24 diserit atau disobek, sehingga akan menjadi lebar, serta pemberian arus yang dapat
menyebabkan dayung dari ikan arwana akan bertambah panjang. Mata dapat dilatih sehingga tidak drop eyes dengan cara dimasukan ke dalam kolam yang
besar dan diberi warna gelap. Pemberian pakan yang berada di atas air seperti kodok, jangkrik, dan kecoa.
3.1.7. Preferensi Hobiis
Preferensi hobiis dapat berarti kesukaan, pilihan atau sesuatu hal yang lebih disukai hobiis. Preferensi ini terbentuk dari persepsi terhadap produk.
Preferensi hobiis berhubungan dengan harapan hobiis akan suatu produk yang disukainya. Harapan hobiis diyakini mempunyai peranan yang besar dalam
menentukan kualitas produk barang dan jasa dan kepuasan pelanggan Tjiptono, 2002.
Setiap hobiis memiliki preferensi yang berbeda. Membandingkan antara suatu produk dengan produk yang lain lalu memilih satu yang lebih mereka sukai.
Preferensi merupakan suatu keinginan hobiis yang membandingan antara satu produk dengan produk yang lainnya, tetapi pilihan itu belum tentu pilihan aktual
mereka. Keinginan hobiis akan suatu produk akan berubah pada saat melakukan aktivitas belanja di pasar yang dikarenakan harga barang tersebut. Preferensi
hobiis didefinisikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk barang dan jasa yang dikonsumsi.
Preferensi hobiis menunjukan kesukaan hobiis dari berbagai pilihan produk yang ada Kotler, 2000. Studi seperti ini akan memberikan petunjuk
untuk mengembangkan produk-produk baru, karakteristik atau ciri-ciri produk, harga dan bauran pemasaran lainnya. Tahap evaluasi alternatif, hobiis membentuk
preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Preferensi pembeli untuk suatu merek akan meningkat, jika seseorang yang ia sukai juga sangat menyukai
merek yang sama.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Penurunan harga anakan arwana super red yang terjadi, dan banyaknya variasi anakan ikan arwana super red membuat preferensi konsumen terhadap
atribut perlu dianalisis. Analisis perilaku hobiis merupakan salah satu elemen penting bagi seluruh perusahaan. Perusahaan dapat memproduksi barang yang
25 benar-benar sesuai dengan keinginan hobiis apabila mengetahui keingginan dari
hobiis terlebih dahulu, hal ini juga berlaku bagi bisnis ikan hias arwana super red, kalau perusahaan telah mengetahui apa yang diinginkan oleh hobiis, maka
perusahaan dapat menetapkan kebijakan yang langsung mengena kepada hobiis, dengan demikian penjualan ikan arwana akan meningkat.
Proses pengambilan keputusan pembelian ikan arwana super red, hobiis telah melewati berbagai tahapan, mulai dari pencarian informasi, evaluasi
alternatif, proses pembelian, dan evaluasi hasil pembelian. Keseluruhan proses itu tidak lepas dari pengaruh lingkungan, individu, dan pengaruh psikologis. Atribut
merupakan salah satu kriteria yang digunakan oleh hobiis ketika mengevaluasi alternatif penjual ikan yang akan dipilih. Karakteristik dari hobiis ikan arwana
super red akan sangat berbeda dengan hobiis produk lainnya, karena ikan arwana
merupakan ikan hias yang dikonsumsi dengan cara dilihat dan hidup. Penentuan kepentingan atribut untuk ikan arwana super red dibagi
menjadi enam atribut, yaitu: harga beli anakan, warna ikan arwana super red, bentuk mata, bentuk ekor, sertifikasi, dan citra penangkar. Enam atribut tersebut
telah mencakupi kriteria bauran pemasaran Kotler Keller, 2009. Atribut produk diwakilkan oleh warna, bentuk mata dan bentuk ekor. Atribut harga
dicerminkan oleh harga beli anakan. Atribut tempat diwakilkan oleh citra penangkar, dan atribut promosi dicerminkan oleh sertifikasi. Pemilihan keenam
atribut tersebut juga berdasarkan penelitian terdahulu oleh Anwar 2007 yang mengamabil atribut harga, dan warna ikan.
Analisis Konjoin digunakan sebagai alat untuk menentukan atribut mana yang lebih disukai oleh hobiis. Analisis Konjoin meminta hobiis untuk memilih
kriteria-kirteria yang diinginkan oleh hobiis. Kriteria-kirteria yang telah dipilih oleh hobiis dengan pemberian penilaian itu akan menghasilkan atribut apa yang
paling disukai oleh hobiis. Hasil akhir dari penelitian ini adalah preferensi hobiis terhadap atribut apa saja yang diinginkan oleh hobiis, adapun kerangka pemikiran
operasional dapat dilihat pada Gambar 6.
26 Gambar 10. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional
Analisis Konjoin Harga Ikan Arwana Super Red yang
Mengalami Penurunan Banyaknya Variasi Anakan
Ikan Arwana Super Red
Karakteristik Konsumen Ikan Arwana
Proses Keputusan Pembelian Engel et al. 1995 :
Pengenalan Kebutuhan Pengcarian Informasi
Evaluasi Alternatif Pembelian
Hasil Analisis Tingkat
Kepentingan Atribut Simamora. 2005 :
Warna Bentuk Mata
Bentuk Ekor Harga
Citra Penangkar Sertifikasi
Preferensi Terhadap Atribut Ikan Arwana
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pemilihan tempat objek penelitian dilakukan dangan sengaja purposive pada hobiis ikan arwana super red di sekitar Kota Bogor. Penelitian mengenai
preferensi hobiis terhadap ikan arwana super red dilakukan di sekitar Kota Bogor dikarenakan Kota Bogor merupakan salah satu kota besar yang berada di Jawa
Barat dengan jumlah penduduk mencapai 750.250 jiwa pada Tahun 2006. Kota Bogor merupakan salah satu kota perpanjangan dari Ibukota Jakarta selain
Tanggerang dan Bekasi. Perpindahan penduduk dari Kota Jakarta ke Kota Bogor biasanya dilakukan oleh masyarakat menengah ke atas. Masyarakat menengah
keatas berpindah kota dikarenakan mencari pemukiman yang lebih nyaman untuk ditingal dan tetap tercapai dalam waktu yang singkat, hal itu dapat terlihat dari
tumbuhnya perumahan menengah keatas di Kota Bogor. Perpindahan masyarkat menengah keatas ke Kota Bogor, pasar dari ikan arwana super red di Kota Bogor
semakin meningkat. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2010.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer
didapatkan dengan pengisian kuisioner oleh responden maupun wawancara dengan pihak yang terkait seperti, penangkar arwana, dan pelaku bisnis ikan
arwana. Kuisioner yang diberikan kepada responden berupa pertanyaan terbuka dan tertutup, dimana alternatife jawaban telah disediakan sehingga responden
hanya memilih salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik, literatur buku dan internet.
4.3. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode snowball sampling.
Responden akan diwawancarai dan responden yang telah diwawancara akan merekomendasikan orang-orang yang harus diwawancara
selanjutnya, hal ini dilakukan karena para responden memiliki hubungan yang cukup erat antara satu dengan yang lainnya. Pada penelitian ini jumlah sampel