Pelita III 1 April 1979-31 Maret 1984

114 SMPMTs Kelas IX 4. Pelita IV 1 April 1984 – 31 Maret 1989 Pelita IV menitikberatkan pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha menuju swasembada pangan, serta meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri berat maupun industri ULQJDQ +DVLO \DQJ GLFDSDL SDGD 3HOLWD ,9 GL DQWDUDQ\D DGDODK swasembada pangan dengan produksi beras mencapai 25,8 juta ton pada tahun 1984. Kesuksesan ini mendapatkan penghargaan dari FAO Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia pada tahun 1985. 5. Pelita V 1 April 1989 - 31 Maret 1994 Pelita V menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri untuk menetapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi hasil pertanian lainnya; dan sektor industri khususnya industri yang menghasilkan barang ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian, serta industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri. Pelita V adalah periode terakhir dari pembangunan jangka panjang tahap pertama. Lalu, dilanjutkan pembangunan jangka panjang tahap kedua. 6. Pelita VI Pelita VI merupakan awal pembangunan jangka panjang tahap kedua. Pelita VI lebih menitikberatkan pada sektor ekonomi, industri, pertanian, serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya. Direncanakan, Pelita VI dilaksanakan mulai tanggal 1 April 1994 dan berakhir pada tanggal 31 Maret 1999. Namun, pada tahun 1997 Indonesia dilanda krisis keuangan yang berlanjut menjadi krisis ekonomi dan akhirnya menjadi krisis kepercayaan terhadap pemerintah. Akibatnya, Pelita VI tidak bisa dilanjutkan sesuai dengan yang direncanakan.

4. Perkembangan Ekonomi pada Masa Reformasi

Pada tahun 1997, Indonesia dilanda krisis keuangan dan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika melemah dari Rp2.500,00 pada tahun 1997 menjadi Rp15.000,00 pada bulan Juni 1998. Melemahnya nilai tukar rupiah memicu terjadinya krisis ekonomi. Banyak perusahaan dalam negeri yang melakukan pinjaman luar negeri dalam dolar Amerika kesulitan membayar pinjaman karena nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika lemah. Angka pemutusan kerja meningkat disebabkan banyak 115 Ilmu Pengetahuan Sosial perusahaan yang melakukan penghematan atau menghentikan kegiatan usaha bangkrut. Angka kemiskinan bertambah, harga-harga kebutuhan pokok naik tidak terkendali, dan biaya hidup makin tinggi. DJDLPDQDNDKSHUNHPEDQJDQHNRQRPL,QGRQHVLDSDGDPDVD5HIRUPDVL SDXSD\D\DQJGLODNXNDQSHPHULQWDKSDGDPDVD5HIRUPDVLXQWXNPHQJDWDVL krisis ekonomi? Untuk mengetahuinya, mari mengerjakan kegiatan berikut 1. Bentuk kelompok yang anggotanya terdiri atas 3-4 orang 2. Carilah di internet atau membaca buku di perpustakaan terkait materi WHQWDQJSHUNHPEDQJDQHNRQRPL,QGRQHVLDSDGDPDVD5HIRUPDVL 3. Lengkapilah kolom berikut sesuai dengan materi yang kamu peroleh No Periode Kepemimpinan Kondisi Ekonomi Kebijakan Mengatasi Krisis Ekonomi 1 -+DELELH 2 .+EGXUUDKPDQ Wahid 3 Megawati Soekarnoputri 4 Soesilo Bambang Yudhoyono 4. Tulis haritanggal dan identitas nama, nomor dan kelas 5. Presentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas Aktivitas Kelompok