45
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan untuk menggambarkan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam pemanfaatan
pelayanan kesehatan gigi di poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan 2015.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1.
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan tahun 2015. Adapun alasan peneliti dalam memilih lokasi penelitian yaitu:
1. Jumlah kunjungan pasien yang berobat ke poli gigi tahun 2013 yaitu 1229
orang dan tahun 2014 jumlah kunjungan pasien mengalami penurunan menjadi 1206. Adapun data tindakan pelayanan kesehatan gigi tahun 2014
yaitu: tambalantumpatan tetap pada gigi tetap 28 orang, tambalantumpatan tetap pada gigi sulung 6 orang, pencabutan gigi tetap 178 orang, pencabutan
gigi sulung 152 orang, tambalantumpatan sementara pengobatan pulpa 354 orang, pengobatan periodontal 197 orang, pengobatan abces 185 orang,
scelling 30 orang, rujukan 76 orang. 2.
Pelaksanaan kegiatan UKGS di lakukan sekali dalam setahun yaitu pada saat ajaran baru masuk sekolah. UKGS dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar
Medan Tuntungan 12 SDMI. Data yang diperoleh pada tahun 2014 jumlah murid SDMI 1221 orang dan kejadian karies gigi anak masih cukup tinggi
yakni 791 anak 64,78 mengalami karies gigi dan penyakit gigi lainnya dan mendapat tindakan perawatan Puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
46
3. Tenaga kesehatan poli gigi Puskesmas Tuntungan hanya memiliki 2 dokter
gigi dan tidak memiliki perawat gigi sehingga dalam pelayanan di poli gigi dan UKGS, dokter gigi merangkap semua kegiatan yaitu mulai dari SOP
Standar Operasional Prosedur pelayanan kesehatan gigi anamnesa, pemeriksaan, diagnosa, rencana perawatan dan melakukan kegiatan yang
seharusnya tugas perawat gigi yaitu melakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi.
4. Pasien yang kontrol kesehatan gigi tiap 6 bulan sekali tidak ada dan tindakan
penambalan untuk kondisi lubang gigi yang sangat kotor tidak dapat dilayani karena prasaranan tidak tersedia sehingga pasien dirujuk ke rumah sakit
terdekat atau menganjurkan untuk pergi berobat ke praktek dokter gigi swasta. Kebanyakan pasien datang ke poli gigi Puskesmas yaitu yang
mempunyai keluhan sakit gigi, pasien pencabutan gigi dan penambalan. Kebanyakan pasien datang ke poli gigi Puskesmas yaitu yang mempunyai
keluhan sakit gigi, pasien pencabutan gigi dan penambalan. 5.
Belum pernah dilakukan penelitian tentang gambaran pengetahuan dan sikap masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Poli
Gigi Puskesmas Medan Tuntungan.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan : 1. Pengajuan judul pada bulan April 2014
2. Kegiatan survei awal, penelusuran pustaka Agustus 2014 3. Konsultasi dengan dosen pembimbing mulai Juli 2014
Universitas Sumatera Utara
47
4. Pelaksanaan seminar proposal 20 Februari 2015
5. Pelaksanaaan penelitian pada bulan April 2015
6. Konsultasi penyusunan data hasil penelitian bulan Juni 2015 7. Pelaksanaan seminar skripsi Agustus 2015
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti Arikunto,2006. Populasi dalam penelitian ini adalah KK yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan pada tahun 2015 yang terdiri dari 6 desa yaitu 6189 KK.
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari jumlah KK yang berada di wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan pada tahun 2015. Jumlah sampel
yang akan diteliti dihitung dengan menggunakan rumus Lemeshow 1994, sebagai berikut:
n =
. .
Dimana : N= Besar populasi Kepala Keluarga di wilayah kerja Puskesmas Medan
Tuntungan sebanyak 6189 KK n = Jumlah sampel
d = Galat pendugaan 0,1 Z = Tingkat kepercayaan 95 =1,96
P = Proporsi sebenarnya dari suatu populasi 0,5
Universitas Sumatera Utara
48
Maka: n =
. .
n
=
, . ,
, ,
, . ,
,
n
=
. ,
, ,
,
n
=
, ,
,
n
=
, ,
n = 94,572 n = 95 KK
Setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus diatas maka diketahui jumlah sampel dari populasi 6189 KK diperoleh sampel penelitian
sebanyak 95 KK, dimana yang menjadi responden peneliti adalah keluarga yang berada di lingkungan kerja Puskesmas Medan Tuntungan dan dilakukan
wawancara serta bersedia untuk diwawancarai. Pengambilan sampel dilakukan secara proporsional stratified random
sampling yaitu pengambilan sampel pada setiap strata desa secara proposional acak agar setiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel serta
mewakili setiap strata desa Arikunto 2006.
Universitas Sumatera Utara
49
Cara untuk mendapatkan sampel, terlebih dahulu diketahui fraction sampling dengan rumus sebagai berikut:
s .
= 100
dimana: N = jumlah populasi
n = jumlah sampel maka:
s .
= 100
= 100
= 1,534~1,53 Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Tuntungan. No
Nama desa Jumlah KK
Perhitungan KK x 1,53
Jumlah sampel 1
Kemenangan Tani 956
956 x 1,53 15 KK
2 Lau Cih
586 586 x 1,53
9 KK 3
Namo Gajah 414
414 x 1,53 6 KK
4 Ladang Bambu
939 939 x 1,53
14 KK 5
Sidomulio 556
556 x 1,53 9 KK
6 Tanjung Selamat
2738 2738 x 1,53
42 KK Jumlah
6189 95 KK
Dalam perhitungan tersebut diperoleh sampel sebanyak 95 KK dengan perincian untuk Desa Kemenangan Tani = 15 KK, Lau Chi = 9 KK , Namo Gajah
= 6 KK, Ladang Bambu = 14 KK, Sidomulio = 9 KK, Tanjung Slamat = 42 KK.
Universitas Sumatera Utara
50
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan hasil pengumpulan data terhadap responden melalui wawancara langsung dan menggunakan kuesioner penelitian
yang telah dipersiapkan untuk mengetahui identitas, pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan tahun 2015.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini meliputi gambaran umum Puskesmas dan jumlah pasien berobat yang diperoleh dari dokumen Puskesmas Medan
Tuntungan, Dinas Kesehatan Kota Medan, instansi lain yang berkaitan dan hasil- hasil penelitian sebelumnya.
3.5. Definisi Operasional
Agar tujuan dalam penelitian tercapai, peneliti menentukan definisi operasional sebagai berikut:
1. Variabel demografis
terdiri atas umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan:
Umur adalah adalah lamanya waktu perjalanan hidup responden yang dihitung sejak ia lahir sampai pada saat dilakukan penelitian yang
dinyatakan dalam satuan tahun. Jenis kelamin adalah suatu ciri dari mahluk hidup yang membedakan jenis
mahluk hidup tersebut. Hal ini dikategorikan atas laki-laki dan
perempuan.
Universitas Sumatera Utara
51
Pendidikan adalah pendidikan formal yang pernah diikuti selama ini dan telah mendapatkan ijazah atau surat tanda tamat belajar oleh responden,
dengan kategori SD, SLTP, SMU, Akademik dan Perguruan Tinggi.
Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan responden setiap hari untuk mendapatkan upah
Penghasilan adalah besarnya pendapatan atau masukan keluarga suami dan istri secara rutin tiap bulannya dari hasil kerjanya. Penghasilan di
hitung berdasarkan Upah Minimum Provinsi UMP Sumatera Utara tahun 2014, yaitu:
1. UMP atau Rp. 1.800.000 2.
≥UMP atau ≥ Rp. 1.800.000
2. Akses ke pelayanan kesehatan
adalah suatu pelayanan keshatan yang dapat dicapai oleh masyarakat tanpa adanya halangan dari kestrategisan lokasi,
keterjangkauan lokasi, sarana dan prasarana , biaya, dan asuransi kesehatan. Kestrategisan lokasi adalah suatu keadaan tempat yang didirikan dan
mudah di jangkau atau ditempuh seseorang dari tempat tinggal Keterjangkauan lokasi adalah suatu jarak yang mampu dicapai dengan
maksimum dari suatu wilayah ke wilayah yang akan ditujuh dan keterjangkauan juga tergantung pada sarana dan prasarana penunjang.
Sarana dan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama berupa alat kesehatan yang dipakai dalam mencapai tujuan
kesehatan yang optimal.
