi antibodi tubuh yang spesifik terhadap protein
M Pratiwi, 2009. Streptococus pyogenes adalah bakteri patogen utama manusia yang berkaitan dengan invasi lokal atau sistemik dan gangguan imunologik
Jawetz
a
, dkk., 1984. Faktor virulensi utama dari Streptococus pyogenes menyebabkan infeksi serius antara lain, faringitis, infeksi saluran pernafasan,
infeksi kulit impetigo dan erysipelas dan jarigan, endokarditis, meningitis, sepsis dan arthritis Murray, et al., 1999.
D. Radang Tenggorokan