Berisi tentang latar belakang, pokok permasalahan, batasan masalah, maksud dan tujuan, sistimatika penulisan serta lokasi proyek pada
laporan ini. BAB II : MANAJEMEN PROYEK
Berisi tentang uraian umum proyek, para pihak dalam pelaksana proyek, pelelangan, tenaga kerja serta time schedule.
BAB III : PELAKSANAAN LAPANGAN Berisi tentang data teknis, data umum kegiatan, mobilisasi, pekerjaan
tanah, pekerjaan konstruksi jalan, pekerjaan finishing, pengawasan, pengendalian mutu.
BAB IV : TINJAUAN KHUSUS Berisi tentang tinjauan khusus yaitu perencanaan alinyemen horizontal
BAB V : PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran
1.6. Lokasi Proyek
Lokasi kegiatan pekerjaan peningkatan struktur jalan berada pada Lambur
II – Simbur Naik Kecamatan Muara Sabak Timur, tepatnya
±
xxx km dari pusat kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Tahun 2013
Gambar 1.1. Peta Kab. Tanjabtim dan Lokasi Pekerjaan
Sumber :
Gambar 1.2. Detail Lokasi Pekerjaan
BAB II MANAJEMEN PROYEK
2.1. Uraian Umum
Manajemen proyek termasuk disiplin ilmu manajemen, yaitu pengetahuan untuk mengelola suatu kegiatan. Dalam hal ini kegiatan tersebut bersifat spesifik,
yaitu berbentuk proyek. Sebagai ilmu manajemen proyek berkaiatan erat dengan fungsi merencanakan, memimpin, mengorganisir, dan mengendalikan berbagai
kegiatan proyek yang seringkali sarat dengan kandungan disiplin ilmu arsitektur, engineering, akuntansi, keuangan, dan lain-lain.
Manajemen dapat dikatakan sebagai pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya, yang menurut tujuan perencanaan diperlukan untuk
mencapai tujuan tertentu. Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam
rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan tersebut tentunya melibatkan banyak pihak-
pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan fungsional
dan hubungan kerja. Dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi maka potensi terjadinya konflik sangat besar sehingga dapat dikatakan
bahwa proyek konstruksi mengandung konflik yang cukup tinggi. Menurut G.R Terry dalam Sukama 1992, hal. 116 manajemen konstruksi
dalam proyek terbagi dalam 4 empat tahap. Tahapan tersebut yaitu : 1. Perencanaan Planning
Kegiatan perencanaan meliputi perumusan persyaratan dari bangunan yang akan di bangun, termasuk gambar-gambar rencana lengkap
dengan persyaratan yang diperlukan. 2. Perorganisasian Organizing
Berupa kegiatan dan menyusun organisasi yang akan melaksanakan pembangunan, termasuk mengatur hubungan kerja antara unsur-unsur
organisasi yang antara lain terdiri dari : pemberi tugas Owner, Perencanaan Designer, Supervisor atau Pelaksana Contractor.
3. Pelaksanaan Actuating Kegiatan pelaksanaan meliputi pelaksanaan pekerjaan di lapangan
dalam rangka mewujudkan bangunan yang direncanakan. 4. Pengawasan Controlling
Pengawasan dilakukan dengan tujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan pembangunan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
2.2. Struktur Organisasi Pelaksanaan Kegiatan
Dalam suatu pekerjaan konstruksi akan terdapat suatu hubungan beberapa
pihak yang saling terkait yang bertujuan untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan hasil yang diinginkan bersama.
Organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan mengorganisir sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan
modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai dengan kebutuhan proyek. Abrar Husen, 2008
Usaha-usaha untuk mewujudkan sebuah bangunan dalam hal ini jalan diawali dari tahap ide hingga tahap pelaksanaan. Pihak-pihak yang terlibat dalam
proyek konstruksi dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan dapat dikelompokkan menjadi tiga pihak, yaitu pihak pemilik proyek owner atau
principal employercliengantbouwheer, pihak pengawaskonsultan supervisi consultan supervision dan pihak pelaksanakontraktor aannemer.
2.2.1. Pemilik Proyek Owner