Universitas Sumatera Utara
52
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang utuk suatu prose yang telah terjadi, sedang terjadi dalam
tercapainya tujuan tertentu Asuransi kesehatan adalah kepemilikan jaminan kesehatan Jamkesmas
atau pun Askes.
3. Pendorong cues untuk bertindak
adalah suatu dorongan atau dukungan yang berasal dari luar diri responden serta dapat mempengaruhi responden
untuk membuat keputusan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut dalam bertindak memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi di poli gigi Puskesmas
yang terdiri dari keluarga, teman, dokter, media massa. Keluarga adalah unit satuan masyarakat terkecil yang tinggal dibawah satu
atap yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak serta anggota keluarga yang lain dengan menggunakan dapur yang sama.
Teman adalah orang-orang yang berada diluar keluarga yang berinteraksi, berkomunikasi, dan bersama-sama dengan responden.
Petugas kesehatan adalah orang yang bertugas dalam bidang kesehatan di suatu instansi swasta maupun pemerintah.
Media adalah sumber informasi responden yang diperoleh dari majalah, surat kabar, buku, spanduk, brosur, leaflet, televisi, radio, internet.
4. Pengetahuan Pengetahuan terhadap ancaman yang dirasakan terhadap penyakit
gigi dan mulut adalah segala sesuatu yang diketahui responden dari
Universitas Sumatera Utara
53
resiko terhadap penyakit gigi dan mulut jika tidak segera dilakukan tindakan
Pengetahuan terhadap Pelayanan Puskesmas Medan adalah segala
sesuatu yang diketahui responden tentang pelayanan yang terdapat di Puskesmas Medan Tuntungan.
5. Persepsi individual adalah suatu penafsiran informasi sensoris seseorang
guna memeberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan yang dirasakannya, yang terdiri atas:
a. Sikap terhadap kerentanan yang dirasakan pada penyakit gigi dan mulut adalah suatu penilaian atau pendapat responden tentang keadaan di mana
responden mempunyai kondisi yang mudah dipengaruhiberinteraksi dengan unsur penyebab penyakit gigi dan mulut sehingga memungkinkan
timbulnya penyakit gigi dan mulut b. Sikap terhadap keseriusan yang dirasakan pada penyakit gigi dan mulut
adalah suatu penilaian atau pendapat responden tentang keadaan yang dirasakan responden terhadap penyakit gigi dan mulut yang memiliki
kondisi yang benar-benar fatal jika tidak diobati
6. Tindakan praktik masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poli gigi Puskesmas
adalah perbuatan yang dilakkan oleh responden dalam penggunaan fasilitas atau sarana kesehatan gigi dan mulut di
poli gigi Puskesmas berdasarkan manfaat yang telah dilihat.
Universitas Sumatera Utara
54
3.6. Aspek Pengukuran dan Instrumen Penelitian 3.6.1. Aspek Pengukuran
Menurut Arikunto 2006, aspek pengukuran dengan kategori baik, sedang, kurang dan terlebih dahulu menentukan kriteria tolak ukur yang akan
dijadikan penentuan. Pada penelitian ini kuesioner berjumlah 70 pertanyaan yang terdiri dari 5 pertanyaan variabel demografis, 5 pertanyaan variabel struktur, 14
pertanyaan pendorong cues untuk bertindak 4 pendorong dari keluarga, 4 pendorong dari teman, 4 pendorong dari petugas kesehatan, 2 pendorong dari
media, 10 pertanyaan pengetahuan terhadap ancaman yang dirasakan terhadap penyakit gigi dan mulut, 9 pertanyaan tentang pengetahuan terhadap pelayanan
Puskesmas, 12 pertanyaan persepsi individual 6 pertanyaan sikap terhadap kerentanan yang dirasakan pada penyakit gigi dan mulut, 6 pertanyaan sikap
terhadap keseriusan yang dirasakan pada penyakit gigi dan mulut, 15 pertanyaan tindakan praktik masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di poli gigi Puskesmas. Aspek pengukuran yang digunakan peneliti didasarkan pada jawaban
responden terhadap pertanyaan dari kuesioner yang disesuaikan dengan skor. Nilai yang tertinggi dikumpulkan dan dikategorikan menjadi tiga tingkat, yaitu:
1. Tingkat kategori baik, apabila responden mendapat nilai 75 dari seluruh skor yang ada.
2. Tingkat kategori sedang, apabila responden mendapat nilai 45 - 75 dari seluruh skor yang ada.
3. Tingkat kategori kurang, apabila responden mendapat nilai 45 dari seluruh skor yang ada.
Universitas Sumatera Utara
55
I. Variabel demografi
Variabel demografis dalam penelitian antara lain umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan.
II. Akses pelayanan kesehatan poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan.
Variabel struktur di ukur melalui 5 pertanyaan dengan menggunakan Skala Guttman. Skala variabel pengukuran variabel struktur diukur berdasarkan
pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Jika responden menjawab “Ya” diberi skor 2 dan responden yang
menjawab “Tidak” diberi skor 1. Dari 5 pertanyaan, skor tertinggi adalah 10 dan skor terendah yaitu 5. Berdasarkan Arikunto 2006, sumber informasi
diklasifikasikan dalam 3 tingkat kategori yaitu: a. Tingkat kategori akses pelayanan kesehatan poli gigi baik, apabila nilai yang
diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu 7.
b. Tinkat kategori akses pelayanan kesehatan poli gigi sedang, apabila nilai yang diperoleh 45 - 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai
10 yaitu 4-7. c. Tingkat kategori akses pelayanan kesehatan poli gigi buruk, apabila nilai yang
diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu 4.
Universitas Sumatera Utara
56
III. Pendorong cues untuk bertindak: Keluarga, teman, petugas kesehatan dan media cetak dan elektronik.
Pendorong untuk bertindak diukur masing-masing melalui 4 pertanyaan dari keluarga, teman, petugas kesehatan, dan 2 pertanyaan dari media cetak dan
elektronik sehingga jumlah seluruh pertanyaan adalah 14. Skala pengukuran sumber informasi keluarga, teman dan petugas kesehatan menggunakan skala
Guttman yaitu berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Jika responden menjawab “Ya” diberi skor 1
dan responden yang menjawab “Tidak” diberi skor 0. Total skor tertinggi adalah 14 dan skor terendah yaitu 0. Berdasarkan Arikunto 2006, sumber informasi
diklasifikasikan dalam 3 tingakat kategori yaitu: a. Tingkat kategori pendorong untuk bertindak baik, apabila nilai yang diperoleh
75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 14 yaitu 10. b. Tingkat kategori pendorong untuk bertindak sedang, apabila nilai yang
diperoleh 45-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 14 yaitu 6-10.
c. Tingkat kategori pendorong untuk bertindak buruk, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 14
yaitu 6.
Universitas Sumatera Utara
57
IV. Pengetahuan Pengetahuan terhadap ancaman yang dirasakan terhadap penyakit gigi
dan mulut
Pengetahuan terhadap ancaman yang dirasakan terhadap penyakit gigi dan mulut diukur melalui 10 pertanyaan dan menggunakan Skala Thurstone
Singarimbun, 1995. Skala pengukuran pengetahuan berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan.
Masing-masing dengan alternatif jawaban pilihan ganda dengan ketentuan jika responden memilih jawaban yang positif dan benar diberi nilai 1 dan jika
responden memilih jawaban salah diberi nilai 0. Arikunto 1998 aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada diklasifikasikan dalam 3
tingkat kategori yaitu : a. Tingkat kategori pengetahuan baik, apabila responden mendapat nilai 75
dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu 7. b. Tingkat kategori pengetahuan sedang, apabila responden mendapat nilai 45-
75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu 4-7. c. Tingkat kategori pengetahuan buruk, apabila responden mendapat nilai 45
dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu 4.
Pengetahuan tentang pelayanan Puskesmas Medan Tuntungan
Pengetahuan terhadap ancaman yang dirasakan terhadap penyakit gigi dan mulut diukur melalui 9 pertanyaan dan menggunakan Skala Thurstone
Singarimbun, 1995.
Universitas Sumatera Utara
58
Skala pengukuran pengetahuan berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Masing-masing
dengan alternatif jawaban pilihan ganda dengan ketentuan jika responden memilih jawaban yang positif dan benar diberi nilai 1 dan jika responden memilih jawaban
salah diberi nilai 0. Arikunto 1998 aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada diklasifikasikan dalam 3 tingkat kategori yaitu :
d. Tingkat kategori pengetahuan baik, apabila responden mendapat nilai 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 9 yaitu 6.
e. Tingkat kategori pengetahuan sedang, apabila responden mendapat nilai 45- 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 9 yaitu 4-6.
f. Tingkat kategori pengetahuan buruk, apabila responden mendapat nilai 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 9 yaitu 6.
