69
hati, menghargai waktu dan berani berbuat benar. Artinya, kedisiplinan yang dilakukan tersebut merupakan
perwujudan dari sikap dan tindakan kukuh pada hukum dan menghargai waktu, karena terdorong oleh semangat berani
berbuat benar dan bukan faktor takut pada pimpinan atau terhadap sanksi.
6. Adil Seimbang
Prinsip keadilan mengarah pada terwujudnya keseimbangan antara hak dengan kewajiban, penghargaan dengan hasil
karya,
punishment
dengan tingkat kesalahan, baik yang dilakukan oleh guru, staf tata usaha maupun para peserta
didik dan
warga sekolah
lainnya. Dalam
mengimplementasikan prinsip ini, hendaknya tercermin antara lain nilai-nilai empati, lugas dan pemaaf. Artinya,
keadilan keseimbangan yang hendak diupayakan dan ditegakkan di sekolah itu dilandasi oleh adanya pengertian,
kepedulian dan kemauan untuk dapat menempatkan sesuatu pada posisi yang tepat, tanpa mengurangi sikap lugas pada
aturan yang berlaku dan sifat pemaaf kepada yang menyadari akan kekhilafan dan kesalahannya.
7. Inisiatif
Prinsip ini menekankan bahwa setiap orang yang ada di sekolah hendaknya memiliki keinginan, pikiran dan gagasan
untuk terus menerus mengambil prakarsa, melakukan hal- hal baru yang positif. Kemampuan berinisiatif sangat
menunjang keberhasilan sekolah dalam meraih tujuan yang ditetapkan. Dalam mengimplementasikan prinsip ini,
hendaknya tercermin antara lain nilai-nilai berani mengambil resiko, rendah hati, dan sabar. Artinya,
inisiatif tersebut dilakukan demi pengembangan dan kemajuan sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah, pendidik,
dan peserta didik harus berani mengambil resiko. Namun demikian tetap dengan sikap rendah hati dan sabar dalam
menyikapi perubahan dan kemajuan yang diharapkan.
70
8. Semangat kebersamaan
Prinsip ini menekankan kesadaran kepada setiap warga sekolah adalah sebagai bagian yang integral dan merupakan
satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan bagian lainnya. Rasa kebersamaan
the common
merupakan modal sosial
social capital
yang hendaknya dikembangkan di sekolah. Kebersamaan merupakan aset sosial sekolah yang sangat
berharga, karena dengan kebersamaan itu suatu pekerjaan akan lebih mudah dan cepat diselesaikan. Dalam
mengimplementasikan prinsip ini, hendaknya tercermin antara lain nilai-nilai baik sangka, saling menghormati
dan mandiri. Artinya, semangat kebersamaan tersebut dilandasi dan dibarengi dengan sikap baik sangka dan saling
menghormati antar sesama warga sekolah dan antara warga sekolah dengan
stakeholders
lainnya, dengan tetap menjaga dan mempertahankan sifat kemandiriannya.
9. Sinergis
Prinsip ini menekankan bahwa pengelolaan sekolah hendaknya dilakukan secara terpadu, saling mengisi dan
melengkapi antara satu bidang dengan bidang atau urusan lainnya. Dalam kenyataannya, tidak ada bidang atau urusan
yang berdiri sendiri dan terpisah dengan lainnya. Dalam mengimplementasikan prinsip ini, hendaknya tercermin
antara lain nilai-nilai menghargai karya orang lain, tenggang rasa dan rela berkorban. Artinya, dalam
pengelolaan dan penanganan sesuatu masing-masing pihak yang terkait mau menghargai karya orang lain, tenggang
rasa dan ada kemungkinan dituntut kerelaannya untuk berkorban.
10. Ikhlas
Prinsip ini mengarahkan bahwa pekerjaan yang telah diberikan hendaknya dilaksanakan dengan tekat sungguh-
sungguh untuk berbuat sebaik mungkin dan dengan penuh kesadaran. Di samping itu, ada kemungkinan bahwa yang
dilakukannya itu semata-mata sebagai wujud tanggung jawab terhadap amanah yang diberikan kepadanya. Dalam