Batas Wilayah Iklim, Topografi dan Geografi

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5.1. Keadaan Umum Kota Bogor 5.1.1. Letak Geografis Secara umum, Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT - 106°51’00”BT dan 30’30”LS – 6°41’00”LS. Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km² dan mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, yaitu: Sungai Ciliwung, Cisadane, Cipakancilan, Cidepit, Ciparigi, dan Cibalok. Letak Kota Bogor sangat strategis karena hanya 60km dari Ibukota Negara Indonesia, Jakarta.

5.1.2. Batas Wilayah

Secara umum, Kota Bogor langsung berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Di Utara Kota Bogor langsung berbatasan dengan Kecamatan Sukaraja, Bojonggede dan Kemang. Batas Selatan dari Kota Bogor langsung berbatasan dengan Kecamatan Cijeruk dan Caringin. Batas Timur, Kota Bogor berbatasan dengan Kecamatan Ciawi, dan Sukaraja. Batas Barat, Kota Bogor berbatasan dengan Kecamatan Kemang dan Dramaga.

5.1.3. Iklim, Topografi dan Geografi

Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330 m dari permukaan laut. Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata 26°C setiap bulannya dan kelembaban udaranya berkisar 70 persen. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8°C, paling sering terjadi pada bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh angin muson timur. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi oleh angin muson barat. Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15 persen hanya sebagian kecil daerah yang mempunyai kemiringan antara 15–30 persen. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm, tekstur tanah halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan menjadi hujan. Curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 34 3.500–4.000 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini 70 persen sehingga dijuluki Kota Hujan. Keunikan iklim lokal ini dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor sebagai pusat penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang. Kedudukan Kota Bogor yang berada di tengah- tengah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibukota negara, Jakarta, membuat kota ini strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan PuncakCianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi.

5.1.4. Keadaan Penduduk