V. Sikap terhadap ketentanan dan keseriusan yang dirasakan pada penyakit gigi dan mulut.
Sikap terhadap ketentanan dan keseriusan yang dirasakan pada penyakit gigi dan mulut diukur melalui 12 pertanyaan yang terdiri atas 6 pertanyaan sikap
terhadap kerentanan yang dirasakan pada penyakit gigi dan mulut, dan 6 pertanyaan sikap terhadap keseriusan yang dirasakan pada penyakit gigi dan
mulut dengan menggunakan Skala Likert Ridwan, 2008. Jika pertanyaan positif, responden menjawab Sangat Setuju SS = diberi skor 4, Setuju S = diberi skor
3, Tidak Setuju TS = diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju STS = diberi skor 1. Total skor tertinggi adalah 48 dan terendah 12.
Universitas Sumatera Utara
59
Berdasarkan Arikunto 2006 aspek pengukuran diklasifikasikan dalam 3 tingkat kategori yaitu:
a. Tingkat kategori sikap ketentanan dan keseriusan baik, apabila responden mendapat nilai 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai
48 36. b. Tingkat kategori sikap ketentanan dan keseriusan sedang, apabila responden
mendapat nilai 45-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 48 yaitu 21-36.
c. Tingkat kategori sikap ketentanan dan keseriusan buruk, apabila responden mendapat nilai 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengantotal nilai
48 21.
VI. Tindakan praktik Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Tindakan diukur melalui 15 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone Singarimbun, 2008. Skala pengukuran tindakan pemanfaatan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Masing-masing
pertanyaan dengan alternatif jawaban a, b, dan c dengan ketentuan jika
responden menjawab pertanyaan yang benar-benar positif dan menggunakan pelayanan Puskesmas Medan Tuntungan diberi skor 2, bila jawabannya mendekati
positif dan menggunakan pelayanan kesehatan gigi lainnya rumah sakitpraktek dokter gigi diberi skor 1, jawaban yang tidak positif salah diberi skor 0. Total
skor tertinggi adalah 30 dan skor terendah adalah 15.
Universitas Sumatera Utara
60
Berdasarkan Arikunto 2006 aspek pengukuran diklasifikasikan dalam 3 tingkat kategori yaitu :
a. Tingkat kategori tindakan baik, apabila responden mendapat nilai 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 30 yaitu 22.
b. Tingkat kategori tindakan sedang, apabila responden mendapat nilai 45-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 30 yaitu 13-22.
c. Tingkat kategori tindakan buruk, apabila responden mendapat nilai 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 30 yaitu 13.
3.6.2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah berupa kuesioner yang berisi karakteristik responden, pertanyaan tentang
pengetahuan, sikap, dan tindakan responden dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan.
3.7. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data
3.7.1. Metode Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara manual dan proses komputerisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengeditan Editing Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan isi kuesioner
dengan tujuan agar data masuk dapat diolah secara benar sehingga pengolahan data memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
61
2. Pengkodean Coding Setelah data diperoleh dan dilakukan penelitian maka peneliti dapat
melakukan penggodean pada setiap jawaban untuk mempermudah analisis data yang telah dikumpulkan.
3. Entri data Kegiatan memasukkan data-data yang telah di kumpulkan dan telah
dilakukan pengkodean ke dalam komputer untuk pengambilan hasil serta kesimpulan data tersebut.
3.7.2. Analisa Data
Analisa data dilakukan pada setiap variabel dari hasil penelitian dengan mendeskripsikan
setiap variabel
penelitian untuk
memperoleh perilaku
masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan tahun 2015. Kemudian data diolah dengan program
komputer SPSS dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi setelah itu data dianalisa secara deskriptif.
Universitas Sumatera Utara
62
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Medan Tuntungan terletak di Kelurahan Kemenangan Tani Lingkungan II Kecamatan Medan Tuntungan yang terdiri dari enam Kelurahan
dengan luas wilayah kerja sebagai berikut :
Tabel 4.1. Luas Wilayah Kerja dan Jumlah KK Penduduk di Puskesmas Medan Tuntungan tahun 2014
No Nama Kelurahan
Luas Wilayah Ha Jumlah KK
1 Kemenangan Tani
150 Ha 956
2 Lau Cih
87 Ha 586
3 Namo Gajah
101 Ha 414
4 Ladang Bambu
135 Ha 939
5 Sidomulio
82,3 Ha 556
6 Tanjung Selamat
300 Ha 2.738
Jumlah 855,3 Ha
6.189
Sumber : Profil Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2014 Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang.
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan pada umumnya memiliki mata pencaharian di sektor Pertanian, berdagang wiraswata, buruh dan
karyawan swasta. Profil Puskesmas Medan Tuntungan. Puskesmas Medan Tuntungan mempunyai tenaga kesehatan sebanyak 51
orang yang terdiri dari 5 Dokter Umum, 2 Dokter Gigi, 15 BidanAkbid, 12 PerawatAkper, 5 Asisten Apoteker, 7 Promkes, 1 Analis, 2 Hygine Sanitasi, 1
Petugas Gizi dan 1 Honor. Profil Puskesmas Medan Tuntungan.
Universitas Sumatera Utara
63
4.2. Variabel Demografis Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Demografis
No Variabel demografis
Jumlah 1
Jenis Kelamin Laki-laki
87 91,6
Perempuan 8
8,4
Jumlah 95
100 2
Umur 35
14 14,7
35-45 37
38,9 45
44 46,3
Jumlah 95
100,0 3
Pendidikan Terakhir Tidak tamat SD
1 1,1
SD 16
16,8 SLTP
18 18,9
SLTA 46
48,8 Diploma
3 3,2
S1-S3 11
11,6
Jumlah 95
100 4
Pekerjaan TaniDagangBuruh
8 8,4
Wiraswasta 66
69,5 Pegawai Swasta
8 8,4
PSABRIPolisi 10
10,5 Pensiunan
3 3,2
Jumlah 95
100 5
Penghasilan Rp 1.800.000
56 58,9
Rp 1.800.000 39
41,1
Jumlah 95
100
Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa jenis kelamin responden yang paling banyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 86 orang 91,6, sedangkan
jenis kelamin responden yang paling sedikit adalah perempuan 8 orang 8,4 . Berdasarkan umur, sebagian besar responden adalah berumur 45 tahun
yaitu sebanyak 44 orang 46,3 dan sebagian kecil adalah berumur 35 tahun yaitu sebanyak 14 orang 14,7. Berdasarkan pendidikan diketahui bahwa
sebagian besar pendidikan responden adalah tamatan SLTA yaitu sebanyak 46
Universitas Sumatera Utara
64
orang 48,4 dan sebagian kecil pendidikan responden tidak tamat SD yaitu hanya 1 orang 1,1 dan Diploma sebanyak 3 orang 3,2. Berdasarkan
pekerjaan diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan responden adalah wiraswasta yaitu sebanyak 66 orang 69,5 dan sebagian kecil adalah pensiunan sebanyak 3
orang 3,2. Penghasilan responden yang paling banyak Rp 1.800.000 yaitu sebanyak 56 orang 58,9, sedangkan penghasilan responden yang paling sedikit
Rp 1.800.000 yaitu sebanyak 39 orang 41,1.
4.2.1 Akses Pelayanan Kesehatan Gigi
Tabel 4.3 Berdasarkan Akses Pelayanan Kesehatan Gigi No
Akses Pelayanan Kesehatan Gigi Puskesmas Medan Tuntungan
Jumlah 1
Lokasi Puskesmas Strategis Tidak
42 44,2
Ya 53
55,8
Jumlah 95
100 2
Puskesmas Mudah Dijangkau Tidak
23 24,2
Ya 72
75,8
Jumlah 95
100 3
Sarana dan Prasarana Poli Gigi Tergolong Lengkap Tidak
56 58,9
Ya 39
41,1
Jumlah 95
100 4
Biaya Berobat Gigi Cukup Terjangkau Tidak
1 1,1
Ya 94
98,9
Jumlah 95
100 5
JamkesmasAskes dapat digunakan untk pelayanan Gigi Puskesmas
Tidak 3
3,2 Ya
92 96,8
Jumlah 95
100
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar responden mengatakan lokasi Puskesmas Medan Tuntugan strategis sebanyak 53 orang
55,8, Puskesmas Medan Tuntungan mudah di jangkau sebanyak 72 orang
Universitas Sumatera Utara
65
75,8, biaya berobat gigi di Puskesmas Medan Tuntungan cukup terjangkau sebanyak 94 orang 98,9 dan JamkesmasAskes dapat di gunakan untuk
pelayanan gigi Puskesmas sebanyak 92 orang 96,8 sedangkan sarana dan prasarana poli gigi sebagian besar respoden mengatakan tidak lengkap yaitu
sebesar 56 orang 58,9.
