Hasil Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

17

2.4. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu tentang manajemen ikan hias arwana super red masih sulit ditemukan. Data-data yang lengkap tentang arus lalu lintas perdagangan ikan hias arwana super red lokal sangat sulit ditemukan, hal ini disebabkan kebiasaan para pelaku pasar ikan hias air tawar untuk tidak mendata secara rinci harga dan jumlah ikan yang di jual. Atribut-atribut yang dipakai dalam penelitian ini akan merujuk dari penelitian yang dilakukan oleh Anwar 2007 mengenai Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Ikan Hias Air Tawar studi kasus di Kota Bogor. Penelitian ini menunjukan bahwa menurut responden, urutan atribut mulai dari yang terpenting berturut-turut adalah keindahan warna, keunikan bentuk, kemudahan cara merawat, biaya perawatan, kemampuan dinikmati tingkah lakunya, harga pembelian, kelangkaan, harga jual kembali, citra yang dibawa oleh ikan hias, kemudahan untuk diternak, dan kemampuan memberikan varietas baru. Atribut yang dihasilkan di dalam penelitian ini memiliki kesamaan, yaitu adalah ikan hias, akan tetapi ada sedikit perbedaan dalam pemilihan objeknya. Objek yang dalam penelitian ini adalah salah satu jenis ikan hias, yaitu arwana super red. Melihat dari penelitian-penelitian terdahulu baik produk konsumsi maupun produk yang digunakan sebagai hiasan, maka penelitian ini juga akan meneliti bagaimana proses pengambilan keputusan dalam pembelian ikan arwana super red . Penelitian terdahulu yang telah menerapkan hal ini antara lain adalah penelitian dari Anwar 2007, Maulana 2009 yang berjudul Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Tanaman Hias Anthurium studi kasus di PT. Oasis Sentul Nursery, Kabupaten Bogor, Mulfida 2008 yang berjudul Preferensi Hobiis Terhadap Atribut Buah Duku Prunggahan Tuban kasus hobiis duku pruggahan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Widyandari 2007 yang berjudul Analisis Preferensi Pengunjung Terhadap Atribut Wisata Kusuma Agrowisata Kota Batu Jawa Timur, dan Januarti 2005 yang berjudul Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Atribut Buah Duku Di Kota Palembang 18 Tabel 2. Perbedaan dan Persamaan Antara Penelitian Terdahulu Penelitian Terdahulu Perbedaan Persamaan Anwar 2007, Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Ikan Hias Air Tawar studi kasus di Kota Bogor - Objek yang diteliti - Metode analisis data - Tergolong dalam ikan hias - Atribut-atribut produk Maulana 2009, Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Tanaman Hias Anthurium studi kasus di PT. Oasis Sentul Nursery, Kabupaten Bogor - Objek yang diteliti - Metode analisis data - Bukan barang konsumsi Mulfida 2008, Preferensi Hobiis Terhadap Atribut Buah Duku Prunggahan Tuban kasus hobiis duku pruggahan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur - Objek yang di teliti - Jenis barang yang diteliti barang konsumsi - Metode analisis data Widyandari 2007 Analisis Preferensi Pengunjung Terhadap Atribut Wisata Kusuma Agrowisata Kota Batu Jawa Timur - Objek yang di teliti - Jenis barang yang diteliti barang konsumsi - Metode analisis data Januarti 2005, Analisis Preferensi Hobiis Terhadap Atribut Buah Duku Di Kota Palembang - Objek yang di teliti - Jenis barang yang diteliti barang konsumsi - Metode analisis data 19 Sedangkan metode analisis yang akan dipakai adalah analisis Konjoin yang digunakan oleh Mulfida 2008, Widyandari 2007, dan Januarti 2005. Alat analisis yang akan digunakan adalah analisis Konjoin dimana dengan analisis ini akan dapat terlihat atribut mana yang paling dianggap penting oleh hobiis. Adapun perbedaan dan persamaan dari penelitan terdahulu dan penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat secara ringkas di dalam Tabel 2.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Menurut Engel et al . 1995 dalam proses pengambilan keputusan pembelian, setiap individu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : pengaruh lingkungan, proses psikologis, perbedaan individu dan strategi pemasaran. Sebelum setiap individu melakukan pembelian, terdapat lima tahap yang dilalui oleh hobiis sebelum melakukan pembelian. Tahap-tahap tersebut antara lain: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

3.1.1. Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan sebenarnya sangat dipengaruhi oleh pebedaan antara keinginan hobiis dengan keadaan saat ini. Pengenalan kebutuhan menurut Engel et al. 1995, didefinisikian sebagai persepsi atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan proses keputusan. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pegenalan kebutuhan: informasi yang disimpan dalam ingatan, perbedaan individual, dan pengaruh lingkungan. Proses pengenalan kebutuhan dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 9. Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat Ketidaksesuaian Sumber : Engel et al. 1995 Keadaan yang Diinginkan Keadaan Aktual Dibawah Ambang Diatas Ambang Keadaan yang Diinginkan Pengenalan Kebutuhan Tingkat Ketidaksesuaian