3.5.2 Metode Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan, latihan, atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok Arikunto, 2006: 150. Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil tes kemampuan berpikir kritis.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data dengan cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
mudah diolah Arikunto, 2006: 60. Instrumen pada penelitian ini adalah instrumen tes kemampuan berpikir kritis. Perbedaan tes ini dengan tes biasanya
adalah adanya indikator kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik yang akan dinilai. Bentuk tes yang digunakan adalah tipe uraian dengan pertimbangan
bahwa dalam menjawab soal, siswa dituntut untuk menjawabnya secara rinci, agar proses berpikir, ketelitian, kejelasan dan sistematika penyusunan jawaban dapat
terlihat. Instrumen tes ini akan diberikan berupa postes untuk masing-masing kelas, baik eksperimen maupun kontrol.
3.7 Analisis Data
3.7.1 Analisis Data Uji Coba Instrumen
3.7.1.1 Analisis Validitas
Anderson, sebagaimana dikutip oleh Arikunto 2009: 65, mengungkapkan bahwa sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak
diukur. Pada penelitian ini, untuk mengetahui validitas butir soal, digunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut.
= −
2
−
2 2
−
2
Keterangan: : Koefisien korelasi antara X dan Y
N : Banyaknya subjekpeserta didik yang diteliti
: Jumlah skor tiap butir soal Y
: Jumlah skor total
2
: Jumlah kuadrat skor butir soal
2
: Jumlah kuadrat skor total Arikunto, 2009: 72.
Hasil perhitungan r
xy
dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment, dengan taraf signifikansi
= 5. Jika r
xy
r
tabel
maka item tersebut valid dan sebaliknya.
Soal yang diujicobakan berupa soal uraian yang terdiri dari 10 soal. Soal ini diujicobakan di kelas XI IPA 4 yang banyaknya 28 peserta didik. Berikut ini
peneliti akan menyajikan hasil uji coba soal yang telah dilakukan.
Tabel 3.2 Perolehan validitas butir soal Butir Soal Skor Validitas Kriteria
1 0,532
Valid 2
0,684 Valid
3 0,627
Valid 4
0,431 Valid
5 0,296
Tidak valid 6
0,625 Valid
7 0,463
Valid
8 0,619
Valid 9
0,321 Tidak valid
10 0,474
Valid r
tabel
= 0,388
Berdasarkan hasil uji coba soal diperoleh hasil bahwa dari sepuluh soal yang diujicobakan terdapat delapan butir soal yang valid butir 1,2,3,4,6,7,8, dan
10 karena koefisien korelasi r
xy
yang diperoleh lebih tinggi dari r
tabel
. Sedangkan dua soal lainnya butir 3 dan 8 belum bisa dikatakan valid karena
koefisien korelasi yang diperoleh kurang dari r
tabel
. 3.7.1.2
Analisis Reliabilitas Tes
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan memiliki taraf kepercayaan tinggi apabila tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan Arikunto, 2009:
86. Reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut.
11
= − 1 1 −
�
2
�
2
Keterangan:
11
: reliabilitas tes secara keseluruhan : banyaknya item
�
2
: jumlah varians skor tiap-tiap item � : varians total
Dengan rumus varians �
2
:
�
2
=
2
−
2
Keterangan: X: skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir;
N: jumlah peserta tes. Arikunto, 2009: 109-110
Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai
11
dikonsultasikan dengan harga r tabel, jika
maka item tes yang di uji cobakan reliabel. Berdasarkan hasil uji coba diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,533.
Koefisien reliabilitas 0,533 lebih besar dibandingkan dengan r
tabel
= 0,388. Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel. Akibatnya, soal tersebut
dapat digunakan untuk menguji kemampuan berpikir kritis peserta didik.
3.7.1.3 Analisis Tingkat Kesukaran