Tabel 4.4 Distribusi Berdasarkan Kategori Akses Pelayanan Kesehatan Gigi No
Akses Pelayanan Kesehatan Gigi Jumlah
1 Baik
95 100
Jumlah 95
100
Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa responden memiliki
tingkat akses pelayanan kesehatan gigi yang sangat baik yaitu sebanyak 95 orang 100.
4.2.2 Pendorong cues Untuk Bertindak
Tabel 4.5 Pendorong cues Untuk Bertindak No
Pendorong cues untuk bertindak Jumlah
1 Keluarga memberikan informasi kesehatan gigi
Tidak 38
40 Ya
57 60
Jumlah 95
100 2
Menyampaikan keluhan sakit kepada keluarga Ya
95 100
Jumlah 95
100 3
Keluarga menyarankan berobat Puskesmas
39 41,1
Rumah sakit 3
3,2 Praktek dokter gigi
27 28,4
Dukun 3
3,2 Menggunakan obat warung
23 24,2
Jumlah 95
100 4
Keluarga memberi
informasi pelayanan
kesehatan gigi Puskesmas Medan Tuntungan Tidak
64 67,4
Ya 31
32,6
Jumlah 95
100
Universitas Sumatera Utara
66
5 Teman memberikan informasi kesehatan gigi
Tidak 55
57,9 Ya
40 42,1
Jumlah 95
100
6 Menyampaikan keluhan sakit kepada Teman
Tidak 9
9,5 Ya
86 90,5
Jumlah 95
100
7 Teman menyarankan berobat
Tidak 9
9,5 Puskesmas
43 45,3
Rumah sakit 2
2,1 Praktek dokter gigi
28 29,5
Dukun 4
4,2 Menggunakan obat warung
9 9,5
Jumlah 95
100
8 Teman memberi informasi pelayanan kesehatan
gigi Puskesmas Medan Tuntungan Tidak
58 61,1
Ya 37
38,9
Jumlah 95
100
9 Petugas
kesehatan memberikan
informasi kesehatan gigi
Tidak 80
84,2 Ya
15 15,8
Jumlah 95
100
10
Menyampaikan keluhan sakit kepada Petugas kesehatan
Tidak 21
22,1 Ya
74 77,9
Jumlah 95
100
11 Petugas kesehatan menyarankan berobat
Tidak 21
22,1 Puskesmas
38 40,0
Rumah sakit 10
10,5 Praktek dokter gigi
26 27,4
Jumlah 95
100
12 Petugas kesehatan memberi informasi pelayanan
kesehatan gigi Puskesmas Medan Tuntungan Tidak
77 81,1
Ya 18
18,9
Jumlah 95
100
13 Mendapatkan informasi dari media
Ya 95
100
Jumlah 95
100
Universitas Sumatera Utara
67
Berdasarkan tabel 4.5 diatas diketahui bahwa sebagian besar keluarga responden memberikan informasi kesehatan gigi sebanyak 57 orang 60,
sedangkan sebagian kecil keluarga responden tidak memberikan informasi kesehatan gigi sebanyak 38 orang 40 dan untuk menyampaikan keluhan sakit
gigi kepada keluarga sangat besar yaitu 95 orang 100. Berdasarkan kemana keluarga menyarankan berobat jika sakit gigi diketahui sebagian besar keluarga
responden tidak menyarankan berobat ke Puskesmas sebanyak 56 orang atau 58,9 praktek dokter gigi 27 orang, menggunakan obat warung 23 orang, rumah
sakit 3 orang, dukun 3 orang, sedangkan yang menyarankan berobat ke Puskesmas Medan Tuntungan sebanyak 39 orang 41,1.
Berdasarkan informasi tentang pelayanan kesehatan gigi Puskesmas Medan Tuntungan sebagian besar keluarga tidak memiberikan informasi tentang
pelayanan kesehatan gigi Puskesmas Medan Tuntungan yaitu sebesar 64 orang 67,4 sedangkan keluarga yang memberikan informasi pelayanan kesehatan
gigi Puskesmas Medan Tuntungan hanya 31 orang 32,6. Berdasarkan informasi kesehatan gigi yang diberikan teman kepada
responden yaitu sebagian besar teman tidak memberikan informasi kesehatan gigi kepada responden sebanyak 55 orang 57,9 sedangkan sebagian kecil teman
yang memberikan informasi kesehatan gigi kepada responden sebanayak 40 orang 42,1. Berdasarkan penyampaian keluhan sakit gigi kepada teman diketahui
bahwa sebagian besar responden menyampaikan keluhan sakit gigi kepada teman sebanyak 86 orang 90,5 dan sebagian kecil tidak menyampaikan keluhan sakit
kepada teman sebanyak orang 9,5. Berdasarkan kemana teman menyarankan
Universitas Sumatera Utara
68
berobat jika sakit gigi diketahui sebagian besar teman responden tidak menyarankan berobat ke Puskesmas sebanyak 52 orang atau 54,7 praktek
dokter gigi 28 orang, menggunakan obat warung 9 orang, rumah sakit 2 orang, dukun 4 orang dan 9 orang teman tidak pernah menyarankan responden berobat
kemana pun, sedangkan yang menyarankan berobat ke Puskesmas Medan Tuntungan sebanyak 43 orang 45,3.
Berdasarkan informasi tentang pelayanan kesehatan gigi Puskesmas Medan Tuntungan sebagian besar teman responden tidak memberikan informasi
tentang pelayanan kesehatan gigi Puskesmas Medan Tuntungan yaitu sebesar 58 orang 61,1 sedangkan
teman responden yang memberikan informasi pelayanan kesehatan gigi Puskesmas Medan Tuntungan hanya 31 orang 38,9.
Berdasarkan informasi kesehatan gigi diketahui bahwa sebagian besar petugas kesehatan tidak memberikan informasi kesehatan gigi kepada responden
sebanyak 80 orang 84,2 sedangkan seagian kecil petugas kesehatan yang memberikan informasi kesehatan gigi kepada responden sebanayak 15 orang
15,8. Berdasarkan penyampaian keluhan sakit gigi diketahui bahwa sebagian besar responden menyampaikan keluhan sakit gigi kepada petugas kesehatan
sebanyak 74 orang 77,9 dan sebagian kecil tidak menyampaikan keluhan sakit kepada Petugas kesehatan sebanyak 21 orang 22,1. Berdasarkan kemana
petugas kesehatan menyarankan berobat jika responden sakit gigi diketahui sebagian besar petugas kesehatan tidak menyarankan berobat ke Puskesmas
sebanyak 57 orang atau 60,0 praktek dokter gigi 26 orang, rumah sakit 10 orang, dan 21 orang
tidak pernah menyarankan berobat karena tidak pernah
Universitas Sumatera Utara
69
menyampaikan keluhan sakit gigi ke petugas kesehatan, sedangkan yang menyarankan berobat ke Puskesmas Medan Tuntungan sebanyak 38 orang
40,0. Berdasarkan informasi tentang pelayanan kesehatan gigi Puskesmas
Medan Tuntungan sebagian besar petugas kesehatan tidak memberikan informasi tentang pelayanan kesehatan gigi Puskesmas Medan Tuntungan yaitu sebesar 77
orang 81,1 sedangkan sebagian kecil petugas memberikan informasi
pelayanan kesehatan gigi Puskesmas Medan Tuntungan hanya 18 orang 18,9. Berdasarkan informasi yang diperoleh responden melalui media yaitu bahwa
informasi yang diperoleh responden tentang kesehatan gigi sudah sangat baik yaitu sebanyak 95 orang 100.
Tabel 4.6 Pilihan Responden Berdasarkan Faktor Pengubah Tentang Pendorong cues Untuk Bertindak Dari Media
No Jenis media cetak dan elektronik yang pernah
memberitahukan informasi kesehatan gigi Jumlah
1 Majalah
5 5,3
2 Surat kabar
5 5,3
3 Buku
2 2,1
4 Brosurleafletspanduk
31 32,6
5 Televisi
92 96,8
6 Radio
12 12,6
7 Internet
21 22,1
Hasil penelitian yang dilihat dari tabel 46 diketahui bahwa jenis media cetak dan elektronik yang pernah memberitahukan informasi kesehatan gigi
kepada responde paling banyak adalah melalui televisi sebanyak 92 orang 96,8 dan jenis media cetak dan elektronik yang pernah memberitahukan
informasi kesehatan gigi kepada responde yang terendah adalah buku hanya 2 orang.
