Kinerja Y METODE PENELITIAN
58 yang ada di kantor pusat admnistrasirektorat Universitas Lampung sebanyak 174
orang. Rincian populasi dalam penelitian ini sebagai berikut
Tabel. 3.2 Jumlah Populasi Berdasarkan Unit KerjaBagian
No.
Unit Kerja Bagian
Jumlah 1
HTL-BMNU 120
2 KEUANGAN
26 3
KEPEGAWAIAN 28
JUMLAH 174
Sumber: Kepegawaian Unila per 30 Mei 2016 3.4.2 Sampel
Sugiyono 2008: 118 menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili. Menurut Arikunto 2006: 131, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Nana Sudjana dan Ibrahim 2004: 85
menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi. Mengutip dari pernyataan para ahli di
atas penulis menetapkan sampel sebesar 30 x 174 pegawai = 52 Pegawai
59
Tabel 3.3 Sebaran Sampel
No. Unit kerjabagian Jumlah tenaga
Populasi Jumlah sample
Pembulata n Sampel
1 HTL-BMNU
120 69
120174x52 = 35.86 36
2 KEUANGAN
26 15
26174 x 52 = 7,77 8
3 KEPEGAWAIAN 28
16 28174x52 = 8,36
8 Jumlah
174 100
= 51,99 52
Sumber : Univesitas Lampung , 2016 Berdasarkan Tabel 3.3 di atas, penulis dalam pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling dimana penetapan sampel berdasarkan prosentase populasi. Tabel di atas menggambarkan jumlah perhitungan sampel
yang akan digunakan sebagai responden yaitu sebanyak 64 responden pada Biro Umum dan Keuangan BUK yang terbagi dalam 3 unit kerjabagian yang tersebar
pada bagian HTLBMNU sebanyak 44 responden, bagian keuangan sebanyak 10 responden dan bagian kepegawaian sebanyak 10 responden.
3.4.3 Teknik Sampling Teknik sampling adalah proses seleksi dalam kegiatan observasi. Proses
seleksi yang dimaksud disini adalah proses untuk mendapatkan sampel. Somantri 2006:71, menjelaskan bahwa yang di maksud dengan sampling acak sederhana
adalah sebuah proses sampling yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk
dipilih ke dalam sampel. Menurut Somantri 2006 mengatakan bahwa sampling acak sederhana
adalah sebuah metode sampling dasar dalam penelitian sosial, sebuah kerangka sampling mesti dibuat, masing-masing unit di daftar seluruhnya tanpa ada yang
terlewat. Riduwan 2003:11 mengemukakan teknik pengambilan sampel atau
60 teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari
populasi. Jadi teknik sampling adalah suatu cara atau proses untuk mendapatkan sampel dari populasi.
Menurut Sugiyono 2003:74- 78. “Sampling adalah teknik pengambilan
sample”. Ada dua macam teknik pengambilan sampel menurut Sugiyono yaitu: a. Random Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama
untuk dipilih sebagai anggota sampel. Cara pengambilan sampel dengan random ada tiga cara:
1 Cara undian adalah pengambilan sampel dengan cara memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk menjadi anggota sampel.
2 Cara ordinal adalah cara pengambilan sampel dengan cara kelipatan dari sampel sebelumnya, misalkan kelipatan dua, kelipatan tiga, dan
seterusnya. 3. Cara randomisasi adalah pengambilan sampling melalui tabel bilangan
random. b. Non Random Sampel
Adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota sampel diberi kesempatan untuk dipilih sebagai anggota sampel. Cara pengambilan sampel
dengan non random sanpel ada tujuh cara yaitu: