Media Video Pembelajaran Kajian Teori

Membantu Inquiry dan investigasi mengeksplorasi dan mendistribusikan informasi Membantu Inquiry dan investigasi mengeksplorasi dan mendistribusikan informasi antar anggota kelompok Siswa dapat belajar dengan menggunakan tayangan video yang diputar kembali secara berkelompok. Siswa dapat belajar dengan menggunakan tayangan videoyang diputar kembali secara berkelompok. Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah. Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah. Performansi: Mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit Performansi: Mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah Tanya jawab debriefing : menguji keakuratan dari solusi Tanya jawab debriefing : menguji keakuratan dari solusi Refleksi terhadap pemecahan masalah Refleksi terhadap pemecahan masalah

2.1.10 Media Video Pembelajaran

2.1.10.1 Pengertian Media Smalldino dkk 2011:7 menyatakan bahwa media merupakan bentuk jamak dari perantara medium, merupakan sarana komunikasi, berasaldari bahasa latin medium antara, istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Enam kategori dasar media adalah teks, audio, visual, video, perkayasabenda-benda manipulative, dan orang- orang. Selanjutnya Gagne dalam Sadiman dkk, 2007:6 menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Kemudian Briggs juga menambahkan bahwa komponen yang dimaksudkan Gagne merupakan semua alat fisik seperti buku, filmvideo, kaset, film bingkai. Kemudian Akhsin dalam Kustiono, 2010:2 menyatakan bahwa media disebut juga saluran atau channel, karena menyampaikan pesan dari sumber informasi kepada penerima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam penyajian informasi untuk mengantar pesan dari sumber informasi kepada penerima. 2.1.10.2 Pengertian Multimedia Pengertian multimedia dapat berbeda dari sudut pandang orang yang berbeda, tetapi secara umum multimedia berhubungan dengan penggunaan lebih dari satu macam media untuk menyajikan informasi. Oblinger Munir, 2012:2 mendefinisikan multimedia merupakan penyatuan dua atau lebih media komunikasi seperti teks, grafik, animasi, audio, dan video dengan ciri interaktivitas komputer untuk menghasilkan satu presentasi menarik. Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter Munir, 2012:3 adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu dan koneksi, sehingga pengguna dapat berinteraksi, melakukan navigasi, berkarya, dan berkomunikasi. Berdasarkan pengertian itu multimedia terdiri dari 4 faktor, yaitu: 1 ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan apa yang didengar; 2 ada link yang menghubungkan pengguna dengan informasi; 3 ada alat navigasi yang membantu pengguna dalam menerima materi; 4 multimedia menyediakan tempat kepada pengguna untuk mengumpulkan, memproses, dan mengkomunikasikan informasi dengan ide secara interaktif. Daryanto 2010:51 mengemukakan bahwa multimedia terbagi menjadi dua kategori,yaitu multimedia linier, dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun termasuk fitur atau menu control yang dapat dioperasikan oleh pengguna, contohnya: televise, film, video. Sedangkan multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi alat pengontrol fitur atau menu yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang akan dilakukan selanjutnya, contohnya: pembelajaran interaktif, aplikasi game dan lain- lain. Penelitian ini dilaksanakan dengan penerapan Problem Based Learning berbantuan video pembelajaran. Berdasarkan pendapat Daryanto di atas, video pembelajaran termasuk kategori multimedia linier. Multimedia linear tidak dilengkapi dengan pengontrol di dalamnya, tetapi ddalam pelaksanaanya membutuhkan alat pemutar. Alat tersebut berupa LCD proyektor dan laptop sehingga control pengguna ada pada laptop dan proyektor. Video pembelajaran dalam penelitian ini ditampilkan sebagai media linier terkontrol. 2.1.10.3 Media Audio Menurut Kustiono 2010:68 Media pembelajaran audio merupakan bentukan media baik software maupun hardware yang mengandung dan mampu menyampaikan pesan-pesan yang terkandung secara auditif. Artinya pesan-pesan yang dikandungnya disampaikan dengan melalui saluran indra pendengaran. Menurut Gerlay dkk dalam Kustiono, 2010:68 media audio termasuk jenis media rekaman suara dengan bahasa verbal atau sound effect dan musik. Yang termasuk dalam klasifikasi media audio ini adalah rekaman suara guru, radio, rekaman piringan hitam, tape recorder, dan sebagainya. 