Universitas Sumatera Utara
70
Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pengubah Tentang Pendorong cues Untuk Bertindak Dari Media
No Jumlah pilihan jawaban responden tentang jenis
media cetak dan elektronik yang pernah memberitahukan informasi kesehatan gigi
Jumlah
1 Hanya 1 jawaban
50 52,6
2 2-3 jawaban
31 32,6
3 3 jawaban
14 14,7
Jumlah 95
100
Berdasarkan tabel 4.7 diatas diketahui bahwa sebagian besar pilihan responden tentang jenis media cetak dan elektronik yang pernah memberitahukan
informasi kesehatan gigi yaitu hanya 1 jawaban sebanyak 50 orang 52,6.
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pendorong cues untuk bertindak keluarga, Teman, petugas kesehatan dan media
cetakelektronik
No Pendorong cues untuk bertindak keluarga, Teman,
petugas kesehatan dan media cetakelektronik Jumlah
1 Baik
48 50,5
2 Sedang
45 47,4
3 Buruk
2 2,1
Jumlah 95
100
Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kategori tingkat pendorong dari keluarga. Teman, petugas kesehatan,
dan media cetakelektronik baik yaitu sebesar 48 orang 50,5, kategori tingkat pendorong dari keluarga. Teman, petugas kesehatan dan media cetakelektronik
sedang sebesar 45 orang 47,4 dan sebagian kecil memiliki kategori tingkat pendorong dari keluarga. Teman, petugas kesehatan dan media cetakelektronik
buruk 2 orang 2.1.
Universitas Sumatera Utara
71
4.3. Pengetahuan 4.3.1
Pengetahuan Terhadap Ancaman Yang Dirasakan Pada Penyakit
Gigi dan Mulut sebelum melakukan pemanfaatan pelayana poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Ancaman Yang Dirasakan Pada Penyakit Gigi dan Mulut Sebelum
Melakukan Pemanfaatan Pelayanan Poli Gigi Puskesmas Medan Tuntungan
No Pengetahuan terhadap ancaman yang dirasakan
pada penyakit gigi dan mulut Jumlah
1
Memakan makanan yang banyak gula dan tidak menjaga kebersihan gigi da mlut mengakibatkan
1. Gigi berlubang dan akan merasakan sakit gigi 95
100
Jumlah 95
100
2 Anak suka makanan manis, jika tidak diberi arahan
membersihkan gigi 2x sehari mengakibatkan 1. Anak menjadi malas untuk membersihkan gigi
10 10,5
2. Lubang gigi dan sakit gigi 85
89,5
Jumlah 95
100 3
Menggosok gigi
dengan gerakan
yang kuat
menyebabkan
1. Gigi semakin Putih 1
1,1 2. Bau nafas hilang
3 3,1
3. Gusi berdarah 91
95,8
Jumlah 95
100 4
Kekurangan vitamin C akan mengakibatkan
1. Gusi tidak sehat sehingga terjadi peradangan pada gusi
56 58,9
2. Gusi berwarna merah 1
1,1 3. Gusi akan terasa perih pada waktu makan
38 40,0
Jumlah 95
100,0 5
Lubang gigi yang masih kecil, jika tidak segera ditambal akan menyebabkan peradangan dan rasa
sakit
1. Tidak, hanya menyebabkan rasa sakit gigi saja 50
52,6 2. Ya
38 40,0
3. Tidak ada masalah 7
7,4
Jumlah 95
100,0 6
Lubang gigi perlu dirawat dan ditambal
1. Tidak perlu 7
7,4 2. Dicabut
saja, jika
ditambal akan
lepas lagi
tambalannya 50
52,6 3. Ya, agar tidak semakin parah
38 40,0
Jumlah 95
100,0
Universitas Sumatera Utara
72
7 Alasan
gigi berlubang
perlu diperiksa
dan dilakukan tindakan
1. Menyebabkan penyakit lain dan menimbulkan sakit gigi serta bau mulut
67 70,5
2. Sebab gigi berlubang dapat mengganggu pada waktu mengunyah makanan
16 16,8
3. Sebab gigi berlubang dapat mengeluarkan ulat akibat gigi busuk
12 12,6
Jumlah 95
100,0 8
Menggosok gigi dilakukan 2x sehari pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur, jika tidak
dilakukan akan menimbulkan
1. Rasa ngilu pada gigi 1
1,1 2. Karang gigi dan bau mulut
56 58,9
3. Gigi berubah warna dan kotor 38
40,0
Jumlah 95
100,0 9
Karang gigi
harus dibersihkan
oleh petugas
kesehatan karena dapat menimbulkan
1. Gigi akan terlihat kotor dan jelek 58
61,1 2. Bau mulut dan gigi akan mudah goyan
37 38,9
Jumlah 95
100,0 10
Gigi anak yang telah goyang di periksa dan dilakukan tindakan oleh petugas kesehatan agar
tidak
1. Berjejalberlapis 94
98,9 2. Biarkan saja
1 1.1
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui bahwa responden yang menjawab pengetahuan tentang memakan makanan yang banyak gula dan tidak menjaga
kebersihan gigi dan mulut akan mengakibatkan gigi berlubang dan akan merasakan sakit gigi sudah sangat baik yaitu sebanyak 95 orang 100.
Diketahui juga bahwa jumlah responden terbanyak yang menjawab pengetahuan tentang anak-anak suka makanan manis, jika tidak diberi arahan membersihkan
gigi 2x sehari mengakibatkan lubang gigi dan sakit gigi adalah sebanyak 85 orang 89,5 dan yang terendah menjawab anak-anak menjadi malas untuk
membersihkan gigi yaitu seanyak 10 orang 10,5. Diketahui juga jumlah
Universitas Sumatera Utara
73
responden terbanyak yang menjawab pengetahuan tentang menggosok gigi dengan gerakan yang kuat menyebabkan gusi berdarah dan rasa ngilu pada gigi
sebanyak 91 orang 95,8 dan terendah menjawab gigi semakin putih hanya 1 orang 1,1.
Diketahui bahwa responden yang terbanyak menjawab pengetahuan tentang kekurangan vitamin C akan mengakibatkan Gusi tidak sehat sehingga
terjadi peradangan pada gusi sebanyak 56 orang 58,9 dan terendah menjawab gusi berwarna merah hanya 1 orang 1,1. Diketahui bahwa pengetahuan
tentang lubang gigi yang masih kecil jika tidak segera ditambal akan menyebabkan peradangan dan rasa sakit yaitu yang menjawab terbanyak “tidak,
hanya menyebabkan rasa sakit gigi saja” sebanyak 50 orang 52,6 dan terendah menjawab tidak ada masalah sebanyak 7 orang 7,4. Diketahui bahwa
responden yang menjawab pengetahuan tentang lubang gigi perlu dirawat dan ditambal adalah responden banyak memilih untuk dicabut saja, karena jika
ditambal akan lepas lagi tambalannya sebanyak 50 orang 52,6 dan terendah tidak perlu dilakukan tindakan sebanyak 7 orang 7,4.
Diketahui bahwa responden yang terbanyak menjawab pengetahuan tentang alasan gigi berlubang perlu diperiksa dan dilakukan tindakan yaitu dapat
menyebabkan penyakit lain dan menimbulkan sakit gigi serta bau mulut sebanyak 67 orang 70,5 dan terendah menjawab sebab gigi berlubang dapat
mengeluarkan ulat akibat gigi busuk sebanyak 12 orang 12,6. Diketahui bahwa responden yang terbanyak menjawab pengetahuan tentang menggosok gigi
dilakukan 2x sehari pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur, jika tidak
Universitas Sumatera Utara
74
dilakukan akan menimbulkan karang gigi dan bau mulut sebanyak 56 orang 58,9 dan terendah menjawab dapat menyebabkan rasa ngilu pada gigi hanya 1
orang 1,1. Diketahui bahwa responden yang terbanyak menjawab pengetahuan
tentang karang gigi harus dibersihkan oleh petugas kesehatan karena dapat menimbulkan gigi kotor an terlihat jelek sebanyak 58 orang 61,1 dan terendah
menjawab bau mulut dan gigi akan mudah goyang sebanyak 37 orang 38,9. Diketahui bahwa responden yang terbanyak menjawab pengetahuan tentang gigi
anak yang telah goyang diperiksa dan dilakukan tindakan oleh petugas kesehatan agar tidak berjejalberlapis sebanyak 94 orang 98,9 dan terendah menjawab
biarkan saja dan tidak perlu diperiksa hanya 1 orang 1,1.
