Problem Based Learning Kajian Teori

Tinggi gedung Taipei 101 pada gambar adalah 8 cm. Tinggi gedung sebenarnya adalah 100 m. Untuk mencari skala gedung yaitu, Menentukan Skala = = = = jadi skalanya 1: 1.250

2.1.7 Problem Based Learning

2.1.7.1 Pengertian dan Karakteristik Problem Based Learning Dalam penjelasan di atas telah diutarakan bahwa salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan memecahkan masalah. Sesuai dengan tujuan tersebut, hendaknya pembelajaran matematika dikembangkan atau diajarkan berdasarkan pada model pemecahan masalah. Problem Based Learning adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi, dan pengaturan diri Eggen Kauchak, 2012:307. Pandangan tentang Problem Based Learning juga dikemukakan oleh Soucisse dkk dalam baden dkk, 2004:28 mengatakan bahwa Problem Based Learningadalah sebuah cara untuk membuat siswa mengambil alih tanggung jawab dalam pembelajaran mereka sendiri, sehingga keuntungan yang mereka dapat lebih luas cakupannya dan mereka bisa menyalurkan serta menambah kemampuannya seperti kemampuan berkomunikasi,kerja tim sertamemecahkan masalah. Supinah 2010:17 mengemukakan bahwa Problem Based Learningsebagai pendekatan pembelajaran yang diawali dengan pemberian masalah kepada siswa dimana masalah tersebut diawali dengan pemberian masalah kepada siswa dimana masalah tersebut dialami atau merupakan pengalaman sehari-hari siswa. Selanjutnya siswa menyelesaikan masalah tersebut untuk menemukan pengetahuan baru. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat didefinisikan bahwa Problem Based Learning adalah seperangkat model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menggunakan masalah sehari-hari di sekitar siswa untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan memecahkan masalah, menganalisis materi dan kemampuan berkomunikasi. Secara garis besar PBL terdiri dari kegiatan menyajikan suatu situasi masalah yang nyata dan bermakna kepada siswa serta memfasilitasi mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Problem Based Learning mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 1. Pelajaran berfokus pada pemecahan masalah Kracjik Blumenfeld dalam Eggen dkk, 2012:307 mengatakan bahwa kegiatan Problem Based Learningbermula dari satu masalah dan memecahkannya adalah fokus pembelajarannya. Langkah awal dari pembelajaranberdasar masalah adalah mengajukanmasalah, selanjutnya berdasarkan masalah ditemukan konsep, prinsip serta aturan-aturan.Masalah yang diajukan secara autentik ditujukan dengan memacu padakehidupan riil. 2. Tanggung jawab untuk memecahkan masalah bertumpu pada siswa Menurut Eggen dkk 2012:307 Problem Based Learningdilaksanakan dalam kelompok yang cukup kecil, sehingga semua siswa terlibat dalam proses itu. Dengan membuat siswa terlibat dalam proses dan tanggung jawab dalam pembelajaran mereka sendiri, keuntungan yang mereka dapat lebih luas cakupannya dan mereka bisa menyalurkan serta menambah kemampuannya seperti kemampuan berkomunikasi, kerja tim sertamemecahkan masalah. 3. Guru mendukung proses saat siswa mengerjakan masalah. Eggen dkk 2012:307 mengemukakan bahwa peran guru dalam menuntun siswa sangat penting. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan memberikan dukungan pengajaran lain saat siswa berusaha memecahkan masalah. Jika guru tidak memberikan cukup bimbingan dan dukungan, siswa akan gagal, membuang waktu dan mungkin memunculkan pemikiran yang salah. Tetapi jika berlebihan siswa tidak akan mendapat banyak pengalaman dalam pemecahan masalah. 2.1.7.2 Keunggulan, Manfaat, dan HasilProblem Based Learning Problem Based Learningdalam pembelajaran memiliki banyak keunggulan, diantaranya seperti yang dijelaskan oleh Halonen dalam Murti,2010:4 PBL memberikan aneka keuntungan sebagai berikut: 1. Kemampuan untuk mengingat siswa lebih besar. 2. Mengembangkan keterampilan interdisipliner, mengakses dan menggunakan informasi,memadukan pengetahuan dengan lebih baik, memadukan belajar di kelas dan lapangan. 3. Mengembangkan keterampilan belajar seumur hidup dengan cara meneliti dan cara mengatasi masalah serta cara berkomunikasi dalam kelompok 4. Menciptakan lingkungan belajar yang aktif, kooperatif, menggunakan penilaian diri dan kelompok, berpusat pada siswa, mempunyai efektivitas tinggi. 5. Menciptakan lingkungan belajar yang memberikan umpan balik segera, memberikan kesempatan untuk mempelajari aneka sasaran belajar yang disukai siswa, menciptakan lingkungan belajar yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dalam memecahkan masalah. 6. Meningkatkaan motivasi dan kepuasan siswa, interaksi siswa dengan siswa, dan interaksi siswa dengan guru. Menurut Smith dalam Amir, 2010:27 manfaat Problem Based Learningbagi siswa yaitu: meningkatkan kecakapan dalam pemecahan masalah, membuat siswa menjadi lebih mudah mengingat, meningkatkan pemahaman dan pengetahuan, mendorong siswa untuk berpikir secara penuh, membangun kemampuan kemimpinan dan kerjasama, kecakapan belajar, dan memotivasi siswa untuk belajar. Hasil Problem Based Learningmenurut Arends 2008:43terutama membantu siswa untuk: 1. Meningkatkan keterampilan anak untuk belajar secara mandiri 2. Meningkatkan keterampilan berpikir, terutama dalam penyelidikan dan keterampilan mengatasi masalah. 3. Memperbaiki perilaku dan meningkatkan keterampilan sosial sesuai peran orang dewasa.

2.1.8 Teori yang Mendukung Penerapan Problem Based Learning

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MODEL CIRC PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

0 9 279

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS V A SDN SEKARAN 01

0 5 290

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

1 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

0 0 13

Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples pada Siswa Kelas III SDN Kalibanteng Kidul 02.

0 0 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Cooperative Learning Tipe STAD dengan Permainan Monopoli Pada Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02.

0 0 1

( ABSTRAK ) Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Membaca KWL di Sekolah Dasar Kelas V.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Membaca KWL di Sekolah Dasar Kelas V.

0 0 98