2.1.10.4 Media Visual Menurut Kustiono 2010:46 media visual adalah media dua dimensi yang memiliki ukuran panjang dan lebar. Menurut Sudarmono dalam Kustiono, 2010:46 media visual dasar bisa berupa media grafis, yang termasuk media visual diantaranya: foto, diagram, grafik, poster, sketsa, bagan, dan lain sebagainya.berkaitan dengan media visual, Sadiman dan Hamalik dalam Kustiono, 2010:46 sama-sama menekankan bahwa gambar maupun foto yang digunakan harus autentik, sederhana, ukuran relatif besar, mengandung gerak, jika bisa diutamakan dari hasil karya siswa sendiri dan artistik. 2.1.10.5 Media Audiovisual Menurut Kustiono 2010:78 media pembelajaran audio visual merupakan bentukan media baik software maupun hardware yang mengandung dan mampu menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara auditif sekaligus visual. Dale dalam Kustiono, 2010:79 mengklasifikasikan media pembelajaran audio-visual menurut pengalaman belajar siswa dalam kerusut pengalaman atau the cone of experience miliknya, ke dalam klasifikasi media tingkatan ke-7 dan ke-8, yakni media TV dan gambar hidup. Dari berbagai pendapat para ahli di atas, dapat dikatakan bahwa media audio visual pada dasarnya merupakan media yang memiliki dua aspek yaitu aspek audio suara dan visual tayangan dan kedua aspek tersebut digabungkan secara sedemikian rupa sehingga terjadi kepaduan dalam penyajiannya. 2.1.10.6 Video Pembelajaran Munir 2012:290 mendefinisikan bahwa video adalah tekhnologi penangkapan, perekaman, pengolahan, penyimpanan, pemindahan dan perekonstruksian urutan gambar diam dengan menyajikan adegan-adegan dalam gerak secara elektronik. Menurut Nugent Smalldino, 20112:404, banyak guru menggunakan video untuk memperkenalkan sebuah topic, menyajikan isi materi, menyediakan perbaikan termasuk evaluasi, dan meningkatkan pengayaan. Penggunaan video bisa digunakan di seluruh lingkungan pengajaran di kelas, baik dalam kelompok kecil, klasikal, maupun siswa orang-perorangan. Menurut Degeng Kustiono 2010:4 pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam upaya membelajarkan siswa, peranan dan fungsi media pembelajaran sangat penting, karena dapat digunakan untuk memperkenalkan sebuah topic, menyajikan isi materi, menyediakan perbaikan termasuk evaluasi, dan meningkatkan pengayaan. Video pembelajaran adalah media audio visual yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Kehadiran media video dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang merupakan bagian dari sistem pembelajaranKristanto, 2011:15. Ditambahkan, menurut Riyana 2007:5 Media Video pembelajaran adalah media atau alat bantuyang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan- pesanpembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip,prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantupemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa video pembelajaran adalah sebuah tekhnologi yang dapat digunakan untuk memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk memperkenalkan sebuah topic, menyajikan isi materi, menyediakan perbaikan termasuk evaluasi, dan meningkatkan pengayaan dalam upaya membelajarkan siswa. Bisa dikatakan juga bahwa video pembelajaran adalah sebuah multimedia yang berupa audio visual. 2.1.10.7 Karakteristik Video Pembelajaran Riyana 2007:7 menyatakan bahwa media videopembelajaran mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Mampu memperbesar objek yang kecil terlalu kecil bahkan yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. 2. Dapat diperbanyak dan dapat di edit. 3. Tampilannya dapat dimanipulasi. 4. Video dapat membuat objekgambar yang ditampilkan dapat disampaikan dalam durasi tertentu dalam keadaan diam. 5. Video mampu mempertahankan perhatian siswaaudien yang melihatvideo tersebut. Hasil penelitian menunjukansiswa bisa bertahan lebih lama hingga 1- 2 jam untukmenyimak video dengan baik dibandingkandengan mendengarkan saja yang hanya mampu bertahan dalam waktu 25-30 menit saja. 6. Video mampu menampilkan objek gambar dan informasi yang paling baru, hangat dan actual immediacy atau kekinian. 2.1.10.8 Kelebihan Video Pembelajaran Menurut Smaldino dkk 2011:404 video dalam pembelajaran mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya: 1. Video tersedia untuk hampir seluruh jenis topikmata pelajaran dan untuk semua jenis tingkatan siswa, dalam semua jenis ranah pengajaran kognitif, afektif, psikomotor dan interpersonal 2. Waktu dan biaya kunjungan lapangan bisa dihindari, jadi bisa membawa siswa kemana saja tanpa membayar. 3. Memperluas minat siswa melampaui dinding kelas. 4. Benda-benda yang terlalu besar atau yang terlalu kecil dapat dibawa ke dalam kelas dan bisa dilihat dengan mata telanjang. 