Hubungan Motivasi dan Kinerja

44 Penelitian yang dilakukan oleh Triyoga Agung Wibowo 2008 dengan judul „ “Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Mo tivasi Kerja Dan Kinerja Karyawan”. Hasil analisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling menunjukkan bahwa secara empiris budaya organisasi terbukti berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan, kepuasan kerja terbukti berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan, motivasi kerja terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, budaya organisasi terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dan kepuasan kerja terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Octaviana 2011 dengan judul Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan”. Hasil dalam penelitian adalah Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap Motivasi sebesar 0,499, Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja sebesar 0,365, Motivasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja sebesar 0,325, Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja sebesar 0,305, Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja sebesar 0,352, dan Kepuasan Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja sebesar 0,519. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti berikutnya, sebagai referensi untuk memungkinkan bagi peneliti selanjutnya.

2.6 Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari teori-teori yang digunakan dalam penelitian sehingga mampu menjelaskan secara operasional variabel yang diteliti, menunjukkan hubungan antar variabel yang diteliti dan mampu 45 membedakan nilai variabel pada berbagai populasi yang berbeda Sugiyono, 2014:477. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menjelaskan bahwa kinerja merupakan gambaran prestasi yang dicapai perusahaanorganisasi dalam kegiatan operasionalnya baik menyangkut aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana, aspek teknologi, maupun aspek sumber daya manusianya Jumingan, 2006:239. Kinerja merupakan capaian prestasi kerja, dalam pelaksanaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan, yaitu kompetensi, keterampilan, kemauan, motivasi, energi, teknologi, kepemimpinan, kompensasi, kualitas usaha, pengalaman, dan keamanan. Wibowo 2010:111-121 yang menjelaskan, bahwa kompetensi berhubungan dengan apa yang dilakukan orang pegawai ditempat kerja pada berbagai tingkatan dan memperinci standar masing-masing tingkatan, mengindentifikasi karakteristik, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh individual yang memungkinkan menjalankan tugas dan tanggungjawab secara efektif sehingga mencapai standar kualitas profesional dalam bekerja dan mencakup semua aspek catatan manajemen kinerja, keterampilan, dan pengetahuan tertentu, sikap, komunikasi, aplikasi dan pengembangan. Pada pelaksanaannya untuk mencapai kinerja yang tinggi perlu dukung oleh pegawai yang memiliki kompetensi yang baik berupa kemampuan pengetahuan yang luas, keterampilan yang mahir, dan sikap yang profesional. Jika pegawai memiliki kompetensi kerja yang tinggi maka pegawai mampu menguasai dan menyelesaikan pekerjaan dan tugas yang menjadi tanggungjawabnya sesuai