Berorientasi pada konsensus Saling berkaitan

87 pengembangan intelektual maupun emosional. Kepala Sekolah perlu mengetahui dengan pasti isi pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dengan maksud agar bilamana ada peserta didik yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, kepala sekolah dapat mengingatkan guru tentang adanya tindakan yang menyimpang dari nilai-nilai karakter yang dikembangkan di sekolah. Oleh karena itu, peran kepala sekolah dalam manajemen sekolah yang memadukan dengan nilai-nilai karakter diharapkan dapat: 1 berpedoman pada rencana yang sudah disusun sebagai patokan untuk bekerja, 2 selalu memperhatikan pembiayaan, perlengkapan, cara yang ditempuh, dan stakeholder, 3 memperhatikan pengorganisasian secara benar, 4 memperhatikan kemampuan orang yang akan mengerjakan tugas, 5 berupaya menempatkan orang pada posisi yang tepat sesuai kemampuan dan keahliannya, 6 membangun suasana yang menyenagkan dengan transparan, 7 selalu memperhatikan waktu dan situasi yang berkembang, 8 berupaya secara optimal agar semua program dapat dilaksanakan, dan 9 melakukan kontrol terhadap setiap unsur manajemen secara konsisten. Peran lain kepala sekolah dilihat dari sudut pandang fungsi yang dijalankan antara lain: 1 Kepala Sekolah Sebagai Leader, yaitu dapat memberikan pengaruhnya terhadap kemajuan sekolah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan serta dapat mendorong, membimbing, mengarahkan guru, staf, siswa atau pihak lain yang terkait dalam menerapkan nilai-nilai karakter. Pada intinya pempimpin tidak boleh takut mengambil keputusan apapun resikonya asalkan benar; 2 Kepala Sekolah Sebagai Educator, yaitu berkewajiban menunjukkan sikap dan perilaku yang berkarakter baik di hadapan warga yang dipimpinnya; 88 3 Kepala Sekolah Sebagai Manajer, yaitu mampu merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengawasi terhadap semua program dan hasil-hasilnya; 4 Kepala Sekolah Sebagai Administrator, yaitu mengadministrasikan perencanaan, pengorganisasian, kurikulum, ketatausahaan, kesiswaan, keuangan, laboratorium, perpustakaan, bimbingan konseling mengarah pada pembentukan peserta didik yang berkarakter dan kinerja sekolah yang efektif dan efisien; 5 Kepala Sekolah Sebagai Supervisor, yaitu memsupervisi guru, staf, maupun sarana prasarana ataupun lainnya yang dilaksanakan secara periodik; dan 6 Kepala Sekolah Sebagai Wirausaha, yaitu memajukan sekolah dengan menerapkan teknologi baru sehingga hasilnya akan lebih maksimal. Untuk itu perlu kerjasama dengan instasi atau lembaga yang ada di sekitar sekolah. Kepala sekolah jangan hanya tergantung pada dana dari pemerintah tetapi harus dapat mencari peluang, mendayagunakan potensi tenaga maupun dana dari masyarakat.

6. Implementasi pengelolaan

lingkungan dan pembudayaan nilai-nilai karakter di sekolah Sekolah diharapkan mampu menciptakan suasana sekolah yang kondusif untuk mewujudkan nilai-nilai karakter dalam tindakan sehari-hari di sekolah. Kepala sekolah, guru, karyawan dan tenaga kependidikan lainnya mampu menjadi contoh para siswa dan warga sekolah. Dengan demikian, nilai-nilai karakter dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah oleh semua warga sekolah sebagai suatu kebiasaan habituasi. Di lingkungan sekolah guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menciptakan habituasi nilai-nilai karakter tersebut. Perilaku guru akan memberi warna terhadap watak peserta didik, diantaranya dengan cara: 1 menciptakan kondisi kelassekolah yang mencerminkan nialai-nilai keberagamaan, kemandirian, dan kesusilaan; 89 2 bekerjasama dengan teman sejawat dalam pembinaan karakter siswa; 3 memberdayakan mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dalam melaksanakan nilai-nilai karakter; 4 melakukan layanan konseling, 5 memberi keteladanan yang mencerminkan nilai-nilai keberagamaan, kemandirian, dan kesusilaan, 6 membuat jaringan dengan pihak lain yang bertujuan membina perkembangan perilaku berkarakter bagi siswa, dan 7 memantau dan mencatat perkembangan perilaku siswa dan melaporkan pada wali kelas atau orang tua anak. Pegawai tata usaha sekolah juga diharapkan mampu menciptakan lingkungan sekolah sebagai wahana pembinaan karakter. Beberapa hal dalam mengimplementasikan nilai-nilai karakter oleh pegawai tata usaha sekolah adalah: 1 menciptakan karakter yang mencerminkan nilai-nilai keberagamaan, kemandirian, dan kesusilaan; 2 memberi keteladanan perilaku yang berbudi pekerti luhur; 3 membantu pihak lain dalam merencanakan program pembinaan karakter; dan 4 Ikut serta dalam melakukan pemantauan terhadap perkembangan pendidikan karakter siswa. Terwujudnya keharmonisan hubungan antar semua unsur sekolah dapat merupakan kunci keberhasilan program sekolah yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter tersebut. Semua warga sekolah harus mengupayakan terciptanya suasana yang kondusif dan berlangsungnya tatanan sosio-kultural yang harmonmis di lingkungan sekolah. Untuk mewujudkan keharmonisan dalam menciptakan lingkunganbudaya sekolah yang berkarakter baik, maka ada beberapa hal yang penting untuk dilaksanakan, yaitu: 1 kepala sekolah melakukan kerjasama yang baik dan harmonis dengan guru untuk mewujudkan sekolah yang efektif, baik dalam kapasitas hubungan kedinasan, kemitraan, maupun kekeluargaan; 2 kepala sekolah dan guru memiliki visi yang sama;