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan terhadap Ancaman Yang Dirasakan Pada Penyakit Gigi dan
Mulut Sebelum Melakukan Pemanfaatan Pelayana Poli Gigi Puskesmas Medan Tuntungan
No Kategori pengetahuan
Jumlah
1 Baik
65 68,4
2 Sedang
28 29,5
3 Buruk
2 2,1
Jumlah 95
100
Berdasarkan tabel 4.10 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kategori tingkat pengetahuan terhadap ancaman yang dirasakan pada
penyakit gigi dan mulut sebelum melakukan pemanfaatan pelayana poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan baik yaitu sebanyak 65 orang 68,4, kategori
tingkat pengetahuan sedang sebanyak 28 orang 29,5, kategori tingkat pengetahuan buruk sebanyak 2 orang 2,1.
Universitas Sumatera Utara
75
4.3.2 Pengetahuan terhadap Pelayanan Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap
Pelayanan Puskesmas Medan Tuntungan
No Pengetahuan
Jumlah 1
Puskesmas Medan Tuntungan terdapat poli gigi
1. Ya 95
100
Jumlah 95
100 2
Puskesmas Medan Tuntungan mempunyai dokter gigi
1. Ya 95
100
Jumlah 95
100 3
Puskesmas Medan Tuntungan mempunyai perawat gigi
1. Tidak 65
68,4 2. Ya
30 31,6
Jumlah 95
100 4
Kehadiran dokter gigi dan perawat gigi
1. Tidak 54
56,8 2. Ya
42 43.2
Jumlah 95
100 5
Kunjungan kesehatan gigi ke sekolah UKGS
1. Tidak 55
57,9 2. Ya
40 42,1
Jumlah 95
100,0 6
Alat-alat kesehatan gigi Puskesmas lengkap
1. Tidak 56
58,9 2. Ya
39 41,1
Jumlah 95
100,0 7
Penyuluhan kesehatan gigi di Posyandu
1. Tidak 68
71,6 2. Ya
27 28,4
Jumlah 95
100,0 8
Pemeriksaan gigi dan sikat gigi massal di SD
1. Tidak 62
65,3 2. Ya
33 34.7
Jumlah 95
100,0 9
Pelayanan gigi di puskesmas meliputi pencabutan, penambalan, dan pembersihan karang gigi
1. Tidak 65
68,4 2. Ya
30 31,6
Jumlah 95
100,0
Universitas Sumatera Utara
76
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa 95 orang 100 mengetahui adanya poli gigi dan dokter gigi di Puskesmas Medan tuntungan,
mengatakan ada perawat gigi 30 orang 31 6 , mengatakan dokter gigi atau perawat gigi hadir setiap hari sebanyak 41 orang 43,2, tidak ada kunjungan
petugas kesehatan gigi ke SD UKGS sebanyak 54 orang 56,8, mengatakan bahwa alat-alat kesehatan gigi di Puskesmas lengkap sebanyak 39 orang 41,1,
adanya penyuluhan kesehatan gigi di Posyandu sebanyak 27 orang 28,4, mengatakan adanya pemeriksaan gigi dan sikat gigi massal di SD sebanyak 33
orang 34,7, mengatakan bahwa jenis pelayanan yang dapat dilakukan di Puskesmas Medan adalah pencabutan, penambalan, dan pembersihan karang gigi
sebanyak 30 orang 31,6.
Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori pengetahuan terhadap pelayanan Puskesmas Medan Tuntungan
No Kategori pengetahuan terhadap pelayanan
Puskesmas Medan Tuntungan Jumlah
1 Baik
26 27,4
2 Sedang
64 67,4
3 Buruk
5 5,3
Jumlah 95
100
Berdasarkan tabel 4.12 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kategori tingkat pengetahuan terhadap pelayanan Puskesmas Medan
Tuntungan sedang yaitu sebanyak 64 orang 67,4, kategori tingkat pengetahuan terhadap pelayanan Puskesmas Medan Tuntungan dikatakan baik sebanyak 26
orang 27,4, kategori tingkat pengetahuan terhadap pelayanan Puskesmas Medan Tuntungan dikatakan buruk sebanyak 5 orang 5,3.
Universitas Sumatera Utara
77
4.4. Persepsi Individual 4.4.1. Sikap Terhadap Kerentanan Yang Dirasakan Pada Penyakit Gigi dan
Mulut Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Terhadap Kerentanan
Yang Dirasakan Pada Penyakit Gigi dan Mulut No
Pernyataan Jumlah
1 Saya merasakan bahwa memakan makanan yang
manis seperti cokelat mudah mengakibatkan gigi berlubang
Sangat setuju
18 18,9
Setuju 74
77,9 Tidak setuju
3 3,2
Jumlah 95
100,0 2
Jika tidak menyikat gigi 2 kali sehari maka yang saya rasakan yaitu karang gigi mudah timbul pada gigi
saya Sangat setuju
6 6,3
Setuju 73
76,9 Tidak setuju
16 16,8
Jumlah 95
100,0 3
Saya merasakan bahwa gigi saya sangat sensitif pada air dingin terutama jika meminum air es
Sangat setuju 17
17,9 Setuju
33 34,7
Tidak setuju 43
45,3 Sangat tidak setuju
2 2,1
Jumlah 95
100,0 4
Saya merasa jika menyikat gigi dilakukan dengan gerakan yang sangat kuat akan merusak gusi serta
mengakibatkan rasa ngilu pada gigi saya Sangat setuju
8 8,4
Setuju 84
88,4 Kurang setuju
2 2,1
Tidak setuju 1
1,1
Jumlah 95
100,0 5
Saya merasakan gigi saya berlubang karena kurang rajin kumur-kumur setelah makan sehingga makanan
mudah lengket pada gigi saya Sangat setuju
49 51,6
Setuju 43
45,2 Kurang setuju
3 3,2
Jumlah 95
100,0
Universitas Sumatera Utara
78
6 Saya merasakan jika malas memelihara kesehatan
dan kebersihan gigi akan menimbulkan bau mulut
Sangat setuju 37
38,9 Setuju
58 61,1
Jumlah 95
100
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa sikap terhadap kerentanan yang dirasakan pada penyakit gigi dan mulut sebagian besar setuju dengan
pernyataan memakan makanan yang manis seperti cokelat mudah mengakibatkan gigi berlubang sebanyak 74 orang 77,9 dan sebagian besar responden juga
setuju dengan pernyataan jika tidak menyikat gigi 2 kali sehari maka yang saya rasakan yaitu karang gigi mudah timbul pada gigi saya sebanyak 73 orang
76,9. Diketahui sebagian besar responden tidak setuju dengan pernyataan gigi saya sangat sensitif dengan air dingin terutama jika meminum es sebanyak 43
orang 45,3. Hasil penelitian juga diketahui bahwa sebagian besar responden setuju
dengan pernyataan menyikat gigi dengan gerakan yang kuat dapat menimbulkan gusi berdarah serta mengakibatkan rasa ngilu pada gigi saya sebanyak 84 orang
88,4, dan sebagian besar responden sangat setuju dengan pernyataan gigi berlubang diakibatkan karena kurang rajin kumur-kumur setelah makan sebanyak
49 orang 51,6, dan sebagian besar responden setuju dengan pernyataan jika malas memelihara kesehatan gigi dan mulut dapat menmbulkan bau mulut
sebanyak 58 orang 61,1.
