Hubungan Kerja Struktur Organisasi Pelaksanaan Kegiatan
pihak-pihak yang saling terkait ini dihubungkan dengan suatu organisasi proyek konstruksi yang solid dan professional, sehingga akan tercapai tujuan proyek yang
berkualitas.
Hubungan kerja dibentuk oleh organisasi salah satunya Organisasi Manajemen Konstruksi, organisasi ini merupakan bentuk organisasi yang
mempersatukan tiga unsur dalam pembangunan suatu proyek, yaitu pemilik proyek, yaitu pemilik, konsultan, dan manajer konstruksi dalam suatu hubungan
yang tidak saling bertentangan. Manajer konstruksi bertindak sebagai tangan kanan atau wakil dari pemilik. Keuntungan bentuk organisasi ini antara lain
adalah keterampilan konstruksi yang khusus dapat dimanfaatkan pada semua tahap proyek tanpa menimbulkan perselisihan antara pemilik dan perancang
proyek. Untuk menghindari terjadinya penyelewengan rencana selama
berlangsungnya tahap konstruksi yang dapat mengakibatkan kekacauan terhadap mutu dan hasil akhir proyek, maka dibutuhkan Konsultan Pengawas dalam proses
produksi proyek konstruksi. Berikut adalah gambar hubungan kerja antara konsultan, kontraktor, dan pemberi tugas.
Semua pihak dalam melaksanakan pekerjaan harus mengikuti atau berpedoman pada ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan yang ada serta
peraturan dari pemerintah agar tujuan pembangunan tercapai. Hubungan kerja antara unsur-unsur pengelola Pekerjaan Peningkatan Jalan
Lambur II – Simbur Naik PT. Nai Adhipati Anom, T dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Konsultan Perencana
Jasa Imbalan Proses Produksi
Imbalan
Jasa
Sumber : Buku Manajemen Kontruksi Ir. Irika Widiasanti, M.T Lenggogeni, M.T
Gambar 2.2. Skema Hubungan Kerja Pelaksana Pembangunan
Dari skema gambar diatas dapat dilihat bahwa pemberi tugas mempunyai peranan yang sangat penting dan sebagai unsur penentu dalam setiap pengambilan
keputusan.