Aktivitas Siswa Kajian Teori

2. Keterampilan yang berkaitan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal diantaranya: 1 memodifikasi tingkah laku; 2 pengelolaan kelompok; 3 menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. 2.1.3.8 Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur dengan melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah Hasibuan, 2010:88. Komponen-komponennya antara lain: 1 memusatkan perhatian siswa selama diskusi berlangsung; 2 memperjelas permasalahan; 3 menganalisis ide siswa; 4 Meningkatkan keterlibatan siswa; 5 menyebarkan kesempatan berpartisipasi; 6 menutup diskusi Dalam penelitian ini, keterampilan guru di atas akan diamati menggunakan lembar observasi yang selanjutnya akan dipadukan dengan langkah-langkah Problem Based Learning dan media video pembelajaran.

2.1.4 Aktivitas Siswa

Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar, sebab pada dasarnya belajar adalah berbuat. Sehubungan dengan hal ini, Piaget dalam Sardiman, 2012: 96-100 menerangkan bahwa seorang anak itu berpikir sepanjang berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak tidak berpikir. Oleh karena itu, agar anak berpikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Slameto 2010: 36 menambahkan bahwa informasi yang diterima siswa dalam proses belajar yang berasal dari aktivitas sendiri akan lebih bermakna. Apabila siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, maka ia akan memiliki pengetahuan yang lebih baik.Dierich dalam Sardiman, 2004: 101 menggolongkan aktivitas siswa dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut. 1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, dan memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. 4. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. 7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menganggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8. Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar merupakan kegiatan fisik dan mental siswa selama kegiatan belajar. Aktivitas belajar yang dilakukan sendiri oleh siswa akan menjadikan pengetahuan yang diperoleh lebih bermakna, oleh karena itu guru diharapkan mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Indikator aktivitas siswa yang akan digunakan untuk melengkapi data perilaku siswa dalam pembelajaran matematikamelalui model Problem Based Learning PBL berbantuan video pembelajaran meliputi:mental activities, motor activities, visual activities, oral activities, dan writing activities

2.1.5 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MODEL CIRC PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

0 9 279

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS V A SDN SEKARAN 01

0 5 290

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

1 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

0 0 13

Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples pada Siswa Kelas III SDN Kalibanteng Kidul 02.

0 0 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Cooperative Learning Tipe STAD dengan Permainan Monopoli Pada Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02.

0 0 1

( ABSTRAK ) Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Membaca KWL di Sekolah Dasar Kelas V.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Membaca KWL di Sekolah Dasar Kelas V.

0 0 98