Universitas Sumatera Utara
79
4.4.2. Sikap terhadap keseriusan yang dirasakan pada penyakit gigi Tabel 4.14
Distribusi responden berdasarkan sikap terhadap keseriusan yang dirasakan pada penyakit gigi dan mulut
No Pernyataan
Jumlah 1
Saya merasa bahwa sakit gigi lebih serius bila di banding dengan flu
Sangat setuju 20
21,1 Setuju
70 73,7
Kurang setuju 5
5,2
Jumlah 95
100,0 2
Saya merasa jika karang gigi tidak dibersihkan maka akan menimbulkan lubang gigi pada gigi saya
Sangat setuju 8
8,4 Setuju
72 75,8
Kurang setuju 15
15,8
Jumlah 95
100,0 3
Saya merasa jika karang gigi tidak dibersihkan akan menimbulkan gigi goyang dan peradangan pada gusi
Sangat setuju 6
6,3 Setuju
57 60,0
Kurang setuju 32
33,7
Jumlah 95
100,0 4
Saya merasa khawatirgelisah jika keluarga saya merasa kesakitan kerena gigi berlubang. Jadi saya
harus membawanya ke petugas kesehatan untuk memeriksakan giginya
Sangat setuju
63 66,3
Setuju 28
29,5 Kurang setuju
2 2,1
Tidak setuju 2
2,1
Jumlah 95
100,0 5
Saya merasa gigi yang berlubang segera di tangani atau di tambal agar tidak menimbulkan peradangan
gigi pulpitis pada gigi saya Sangat setuju
16 16,8
Setuju 75
78,9 Kurang setuju
4 4,2
Jumlah 95
100,0 6
Saya rasa gigi anak yang sudah goyang harus segera di periksa dokter gigi supaya dilakukan tindakan agar
tidak berjejalberlapis Sangat setuju
45 47,3
Setuju 49
51,6 Kurang setuju
1 1,1
Jumlah 95
100,0
Universitas Sumatera Utara
80
Berasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa sikap responden terhadap keseriusan yang dirasakan pada penyakit gigi dan mulut sebagian besar setuju
dengan pernyataan sakit gigi lebih serius dibanding dengan flu sebanyak 70 orang 73,7, dan sebagian besar responden juga setuju dengan penyataan jika karang
gigi tidak dibersihkan akan menimbulkan luban gigi pada gigi sebanyak 72 orang 75,8. Diketahui juga bahwa sebagian besar responden setuju dengan
pernyataan jika karang gigi tidak dibersihkan akan menimbulkan gigi goyang dan peradangan pada gusi sebanyak 57 orang 60.0.
Hasil penelitian juga didapat bahwa sebagian besar responden sangat setuju dengan pernyataan responden akan merasa khawatirgelisa jika keluarga
merasa kesakitan karena gigi berlubang jadi dibawa kepetugas kesehatan sebanyak 63 orang 66,3, dan sebagian besar responden setuju dengan
pernyataan gigi
berlubang harus
segera ditanganiditambal
agar tidak
menimbulkan peradangan gigi sebanyak 75 orang 78,9 dan sebagian besar responden juga setuju dengan pernyataan bahwa gigi anak yang sudah goyang
harus segera di periksa oleh dokter gigi agar tidak berjejal sebanyak 49 orang 51,6
Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap terhadap
Kerentanan dan Keseriusan yang Dirasakan Pada Penyakit Gigi dan Mulut
No Kategori sikap terhadap kerentanan yang dirasakan
pada penyakit gigi dan mulut Jumlah
1 Baik
85 89,5
2 Sedang
10 10,5
Jumlah 95
100
Berdasarkan tabel 4.15 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kategori tingkat sikap terhadap kerentanan yang dirasakan pada penyakit
Universitas Sumatera Utara
81
gigi dan mulut yaitu baik sebanyak 85 orang 89,5 dan kategori tingkat sikap sedang sebanyak 10 orang 10,5.
4.5. Tindakan Responden dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Poli Gigi Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.16. Distribusi Responden
Berdasarkan Pernah
Tidaknya Mendapatkan Informasi Mengenai Kesehatan Gigi di Poli Gigi
Puskesmas Medan Tuntungan
No pernah tidaknya keluarga mendapatkan informasi
mengenai kesehatan gigi di poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan
Jumlah
1 Ya
54 56,8
2 Tidak
41 43,2
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel 4.15 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab pernah mendapatkan informasi kesehatan gigi di poli gigi Puskesmas
Medan Tuntungan sebanyak 54 orang 56,8 sedangkan sebagian kecil menjawab tidak pernah mendapatkan informasi kesehatan gigi di poli gigi
Puskesmas Medan Tuntungan sebanyak 41 orang 43,2.
Tabel 4.17. Distribusi Responden
Berdasarkan Pernah
Tidaknya Memanfaatkan
Pelayanan Kesehatan
Gigi di
Poli Gigi
Puskesmas Medan Tuntungan No
Pernah tidaknya
memanfaatkan pelayanan
kesehatan gigi di poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan
Jumlah
1 Penah
39 41,1
2 Tidak
56 58,9
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel 4.17 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab tidak pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi di poli gigi
Puskesmas Medan Tuntungan sebanyak 56 orang 58,9 sedangkan sebagian kecil menjawab pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi di poli gigi
Puskesmas Medan Tuntungan sebanyak 39 orang 41,1.
Universitas Sumatera Utara
82
Tabel 4.18. Distribusi Responden
Berdasarkan Kunjungan
Terakhir Memanfaatkan
Pelayanan Kesehatan
Gigi di
Poli Gigi
Puskesmas Medan Tuntungan No
Terakhir kali memanfaatkan fasilitas poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan
Jumlah
1 Tidak menggunakan pelayanan puskesmas
56 58,9
2 Sudah lama sekali, sebutkan...dan tidak pernah lagi
4 4,2
3 ± 3 minggu lalu
35 36,9
Jumlah 95
100,0
Berdasaran tabel 4.18 diatas diketahui bahwa responden terakhir kali memanfaatkan fasilitas poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan ± 3 minggu lalu
sebanyak 35 orang 36,9 dan sebagian kecil menjawab sudah lama sekali, sebutkan...dan tidak pernah lagi sebanyak 4 orang 4,2.
Tabel 4.19. Distribusi Responden Berdasarkan Anggota Keluarga Yang Sering Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Gigi di Poli Gigi
Puskesmas Medan Tuntungan
No Anggota keluarga yang sering memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi di poli gigi Puskesmas
Medan Tuntungan
Jumlah
1 Tidak ada yang menggunakan pelayanan Puskesmas
56 58,9
2 Anggota keluarga lain
1 1,1
3 Anak
25 26,3
4 Ibu
7 7,4
5 Ayah
6 6,3
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel
4.19 diketahui bahwa
yang paling
sering memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi di poli gigi Puskesmas Medan
Tuntungan adalah anak sebanyak 25 orang 26,3 dan sebagian kecil menjawab anggota lain hanya 1 orang 1,1.
Universitas Sumatera Utara
83
Tabel 4.20. Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Mau Menggunakan Pelayanan Kesehatan Gigi Di Poli Gigi Puskesmas Medan
Tuntungan
No Alasan mau menggunakan pelayanan kesehatan gigi
di poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan Jumlah
1 Tidak menggunakan pelayanan Puskesmas
56 58,9
2 Puskesmas Medan Tuntungan sangat strategis dan
murah Tidak membayar perobatan 7
7,4 3
Karena lebih murah saja Tidak membayar perobatan 32
33,7
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel 4.20 diketahui bahwa sebagian besar alasan responden mau menggunakan pelayanan kesehatan gigi di poli gigi Puskesmas Medan
Tuntungan adalah karena lebih murah saja Tidak membayar perobatan sebanyak 32 orang 33,7 dan sebagian kecil alasan responden karena puskesmas Medan
Tuntungan sangat strategis dan murah Tidak membayar perobatan sebanyak 7 orang 7,4.
Tabel 4.21. Distribusi Responden Berdasarkan Puas Tidaknya Dengan
Pelayanan Yang Diberikan Petugas Kesehatan Di Poli Gigi Puskesmas Medan Tuntungan
No Puas tidaknya dengan pelayanan yang diberikan
petugas kesehatan di poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan
Jumlah
1 Tidak menggunakan pelayanan Puskesmas
56 58,9
2 Kurang puas
5 5,3
3 Biasa saja
12 12,6
4 Ya
21 22,1
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel 4.21 diketahui bahwa responden merasa puas dengan pelayanan yang diberikan petugas kesehatan di poli gigi Puskesmas Medan
Tuntungan sebanyak 21 orang 22,1 dan sebagian kecil responden merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan petugas kesehatan di poli gigi
Puskesmas Medan Tuntungan sebanyak 5 orang 5,3.
Universitas Sumatera Utara
84
Tabel 4.22. Distribusi Responden Berdasarkan MotivasiPenyuluhan Yang Diberikan Petugas Kesehatan Kepada Responden Di Poli Gigi
Puskesmas Medan Tuntungan
No Petugas kesehatan poli gigi Puskesmas Medan
Tuntunan memberikan motivasipenyuluhan setelah melakukan pemeriksaan
Jumlah
1 Tidak menggunakan pelayanan Puskesmas
56 58,9
2 Tidak, petugas kesehatan hanya memeriksamelakukan
tindakan sesuai dengan keluhan pasien dan langsung
memberikan obat 27
28,4
3 Ya
12 12,6
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel 4.22 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab petugas kesehatan tidak memberikan motivasipenyuluhan setelah
melakukan pemeriksaan tetapi langsung memberikan obat sebanyak 27 orang 28,4
dan yang
menjawab bahwa
petugas kesehatan
memberikan motivasipenyuluhan setelah melakukan pemeriksaan tetapi langsung sebanyak 12
orang 12,6.
