Perkembangan Pendidikan pada Masa Demokrasi Terpimpin

120 SMPMTs Kelas IX Selain itu, didirikan Institut Agama Islam Negeri IAIN untuk murid- murid lulusan pesantren yang beragama Islam. Adapun untuk murid-murid yang beragama Kristen Protestan dan Katholik didirikan sekolah Tinggi Theologia dan seminari-seminari. Selanjutnya, didirikan pula perguruan tinggi-perguruan tinggi Islam, Kristen dan Katholik, seperti Universitas Islam Indonesia, Universitas Kristen Indonesia serta Universitas Katholik Atmajaya. Tercatat pada tahun 1961 telah berdiri sebanyak 181 buah perguruan tinggi.

4. Perkembangan Pendidikan pada Masa Orde Baru

Pokok-pokok penting kebijakan pada bidang pendidikan di masa Orde Baru di antaranya diarahkan untuk menciptakan kesempatan belajar yang lebih luas dan diimbangi dengan peningkatan mutu pendidikan. Khususnya pendidikan tinggi diarahkan pada sasaran pembinaan mahasiswa yang mampu menjawab tantangan modernisasi. Oleh karena itu, dikembangkanlah sistem pendidikan yang berhubungan dengan pengembangan kesempatan dan NXDOL¿NDVLEDJLMHQLVMHQLVODSDQJDQNHUMD\DQJGLSHUOXNDQROHKSHPEDQJXQDQ nasional. Pada masa Orde Baru, dimunculkan sebuah konsepsi pendidikan yang dikenal dengan sekolah pembangunan. Kosepsi ini diajukan oleh Mashuri 6+ VHODNX 0HQWHUL 3HQGLGLNDQ GDQ .HEXGD\DQ 3 . DODP NRQVHSVL sekolah pembangunan, para siswa dikenalkan kepada jenis-jenis dan lapangan VHUWD OLQJNXQJDQ NHUMD +DO LQL GLPDNVXGNDQ DJDU PHUHND GDSDW PHOLKDW kemungkinan untuk memberikan jasa melalui karyanya. Anak-anak didik tidak hanya diberi pelajaran teori, tetapi juga diperkenalkan kepada sejumlah pekerjaan yang kira-kira dapat mereka lakukan. Dengan cara itu, mereka akan dapat menyalurkan bakatnya masing-masing sekaligus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang akan mereka hadapi. Adapun untuk memberikan kesempatan belajar yang lebih luas, pemerintah melaksanakan Instruksi Presiden Inpres Pendidikan Dasar. Adanya Instruksi Presiden ini membuat jumlah sekolah dasar meningkat pesat. Tercatat pada periode 19931994 hampir 150.000 unit SD Inpres telah dibangun. Selain melaksanakan Inpres Pendidikan Dasar, pemerintah juga melaksanakan SURJUDP3HPEHUDQWDVDQXWD+XUXI\DQJGLPXODLSDGDWDQJJDOJXVWXV 1978, Program Wajib Belajar yang dimulai pada tanggal 2 Mei 1984, dan program Gerakan Orang Tua Asuh GNOTA.

5. Perkembangan Pendidikan pada Masa Reformasi

3HPHULQWDK SDGD PDVD 5HIRUPDVL PHQMDODQNDQ DPDQDW 88 dengan memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 dari anggaran pendapatan belanja negara APBN. Selain itu, pemerintah 121 Ilmu Pengetahuan Sosial juga memberikan ruang yang cukup luas bagi perumusan kebijakan-kebijakan SHQGLGLNDQEDUX\DQJEHUVLIDWUHIRUPDWLIGDQUHYROXVLRQHU+DOLQLGDSDWGLOLKDW dari ditetapkannya UU No 22 Tahun 1999 yang mengubah sistem pendidikan Indonesia menjadi sektor pembangunan yang didesentralisasikan, dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menggantikan UU 1R7DKXQ\DQJPHQGHIHQLVLNDQXODQJSHQJHUWLDQSHQGLGLNDQPHQMDGL usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses SHPEHODMDUDQDJDUVLVZDVHFDUDDNWLIPHQJHPEDQJNDQSRWHQVLGLULQ\DXQWXN memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 3HPHULQWDKSDGDPDVD5HIRUPDVLMXJDPHODNXNDQEHEHUDSDNDOLSHUXEDKDQ kurikulum. Perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK

3DGD SHODNVDQDDQ NXULNXOXP LQL VLVZD GLWXQWXW XQWXN DNWLI XQWXN PHPSHUROHKLQIRUPDVLXUXEHUWXJDVVHEDJDLIDVLOLWDWRUXQWXNPHPSHUROHK LQIRUPDVL..EHUXSD\DXQWXNPHQHNDQNDQSDGDNHWHUFDSDLDQNRPSHWHQVL siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar learning outcomes dan keberagaman.

b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP

Secara umum, KTSP tidak jauh berbeda dengan KBK, namun perbedaan yang menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada desentralisasi sistem pendidikan. Pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan sekolah dalam hal ini guru, dituntut untuk mampu mengembangkan dalam bentuk silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya.

c. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menekankan pada kompetensi berbasis sikap, NHWHUDPSLODQGDQSHQJHWDKXDQVHUWDPHQHNDQNDQSDGDNHDNWLIDQVLVZDXQWXN mendapatkan pengalaman personal melalui observasi pengamatan, bertanya, PHQDODU PHQ\LPSXONDQ GDQ PHQJRPXQLNDVLNDQ LQIRUPDVL GDODP NHJLDWDQ pembelajaran.