Klasifikasi Jalan Landasan Teori

1. Menurut fungsi jalan - Jalan arteri Yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata – rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien - Jalan Kolektor Jalan yang melayai angkutan pengumpulpembagi dengan ciri–ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata – rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi - Jalan lokal Yaitu jalan yang melayani angkutan setermpat dengan ciri – ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata – rata rendah dan jumlah masuk tidak dibatasi 2. Klasifikasi menurut kelas jalan - Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan untuk menerima beban lalulintas, dinyatakan dalam muatan sumbu terberat MST dalam satuan ton. Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitanya dengan klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengan klasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam tabel II.I pasal 11, PP. No. 431993 Tabel 4.1 Klasifikasi menurut kelas jalan Fungsi Kelas Muatan Sumbu Terberat MST Ton Arteri I II III A  10 10 8 Kolekto r III A III B 8 Sumber : Tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota, No. 038TBM1997 3. Klasifikasi menurut medan jalan - Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur - Klasifikasi menurut medan jalan untuk perencanaan geometric dapat dilihat dalam tabel 4.2 Tabel 4.2 Klasifikasi menurut medan jalan No. Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan 1. 2. 3. Datar Perbukitan Pegunungan D B G 3 3 – 25 25 Sumber : Tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota, No. 038TBM1997 - Keseragaman kondisi medan yang diproyeksikan harus mempertimbangkan keseragaman kondisi medan menurut rencana

4.1.2. Kecepatan Rencana -

Kecepatan rencana, VR pada suatu ruas jalan adalah kecepatan yag dipilih sebagai dasar perencanaan geometric jalan yang memungkinkan kendaraan-kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca yang cerah, lalulintas yang lengang dan pengruh hambatan samping jalan yang tidak berarti - V R untuk masing-masing fungsi jalan dapat diterapkan dari tabel 4.3 - Untuk kondisi medan yang sulit , V R suatu segmen jalan dapat diturunan tidak lebih dari 20 kmjam Tabel 4.3 Kecepatan rencana Fungsi Kecepatan Rencana, VR kmjam Datar Bukit Pegununga n Arteri 70 – 120 60 - 80 40 – 70 Kolektor 60 – 90 50 – 60 30 – 50 Lokal 40 – 70 30 – 50 20 – 30 Sumber : Tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota, No. 038TBM1997

4.1.3. Alinemen Horizontal

Alinemen horizontal terdiri atas bagian lurus dan bagian lengkung disebut juga tikungan, perencanaan geometrik pada bagian lengkung dimaksudkan utuk mengimbangi gaya sentrifulgar yang diterima oleh kendaraan yang berjalan pada kecepatan rencana V R . Ada 3 jenis tikungan, yaitu : 1. Full Circle FC 2. Spiral – Cirlce – Spiral S - C – S 3. Spiral – Spiral S – S Pada saat kendaraan melalui tikungan dengan kecepatan rencana V R akan menerima gaya sentrifulgar, untuk mengimbangi gaya sentrifulgar tersebut dibuat suatu kemiringan melintang pada suat tikungan yang disebut superelevasi e Pada saat kendaraan melalui daerah superelevasi, akan terjadi gesekan arah melintang jalan antara ban kendaraan dengan permukaan aspal yang menimbulkan gaya gesekan melintang. Perbandingan gaya gesekan melintang dengan gaya normal disebut koefisien gesekan melintang f. jari – jari tikungan minimum R min ditetapkan sebagai berikut : Rmin= VR 2 127 emax+f 4.1 Dimana : - Rmin = jari – jari lengkung minimum m - VR = kecepatan rencana kendaraan rencana kmjam - emak = superelevasi maksimum untuk perencanaan, dipergunakan emak = 6 – 10 dan fmak sesuai dengan gambar 4.1 yang hasilnya dibulatkan.