Kinerja a. Pengertian Kinerja

34 Yeremias 2014:197 mengungkapkan bahwa penilaian kinerja bertujuan untuk menentukan kompetensi, perbaikan kinerja, umpan balik, dokumentasi, promosi,pelatihan, mutasi, pemecatan, pemberhentian, penelitian kepegawaian, dan perencanaan tenaga kerja. Selanjutnya menurut Mahmudi 2007:60 tujuan penilaian kinerja disektor publik adalah : 1. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi Pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan organisasi. Penilaian organisasi bertujuan sebagai tonggak milestone yang menunjukkan tingkat ketercapaian tujuan dan jugamenunjukkan apakah organisasi berjalan sesuai arah menyimpang dari tujuanyang ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan dari arah yang semestinya,pimpinan dapat melakukan tindakan koreksi dan perbaikan dengan cepat. 2. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai Pengukuran kinerja merupakan pendekatan sistematik dan terintegrasi untuk memperbaiki kinerja organisasi dalam rangka mencapai tujuan strategikorganisasi serta mewujudkan visi dan misinya. Sistem pengukuran kinerjabertujuan memperbaiki hasil dari usaha yang dilakukan oleh pegawai denganmengaitkannya terhadap tujuan organisasi. Pengukuran kinerja merupakansaran untuk pembelajaran pegawai tentang cara mereka seharusnya bertindak,serta memberikan dasar dalam perubahan perilaku, sikap, skill, ataupengetahuan kerja yang harus dimiliki pegawai untuk mencapai hasil kerja terbaik. 3. Memperbaiki kinerja periode-periode berikutnya Pengukuran kinerja dilakukan sebagai sarana pembelajaran untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang. Penerapan sistem pengukuran kinerja dalam jangka panjang bertujuan membentuk budaya berprestasi achivement culture didalam organisasi. Saat ini, kinerja harus lebih baik dari kinerja sebelumnya,dan kinerja mendatang harus lebih baik dari pada sekarang. 4. Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam pembuatan keputusanpemberian penghargaan reward dan hukuman punishment. Pengukurankinerja bertujuan memberikan dasar sistemantik bagi pimpinan untukmemberikan reward misalnya: kenaikan gaji, tunjangan, dan promosi ataupunishment misalnya: pemutusan kerja, penundaan promosi, dan teguranOrganisasi yang berkinerja tinggi berusaha menciptakan sistem reward,insentif, dan gaji yang memiliki hubungan yang jelas dengan pengetahuan,kemampuan, dan kontribusi individu terhadap kinerja organisasi. 5. Memotivasi pegawai Pengukuran kinerja bertujuan meningkatkan motivasi pegawai, dengan pengukuran kinerja yang dihubungkan dengan manajemen kompensasi,pegawai yang berkinerja tinggi akan memperoleh reward. Reward tersebutmemberikan motivasi pegawai untuk berkinerja lebih tinggi 35 dengan harapankinerja yang tinggi akan memperoleh kompensasi yang tinggi. 6. Menciptakan akuntabilitas publik Pengukuran kinerja merupakan salah satu alat untuk mendorong terciptanya akuntabilitas publik. Pengukuran kinerja menunjukan seberapa besar kinerja di capai, seberapa bagus kinerja financial organisasi, dan kinerja lainnya yang menjadi dasar penilaian akuntabilitas. Bagi pihak internal, pimpinan membutuhkan laporan kinerja dari stafnya untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja. Bagi pihak eksternal, informasi kinerja tersebut digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi, menilai tempat transparansi dan akuntabilitas publik. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan pengukuran kinerja sangat penting karena dengan mengukur kinerja dapat mengetahui capaian organisasi dalam mematuhi standar kinerja yang ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan dan mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan dalam organisasi. d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organsasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai agar memiliki kinerja yang baik menurut para ahli, adalah sebagai berikut : E + A = P a. Menurut Davis dalam Mangkunegara 2011:67 faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor motivasi motivation. b. Sutrisno 2011:176, menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah : efektifitas, efesiesi, otoritas, tanggung jawab, disiplin dan inisiatif.