Pembentukan Struktur Pemerintahan yang Lengkap
92
SMPMTs Kelas IX
3. Pembagian Wilayah Indonesia Pada rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI yang
diselenggarakan pada tanggal 19 Agustus 1945, diputuskan pembagian ZLOD\DK,QGRQHVLDPHQMDGLGHODSDQSURYLQVLGLVHOXUXKEHNDVMDMDKDQ+LQGLD
Belanda. Kedelapan provinsi tersebut adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Borneo Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Sunda Kecil Nusatenggara,
Sumatra, dan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta.
4. Pembentukan Kementerian Setelah pembagian wilayah Indonesia, rapat Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia PPKI dilanjutkan untuk membentuk kementerian. Dalam rapat ini, diputuskan pembentukan kementerian-kementerian, di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Departemen Dalam Negeri b. Departemen Luar Negeri
c. Departemen Kehakiman d. Departemen Keuangan
e. Departemen Kemakmuran I Departemen Kesehatan
g. Departemen Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan
h. Departemen Sosial i. Departemen Pertahanan
j. Departemen Perhubungan k. Departemen Pekerjaan Umum
5. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pada tanggal 22 Agustus 1945, PPKI kembali menyelenggarakan rapat
pembentukan KNIP Komite Nasional Indonesia Pusat. Tugas dan wewenang .1,3 DGDODK PHQMDODQNDQ IXQJVL SHQJDZDVDQ GDQ EHUKDN LNXW VHUWD GDODP
PHQHWDSNDQDULVJDULVHVDU+DOXDQ1HJDUD+1 6. Membentuk Kekuatan Pertahanan dan Keamanan
Pada tanggal 23 Agustus, Presiden Soekarno mengesahkan Badan Keamanan Rakyat BKR sebagai badan kepolisian yang bertugas menjaga
keamanan. Selanjutnya, pada tanggal 5 Oktober, dibentuk tentara nasional yang disebut dengan TKR Tentara Keamanan Rakyat.
93
Ilmu Pengetahuan Sosial
b. Perubahan Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI menjadi Republik Indonesia Serikat RIS
Sejak merdeka, pemerintah Indonesia berupaya menjalankan pemerintahan sesuai dengan UUD 1945.
Namun kenyataannya, hal-hal yang telah ditetapkan dalam UUD 1945 tidak dapat sepenuhnya dilaksanakan sebagaimana mestinya.
+DO LQL GLVHEDENDQ ROHK SHUXEDKDQSHUXEDKDQ VLWXDVL SROLWLN GL ,QGRQHVLD 6LWXDVL SROLWLN WHUVHEXW GL DQWDUDQ\D DGDODK DGDQ\D SHUVHWXMXDQ .RQIHUHQVL
Meja Bundar KMB. 3DGDJXVWXV±1RYHPEHU.RQIHUHQVL0HMDXQGDU.0
GLVHOHQJJDUDNDQ GL HQ +DDJ HODQGD DODP NRQIHUHQVL LQL Belanda
mengakui RIS Republik Indonesia Serikat
sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
Pengakuan Belanda terhadap RIS memberikan keuntungan bagi
,QGRQHVLDNDUHQDHODQGDPHQJDNXLVHFDUDIRUPDONHGDXODWDQSHQXKQHJDUD ,QGRQHVLDGLEHNDVZLOD\DK+LQGLDHODQGD
Meskipun membawa keuntungan, pengakuan ini juga membawa dampak QHJDWLI 5HSXEOLN ,QGRQHVLD \DQJ VHPXOD EHUEHQWXN QHJDUD NHVDWXDQ KDUXV
berubah menjadi negara serikat. Akibatnya, Republik Indonesia hanya menjadi
salah satu negara bagian saja dari RIS. Adapun wilayah RIS seperti berikut. 1. Negara Bagian
Negara bagian meliputi Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatra, Negara Sumatra Timur,
dan Republik Indonesia.
2. Satuan-Satuan Kenegaraan Satuan kenegaraan meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
Kalimantan Tenggara, Banjar, Dayak Besar, Bangka, Belitung, Riau, dan Jawa Tengah
3. Daerah Swapraja Daerah Swapraja meliputi Kota Waringin, Sabang, dan Padang.
94
SMPMTs Kelas IX
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.8 Peta Wilayah Republik Indonesia Serikat
Perubahan bentuk negara dari negara kesatuan menjadi negara serikat mengharuskan
adanya penggantian UUD Undang-Undang Dasar. Oleh karena itu, disusunlah naskah UUD Republik Indonesia
Serikat yang diberi nama Konstitusi RIS. Selama berlakunya Konstitusi RIS 1949, UUD 1945
tetap berlaku, tetapi hanya untuk negara bagian Republik Indonesia.