5. Benda-benda yang terlalu berbahaya seperti gerhana matahari bisa dipelajari dengan aman. 2.1.10.9 Langkah Penggunaan Media Video Pembelajaran Langkah-langkah penggunaan media video pembelajaran sebagai media terkontrol Sadiman dkk, 2007:192 adalah sebagai berikut: 1. Peserta didik diatur dalam kelompok-kelompok belajar 2. Setiap kelompok diketuai oleh pemimpin kelompok dan disupervisi oleh guru 3. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai disampaikan terlebih dahulu 4. Siswa dapat belajar dengan menggunakan tayangan video secara berkelompokklasikal. 5. Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah, memperdalam pemahaman atau menyelesaikan tugas-tugas tertentu. 2.1.10.10 Proses Pembuatan Video Pembelajaran Video pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan Microsoft Power Pointdalam penyusunan materi serta animasi. Kemudian peneliti merekam suara pengisi untuk video. Setelah itu materi yang telah jadi dalam bentuk Power Pointtadi diputar dan direkam melalui menu Capture Screen pada program AVS Video Editor 6.3. Hasil dari rekaman AVS Video Editor 6.3kemudian diubah formatnya converting menjadi avi. menggunakan program Format Factory. Hasil dari rekaman AVS Video Editor 6.3 ukurannya masih sangat besar bisa mencapai 500 MB – 1 GB untuk ukuran rekaman video durasi 5 – 9 menit, saat diubah formatnya converting menjadi avi. menggunakan program Format Factorysecara otomatis ukuran akan dikecilkan otomatis hingga hanya berukuran 10 – 20 MB. Setelah itu tinggal menggabungkan antara video dengan rekaman suara, animasi, serta menambahkan efek suara untuk background dengan Windows Movie Maker. Dengan pengeditan tersebut video telah selesai dan tinggal di publishuntuk proses terakhir. 2.1.10.11 Langkah-langkah PBL Berbantuan Video Pembelajaran Tabel 2.2 Langkah-langkah PBL Berbantuan Video Pembelajaran Langkah-langkah PBL gabungan antara Arends 2011:57dan Pierce JonesRusman 2012:242 Langkah pembelajaran dengan Video Pembelajaran Sadiman dkk 2007:192 Langkah-langkah PBL berbantuan video pembelajaran Memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa Memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa melalui media video pembelajaran Mempersiapkan siswa untuk berperan sebagai pemecah masalah dengan bekerja sama. Mempersiapkan siswa untuk berperan sebagai pemecah masalah dengan bekerja sama. Mengorganisasikan siswa untuk meneliti membuat kelompok Tujuan pembelajaran yang akan dicapai disampaikan terlebih dahulu Tujuan pembelajaran yang akan dicapai disampaikan terlebih dahulu Mengorganisasikan siswa untuk meneliti dengan membagi kelompok Peserta didik diatur dalam kelompok-kelompok belajar Peserta didik diatur dalam kelompok- kelompok belajar Setiap kelompok diketuai oleh pemimpin kelompok dan disupervisi oleh guru Setiap kelompok diketuai oleh pemimpin kelompok dan disupervisi oleh guru Membantu Inquiry dan investigasi mengeksplorasi dan mendistribusikan informasi Membantu Inquiry dan investigasi mengeksplorasi dan mendistribusikan informasi antar anggota kelompok Siswa dapat belajar dengan menggunakan tayangan video yang diputar kembali secara berkelompok. Siswa dapat belajar dengan menggunakan tayangan videoyang diputar kembali secara berkelompok. Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah. Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah. Performansi: Mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit Performansi: Mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah Tanya jawab debriefing : menguji keakuratan dari solusi Tanya jawab debriefing : menguji keakuratan dari solusi Refleksi terhadap pemecahan masalah Refleksi terhadap pemecahan masalah

2.1.11 Pedoman Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MODEL CIRC PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

0 9 279

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS V A SDN SEKARAN 01

0 5 290

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

1 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

0 0 13

Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples pada Siswa Kelas III SDN Kalibanteng Kidul 02.

0 0 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Cooperative Learning Tipe STAD dengan Permainan Monopoli Pada Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02.

0 0 1

( ABSTRAK ) Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Membaca KWL di Sekolah Dasar Kelas V.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Membaca KWL di Sekolah Dasar Kelas V.

0 0 98