Tabel 4.23. Distribusi Responden Berdasarkan Ada Tidaknya Manfaat Yang
Dirasakan Responden
Tentang Adanya
Poli Gigi
Puskesmas Medan Tuntungan No
Responden merasakan manfaat adanya poli gigi di Puskesmas Medan Tuntungan
Jumlah
1 Tidak
56 58,9
2 Biasa saja
9 9,5
3 Ya
30 31,6
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel 4.23 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden tidak merasakan manfaat adanya poli gigi di Puskesmas Medan Tuntungan
sebanyak 56 orang 58,9 dan sebagian kecil responden biasa saja merasakan manfaat adanya poli gigi di Puskesmas Medan Tuntungan sebanyak 9 orang
9,5.
Universitas Sumatera Utara
85
Tabel 4.24. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Yang Dilakukan Responden Jika Sakit Gigi Pada Malam Hari
No Tindakan yang dilakukan responden jika sakit gigi
pada malam hari Jumlah
1 Beli obat warung
1 1,1
2 Kumur-kumur dengan air garam
69 72,6
3 Menyikat gigi, kumur-kumur dengan air garam dan
minum obat anti sakit lalu ke Puskesmaspetugas kesehatan lain paginya
25 26,3
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel 4.24 diatas diketahui bahwa sebagian besar tindakan yang dilakukan responden jika sakit gigi pada malam hari adalah kumur-kumur
dengan air garam sebanyak 69 orang 72,6 dan sebagian kecil tindakan yang dilakukan responden jika sakit gigi pada malam hari adalah membeli obat warung
hanya 1 orang 1,1.
Tabel 4.25. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Yang Dilakukan Responden Apabila Sudah Meminum Obat Anti Sakit Dari
WarungApotek Dan Ternyata Tidak Sembuh
No tindakan yang dilakukan responden apabila sudah
meminum obat anti sakit dari warungapotek dan ternyata tidak sembuh
Jumlah
1 Beli obat warung lagi
24 25,3
2 Berobat ke rumah sakitpraktek dokter gigi
40 42,1
3 Berobat ke Puskesmas Medan Tuntungan
31 32,6
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel 4.25 diatas diketahui bahwa sebagian besar tindakan yang dilakukan responden apabila sudah meminum obat anti sakit dari
warungapotek dan ternyata tidak sembuh adalah berobat ke rumah sakitpraktek dokter gigi sebanyak 40 orang 42,1 sedangkan berobat ke Puskesmas Medan
Tuntungan sebanyak 31 orang 32,6.
Universitas Sumatera Utara
86
Tabel 4.26. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Yang Dilakukan Responden Pada Gigi Berlubang
No Tindakan yang dilakukan apabila gigi responden
berlubang Jumlah
1 Membiarkannya sampai sakit gigi dulu baru berobat
39 41,0
2 Pergi
ke rumah
sakitpraktek dokter
gigi untuk
diperiksa. 24
25,3 3
Pergi ke Puskesmas Medan Tuntungan untuk di periksa dan dilakukan tindakan
32 33,7
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel 4.26 diatas diketahui bahwa sebagian besar tindakan yang dilakukan apabila gigi responden berlubang adalah membiarkannya sampai
sakit gigi dulu baru berobat sebanyak 39 orang 41,0 sedangkan tindakan pergi ke Puskesmas Medan Tuntungan untuk di periksa dan dilakukan pemeriksaan 32
orang 33,7.
Tabel 4.27. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Pemeriksaan Gigi Dan Mulut
No Kapan responden melakukan pemeriksaan gigi dan
mulut kepada petugas kesehatan Puskesmas, rumah sakit atau praktek dokter gigi
Jumlah
1 Tidak pernah karena malas
17 17,9
2 Pada saat sakit gigi saja
71 74,7
3 Setiap 6 bulan sekali
7 7,4
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel 4.27diatas diketahui bahwa sebagian besar responden melakukan pemeriksaan gigi dan mulut kepada petugas kesehatan Puskesmas,
rumah sakit atau praktek dokter gigi yaitu pada saat sakit gigi saja sebanyak 71 orang 74,7 dan sebagian kecil melakukan pemeriksaan gigi dan mulut kepada
petugas kesehatan Puskesmas, rumah sakit atau praktek dokter gigi yaitu setiap 6 blan sekali sebanyak 7 orang 7,4.
Universitas Sumatera Utara
87
Tabel 4.28. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Yang Dilakukan Apabila Selalu Merasakan Bau Mulut
No Tindakan yang dilakukan apabila responden selalu
merasakan bau mulut, padahal sudah rajin menyikat gigi
Jumlah
1 Mengunyah permen
22 23,2
2 Menyikat gigi dan membeli obat kumur
59 62,1
3 Pergi ke puskesmasrumah sakitpraktek dokter gigi
14 14,7
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel 4.28 diketahui bahwa sebagian responden melakukan tindakan apabila responden selalu merasakan bau mulut, padahal sudah rajin
menyikat gigi adalah menyikat gigi dan membeli obat kumur sebanyak 59 orang 62,1 dan sebagian kecil pergi ke puskesmasrumah sakitpraktek dokter gigi
sebanyak 14 orang 14,7.
Tabel 4.29. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Yang Dilakukan Apabila Gigi Anak Goyang
No Jika gigi anak goyang, tindakan yang dilakukan
Jumlah
1 Mencabut gigi anak sendiri
48 50,5
2 Pergi ke rumah sakitpraktek dokter gigi untuk di
lakukan tindakan 24
25,3 3
Pergi ke rumah sakitpaktek dokter gigi untuk di cabut 23
24,2
Jumlah 95
100,0
Berdasarkan tabel 4.29 diketahui bahwa sebagian besar tindakan yang dilakukan responden jika gigi anak goyang adalah mencabut gigi anak sendiri
sebanyak 48 orang 50,5 dan sebagian kecil tindakan yang dilakukan responden jika gigi anak goyang adalah pergi ke rumah sakitpaktek dokter gigi
untuk di cabut sebanyak 23 orang 24,2.
Universitas Sumatera Utara
88
Tabel 4.30. Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Tidak Menggunakan Pelayanan Kesehatan Gigi Di Poli Gigi Puskesmas Medan
Tuntungan
No Alasan tidak menggunakan pelayanan kesehatan gigi
di poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan Jumlah
1 Malas karena tidak yakin dengan pelayanannya kurang
memuaskan 31
32,6 2
Lokasinya tidak strategis jauh 17
17,9 3
Karena tidak pernah sakit gigi 8
8,4
Jumlah 56
58,9
Berdasarkan tabel 4.30 diketahui bahwa sebagian besar alasan responden tidak menggunakan pelayanan kesehatan gigi di poli gigi Puskesmas Medan
Tuntungan adalah malas karena tidak yakin dengan pelayanannya kurang memuaskan sebanyak 31 orang 32,6 dan sebagian kecil alasan responden
karena tidak pernah sakit gigi sebanyak 8 orang 8,4.
Tabel 4.31 Distribusi
Responden Berdasarkan
Kategori Tindakan
Responden Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Poli Gigi Puskesmas Medan Tuntungan
No Kategori Tindakanpraktik
Jumlah
1 Baik
27 28,4
2 Sedang
11 11,6
3 Buruk
57 60,0
Jumlah 95
100
Berdasarkan tabel 4.31 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kategori tindakan responden dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan buruk sebanyak 57 orang 60,0, kategoti tindakan responden dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan baik yaitu sebanyak 27 orang 28,4 dan sebagian kecil memiliki kategori tindakan responden dalam
pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan sedang sebanyak 11 orang 11,6.
Universitas Sumatera Utara
89
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Variabel Demografi
Menurut Notoadmodjo 2012 variabel demografis terdiri atas umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan seseorang. Berdasarkan
tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden terbanyak berjenis kelamin laki-laki sebanyak 86 orang dan berada pada usia kisaran di atas 45 tahun sebanyak 44
orang dengan tingkat pendidikan terbanyak yaitu SLTA dan sebagian besar responden bermata pencaharian sebagai wiraswasta sebanyak 66 orang.
5.2 Pendidikan Terakhir Responden