D. Radang Tenggorokan
Pada saluran nafas bagian atas, bakteri banyak tumbuh dalam lingkungan yang mengandung sekresi dari membran mukosa. Bakteri secara terus menerus
memasuki saluran nafas bagian atas melalui udara yang terhirup namun seringkali terjebak dalam saluran dan sekret hidung. Mikroorganisme yang sering ditemukan
antara lain staphylococci, streptococci, diptherioid bacilus, dan kokus Gram negatif Madigan, et al., 2009. Sakit tenggorokan merupakan infeksi saluran
nafas bagian atas yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Gold standar untuk mengetahui penyebab radang tenggorokan adalah dengan
melakukan tes kultur tenggorokan pasien. Bakteri yang biasa ditemukan dalam kultur usap tenggorokan pasien adalah bakteri S. pyogenes Finch, et al., 2012.
Terdapat beberapa perbedaan gejala radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan oleh virus dalam Tabel I.
Tabel I. Perbedaan gejala radag tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus Cook dan Zumla 2009
S. pyogenes termasuk dalam streptokokus β-hemolitik grup A.
Streptokokus golongan A yang virulen, melekat pada epitel faring dengan pertolongan asam lipoteikoat yang menutupi fili permukaan. Pada bayi dan anak
kecil penyakit ini muncul sebagai nasofaringitis subakut dengan sekret serosa
Ciri Infeksi Bakteri
Infeksi Virus
Onset Tiba-tiba
Bertahap Tenggorokan
Sangat sakit Kurang nyaman
Mata dan Hidung Tidak terganggu
Mata merah dan mengeluarkan ingus
Tonsil Membesar dan perih, merah,
dan mengeluarkan eksudat Tidak membesar, merah,
terdapat vesikel dan ulser
encer dan demam ringan, infeksi ini cenderung meluas ke telinga tengah, mastoid, dan selaput otak Jawetz, Melnick and Adelbergh
b
, 1995. Kebanyakan isolat biasanya memproduksi toksin yang dapat melisiskan sel darah merah pada kultur
media, kondisi ini d isebut β-hemolitik. Penyakit ini biasa ditandai dengan sakit
tenggorokan, pembesaran tonsil yang disertai eksudat, rasa perih, panas, dan rasa tidak enak badan Madigan, et al., 2009.
E. Pengukuran Aktivitas Antibakteri