Sosialisasi Internalisasi Proses Pewarisan Budaya

250 SMPMTs Kelas IX

c. Enkulturasi

Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil keluarga ke lingkungan yang lebih besar masyarakat. Misalnya, anak kecil menyesuaikan diri dengan waktu makan dan waktu minum secara teratur, mengenal ibu, ayah, dan anggota- anggota keluarganya, adat, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam keluarganya, dan seterusnya sampai ke hal-hal di luar lingkup keluarga seperti norma, adat istiadat, serta hasil-hasil budaya masyarakat. Dalam masyarakat, ia belajar membuat alat-alat permainan, belajar membuat alat-alat kebudayaan atau belajar memahami unsur-unsur budaya dalam masyarakatnya. Pada mulanya, hal yang dipelajari tentu hal-hal yang menarik perhatiannya dan yang konkret. Kemudian, sesuai dengan perkembangan jiwanya, ia mempelajari XQVXUXQVXUEXGD\DODLQQ\D\DQJOHELKNRPSOHNVGDQEHUVLIDWDEVWUDN Bentuk awal dari proses enkulturasi adalah meniru berbagai macam tindakan orang lain setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasikan dalam kehidupan kepribadiannya dengan berkali-kali meniru tindakannya menjadi suatu pola yang mantap. Tahap selanjutnya adalah norma yang mengatur tindakannya tersebut kemudian dibudayakan. Sumber: httpwww.ajicahyopatrra.blogspot.com Gambar 4.20 Gotong royong dan kerja bakti sebagai salah satu nilai luhur bangsa harus mulai dikenalkan pada generasi muda di lingkungan sekolah.

3. Sarana dan Media Pewarisan Budaya

Gambar 4.20 menunjukkan bahwa proses pengenalan dan pembudayaan QRUPDGDODPPDV\DUDNDWGDSDWGLODNXNDQPHODOXLOLQJNXQJDQIRUPDOVHNRODK ataupun dipelajari melalui pergaulan masyarakat. Proses pewarisan budaya memerlukan sarana dan media untuk membantu mewujudkannya. Adapun 251 Ilmu Pengetahuan Sosial sarana dalam pewarisan budaya di antaranya adalah keluarga, masyarakat, sekolah, dan media massa. Bagaimana media tersebut dapat berperan dalam proses pewarisan budaya?

a. Keluarga

Sosialisasi \DQJ GLDODPL LQGLYLGX VHFDUD LQWHQVLI EHUODQJVXQJ GDODP keluarga. Keluarga sebagai kelompok pertama yang mengenalkan anak mengenai nilai-nilai budaya, norma, kebiasaan, dan sebagainya. Dalam keluarga, anak mengalami hubungan sosial dan disiplin untuk pertama kalinya. Pengaruh sosialisasi dan enkulturasi yang berasal dari keluarga sangat besar bagi pewarisan budaya. Apabila keluarga dalam penanaman disiplin, nilai, norma, dan kebiasaan dasar tidak mendalam karena kesibukan dan sebagainya, perkembangan kepribadian anak menjadi terganggu. Kebiasaan SRVLWLIGDQQHJDWLI\DQJEHUODQJVXQJODPDGDQWHUEXNDGDODP lingkungan keluarga dapat tertahan secara kuat pada kepribadian seorang anak. Kebiasaan tidur teratur, menggosok gigi, berpakaian rapi dan sebagainya dapat terbawa dalam kepribadian seseorang yang dipelajari melalui lingkungan keluarganya. Selain itu, keadaan keluarga yang harmonis ataupun broken home sangat memengaruhi pembentukan perkembangan kepribadian anak. Sumber: httpwww.hall4.wordpress.com Gambar 4.21 Keluarga merupakan salah satu media yang efektif dalam pewarisan budaya dalam masyarakat.